PROLOG

9 0 0
                                    

HALAAWW TEMAN-TEMAN!!

AKU BALIK LAGII BAWAIN CERITA BARU NIIHH!!

FOLLOW AKUN INI DULU YAA GUYS
@kol0rijo

TONTON TRAILER 'TITANIC' HANYA DI TIKTOK kol0rijo

HAPPY READING

•••

"Yah, kok balonnya nyangkut di pohon, sih? Tinggi banget lagi pohonnya," ucap gadis kecil berusia lima tahun itu seraya menengadah kepalanya melihat balonnya yang menyangkut di pohon setinggi rumahnya.

Gadis itu tidak menemukan ide, hanya ada jalan satu-satunya yaitu...

"EH, JANGAN MANJAT! BAHAYA!" teriak anak laki-laki sepantarannya seraya meletakkan sepeda ontel birunya ke sembarang tempat.

"Kata Bunda anak cewek nggak boleh manjat-manjat pohon, sini biar aku aja yang ambil balonnya," anak laki-laki itu berhasil menghentikan aksi gadis kecil itu.

Anak laki-laki pemilik sepeda biru itupun langsung memanjat pohon tinggi itu dengan gesit, "HATI-HATI, YA!!!" teriak gadis itu dari bawah.

Setelah berhasil menjangkau balon berwarna merah muda itu, anak tersebut langsung bergegas turun dengan gesit lalu memberikannya kepada gadis kecil yang sedang tersenyum menunggu balonnya.

"Nih, balon kamu! Lain kali hati-hati, ya!" peringat anak itu.

"Hihi, terima kasih, ya pangeran balon!" ucapan gadis itu membuat anak laki-laki itu tersenyum tersipu malu.

"Sama-sama putri balon!" mereka tersenyum malu, "Jepitan kamu cantik, ada dua lagi, aku boleh nggak minta satu?" tanya anak laki-laki itu.

"Buat kamu? Kamu, kan laki-laki, masa iya pake jepitan?" tanya gadis itu balik.

"Buat Bunda, boleh?" tanyanya lagi.

"Oh, Bunda kamu, boleh boleh, nih!" gadis itu menyerahkan satu jepitan bintangnya yang ada di rambut kanannya.

"Wahh, cantik sekali! Terima kasih, ya. Rumah kamu dimana?" tanya anak laki-laki itu.

"Di seberang sana! Tapi nanti sore aku mau pindah, Papi pindah kerja," jelas gadis itu seraya menunjuk ke arah rumahnya.

"Pindah?"

"SAYAAANG, AYO PULANG DULU, NAK!" teriak seorang ibu muda dari depan rumah gadis itu.

"IYA, MI!" balas gadis itu, iya, itu Maminya.

"Aku pulang dulu ya, udah dipanggil Mami. Makasih, ya udah mau ngambilin balonku!" ucap gadis itu lalu bergegas pergi meninggalkan anak laki-laki yang tengah terdiam melihat kepergian temannya yang bahkan namanya saja ia belum tahu.

"Oh, iya, nama dia siapa? Aduhh, lupa nanya. Tapi, dia cantik banget, pipinya merah kalo senyum. Sampai ketemu nanti, ya, putri balon!" anak itu mengantongi jepitan rambut pemberian teman barunya tadi, lalu bergegas mengambil sepeda birunya dan pulang ke rumah.

•••

"Hah? Ini kalung siapa? Lucu banget ada tarantulanya, pasti ini punya pangeran balon itu. Gimana, ya cara balikinnya? Aku kan nggak tau rumahnya," gadis kecil itu berceloteh seraya memegangi kalung tarantula yang tidak sengaja terbawa saat ia mendekap balonnya tadu.

"Runa, sayang! Kamu sedang apa, nak?" tanya seorang wanita paruh baya yang sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam kardus.

"Eungh, engga ngapa-ngapain kok, Mi!" jawab gadis itu seraya memasukkan kalung tarantula tadi ke dalam saku roknya.

mereka, dua bocah yang dipertemukan lalu dipisahkan kembali oleh keadaan.

•••

TO BE CONTINUED

VOTE DAN KOMEN YA SAYANG SAYANGKUU, FOLLOW AKUN INI
@kol0rijo

SEMOGA KALIAN BETAH BACA CERITA INI DARI AWAL SAMPAI AKHIR

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TITANICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang