1

2.1K 161 13
                                    

Song Yichan sudah dua tahun tinggal di Amerika karena harus bersekolah disana sesuai keinginan kedua orang tuanya dan pada saat itu ia berusia enam belas tahun, tetapi hari ini ia baru saja tiba di Korea Selatan setelah mendengar kabar tentang kejadian buruk yang menimpa saudara kembarnya Song Yiheon.

Di salah satu ruangan insentif rumah sakit, Yichan duduk di kursi samping tempat tidur saudara kembarnya yang saat ini tengah terbaring koma. Ia memandang dengan penuh kesedihan Yiheon dimana ia mulai mengingat kenangan-kenangan indah ketika mereka kecil dan tumbuh bersama.

Suasana di ruangan tersebut sangat hening dan hanya terdengar suara dari alat medis dan Yichan yang mulai menceritakan banyak hal kepada Yiheon yang tengah tertidur begitu damai hingga membuat Yichan takut saudara kembarnya tersebut tidak mau bangun karena terlalu nyaman tertidur.

“Yiheon, aku merindukanmu.” Ucap Yichan dengan lirih sambil memandang Yiheon.

Yichan dengan penuh kelembutan meraih tangan Yiheon yang begitu dingin, dengan hati-hati ia mengusap pelan tangan tersebut berusaha memberikan kehangatan kepada saudara kembarnya.

Di tengah keheningan tersebut, suara pintu terbuka membuat Yichan dengan lemah menolehkan kepalanya melihat siapakah yang datang dan orang tersebut adalah Pak Kim asisten eksekutif yang bekerja untuk ayahnya.

“Selamat Malam, Tuan Muda Song Yichan.” Sapa Pak Kim membungkukkan tubuhnya kepada Yichan yang hanya mengangguk sebagai jawaban dan kembali menatap saudara kembarnya.

“Bagaimana ini bisa terjadi?” Tanya Yichan dengan serius kepada Pak Kim.

“Tuan Muda Song Yiheon melompat dari jembatan penyebrangan dan tertabrak mobil dan orang yang menabraknya beberapa waktu lalu ada disini untuk menjelaskan situasinya.” Jelas Pak Kim yang kini tengah menyembunyikan ketakutannya mengingat bagaimana sayangnya Yichan kepada YiHeon.

"Bukankah itu disebut bunuh diri?" Tanya Yiheon dengan begitu serius tapi begitu tenang sampai membuat Pak Kim menelan ludahnya dengan susah payah.

Yichan dengan lembut melepaskan tangannya yang tengah menggenggam tangan YiHeon dan menaruhnya dengan lembut, ia menatap tajam Pak Kim dan berjalan perlahan mendekatinya.

Dihadapan Pak Kim, Yichan tidak mengatakan apapun dan tanpa diduga ia melayangkan pukulannya dengan begitu keras hingga Pak Kim terjatuh karenanya.

"Kenapa Ayah membiarkan semua ini terjadi? Kenapa kau tidak membantunya? Kenapa tidak ada yang membantunya!" Teriak Yichan dengan marah dan Pak Kim hanya terdiam dan membiarkan Yichan melampiaskan kemarahannya padanya.

Yichan menarik kerah baju Pak Kim yang masih terduduk di lantai Hinga berdiri, ia menatap tajam diiringi mata yang berkaca-kaca karena menahan kesedihannya dan mencoba untuk tidak terlalu marah dihadapan YiHeon.

"Kenapa tidak ada yang memberitahu ku tentang apa yang terjadi kepada YiHeon?" Tanya Yichan dengan lirih menatap Pak Kim yang dimana ia justru tidak berani menatap Yichan dan malah menatap ke samping tak kuasa melihat Tuan Mudanya yang biasanya terlihat kuat sekarang begitu rapuh.

"Maafkan saya." Pak Kim meminta maaf kepada Yichan yang justru menggelengkan kepalanya.
"Katakan semuanya padaku, Semuanya!" Perintah Yichan dengan tegas dan Pak Kim pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Baik, akan saya jelaskan." Jawab Pak Kim dan Yichan pun melepaskan kerah baju Pak Kim dan kembali duduk di kursi samping tempat tidur saudara kembarnya dan Pak Kim mulai menjelaskan hal-hal yang ia ketahui.

YiHeon selama ini mengalami pembullyan di sekolah nya dan sang Ayah justru mengabaikannya dengan alasan agar YiHeon bisa tumbuh menjadi lebih kuat, sang Ibu juga justru malah mengabaikan YiHeon dan mulai menjadi pecandu alkohol dikarenakan sebuah fakta yang membuat Yichan terkejut.

Ayahnya telah berselingkuh dengan sekretaris wanitanya sehingga sang Ayah yang memang sedari awal mengabaikan keluarganya kini semakin parah dan Ibunya yang awalnya masih memperhatikan YiHeon mulai mengabaikannya dan menyalahkan dirinya dan YiHeon karena kelahiran mereka berdua ia tidak bisa menjadi seorang aktris.

Tanpa disadari air mata mulai mengalir dari kedua mata Yichan, sejak dulu ia selalu mengatakan kepada dirinya sendiri untuk selalu ada disisi YiHeon dan melindunginya tetapi kini YiHeon terbaring koma dan itu berarti ia telah gagal.

Yichan kembali berjanji di dalam hatinya bahwa ia akan membalas semua orang yang membuat saudara kembarnya terluka tanpa terkecuali, ia tidak peduli siapapun itu atau seberapa kuat nya orang-orang tersebut Yichan tidak peduli karena ia akan menemukan segala cara untuk menghancurkan mereka semua.

"Aku akan menggantikan YiHeon di sekolahnya dan membalas mereka semua." Ucap YiHeon dengan penuh tekad.

Pak Kim yang mendengar hal tersebut tentu terkejut dan pastinya menentang keputusan tersebut.

"Maaf Tuan Muda Song Yichan, tetapi Tuan Song tidak akan menyukai hal ini beliau tidak akan menyetujuinya." Ucap Pak Kim yang semoga saja tuan mudanya tersebut akan berubah pikiran.

Yichan yang mendengar hal tersebut tersenyum miring dan menatap meremehkan kepada Pak Kim.

"Menurut mu aku peduli?" Tanya Yichan sambil mengangkat sebelah alisnya dan menyeringai kecil menatap dengan penuh keyakinan akan tekadnya kepada Pak Kim.

"Seorang Ayah yang tidak bisa melindungi keluarganya sendiri maka dia bukan apa-apa." Ucap dengan tegas Yichan kepada Pak Kim yang kini tengah menunduk tidak berani menatapnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan follow yaaaa

Revenge [High School Return Of A Gangster]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang