Hari ini, SD GMM mengadakan pentas seni tahunan! Seluruh orang tua diundang ke sekolah untuk melihat anak - anaknya menyanyi dan menari. Tentunya, Earth dan Mix datang untuk melihat anaknya, Sea. Disanalah, Sea masuk dengan gaun putih selututnya, ikat pinggang biru, bando halo malaikat, disertai dengan sepasang sayap di punggung Sea. Sayap dan bando yang ikut berdansa dengan Sea yang tersenyum lebar di panggung kelihatan sangat gemoy dan lucu. Earth tak kuasa, akhirnya mengeluarkan handphonenya untuk merekam anaknya.
Mix hanya bisa menggelengkan kepalanya. Suaminya sangat bucin ke anaknya! Mix yang melihat Sea memandang ke arah mereka, melambaikan tangannya. Mata Sea langsung makin berbinar melihat dirinya, dan Earth. "Papa! Papi!" seru Sea, melambaikan tangannya juga.
"Ya ampun, anak lu lucu banget!" Ucap First yang duduk disebelahnya.
"Pasti! Anak gw pasti lucu lah!" Balas Earth yang senyumnya semakin lebar, sambil lanjut merekam anaknya.
"Kalau aku? Lucu juga ga?" Tanya Mix.
"Astaga Mix! Lu dah umur 30 masih nanya gituan?" Pekik First, horor melihat orang disampingnya.
"Apaan sih! Serah - serah gw lah!" Usut Mix.
"Lucu kokk, kamu sama Sea kan mirip, sama - sama lucu!" Jawab Earth, yang masih setia memegang handphonenya.
"Jadi aku lucu karena mirip Sea? Cukup tau Mas." Jawab Mix, pura - pura makin ngambek.
"Loh, loh, maksud aku ga gitu sayanggg..."
"First! First! Neo masuk!" Seru Khaotung yang dari tadi diam.
Disanalah, diatas panggung bagian ujung. Neo masuk dengan kostum timunnya yang segede gaban, ditemani dengan Aou dan Boom yang memakai kostum kecoa membuat ketiga serangkai tersebut sangat menonjol. Ditambah dengan muka tengil dan tarian hiperaktif mereka seakan - akan duo kecoa sedang mengincar timun. Tingkah mereka yang sangat menghibur, membuat semua atensi orang tua tertuju pada mereka, kecuali Earth.
Mix hanya bisa tertawa melihat Neo dan teman - temannya, "Lu beneran beliin kostum timun ke anak lu?"
"Anaknya yang mau!" Bela First. Khaotung hanya diam, tersenyum melihat Neo. Walaupun dari matanya, sudah terpampang jelas bahwa senyumnya hanya sebuah topeng.
"Mix, mau tuker anak ga?" Tanya Khaotung tiba - tiba.
"GA! Ga usah ngadi-ngadi lu Khao!" Seru Earth
"Gw nanya Mix? Bukan lo?"
Percayalah, selama perdebatan antara Earth dan Khaotung, pandangan Earth masih terfokus pada anaknya. Satu detik pun matanya tidak lengah untuk mengabadikan momen ini. Sea yang menari dan menyanyi di tengah - tengah Piploy dengan kostum peri, Film dengan kostum kupu - kupu, Ohm dengan kostum beruang, Nanon dengan kostum superman, Chimon dengan kostum peterpan, dan Poon dengan kostum lebahnya. Earth diam - diam bersyukur dengan fakta bahwa Sea menari dengan segerombolan anak dengan orangtua yang masih waras, sehingga video yang sekarang direkamnya terlihat sangat imut dan polos.
Namun akhirnya semua terdiam melihat next personil yang masuk ke panggung. Seorang bocah yang telanjang dada, hanya memakai celana renang biru, tercengir sangat lebar. Semua orang tua terpana melihat riasan wajahnya. Giginya yang telah dihitamkan, tiap pipinya yang terdapat 3 garis hitam yang besar dan panjang, matanya yang tertutup kacamata yang dihias hingga membentuk 2 bola mata yang besar, kupingnya yang memanjang runcing, hingga kepalanya yang memakai karet berwarna kulit seakan membuat ilusi bahwa sang bocah botak. Penampilan Mark Pakin yang diluar nalar ini, membuat Film menangis di atas panggung, ketakutan. Orang tua sableng mana yang melakukan hal ini ke anaknya?
But the show must go on, segerombolan anak ini lanjut menari dan menyanyikan lagu 'Kembali ke Sekolah' karya Sherina. Dilanjut dengan lagu 'Harta Berharga' yang memang ditujukan kepada orang tua. Pada lagu kedua ini, Mix, First, dan Khaotung secara tidak sengaja - beneran ga sengaja - melakukan bombastic side eyes pada Earth yang sedang menangis sambil merekam anak kesayangannya itu. Jujur, memang anak - anak yang membawakan lagu itu membuat suasana jadi mellow terharu. Tapi siapa sangka hingga membuat orangtua pria berumur 30 tahun keatas ini menangis hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Bumi di Laut Biru
Short StoryPenasaran bagaimana seorang ayah menghabiskan waktunya dengan anak semata wayangnya?