Matahari sekarang sudah terbangun, begitupun juga Sea yang sekarang sudah berjalan ke arah kelasnya. Dengan ransel birunya dan kotak makan di tangan kanannya, ia memasuki kelas dengan papan nomor 3.
"Pagi Sea!" Seru piploy, teman dekat Sea.
"Pagi Ploy!" Balas Sea dengan senyumnya.
"Oi Sea! Rambutmu kok beda?" Ucap Mark tiba - tiba.
"Eh iya. Poni Sea lebih pendek dari Jumat kemarin!" seru Piploy
"Hehe. Iya, dipotong sama papaku," Jelas Sea sedikit tersipu, "Bagus ga?"
"Bagus! Sea jadi makin ganteng!" Seru Piploy. Alhasil, senyum Sea semakin merekah lebih lebar.
"Piploy suka Sea ya?" Tanya Mark, menggoda Piploy.
"Eh?"
"E- Enggaaa! Ih Mark mah! Film, Sea ganteng kan?" ucap Piploy, mencari pembelaan dari Film. Film dengan muka polosnya hanya mengangguk, meng-iya-kan Piploy.
"Tu, Film juga bilang Sea ganteng!"
"Elah, kalau kamu tanya Film mah, semua juga dijawab iya sama dia." cengir Mark, senang melihat Piploy yang sekarang panik dan gelagapan.
"Mark, jangan ngejek kayak gitu ke Film. Papa aku bilang, itu bisa bikin Film jadi sedih." ucap Sea
"'Kata papa, kata papa.' Anak papa banget sih kamu!" ujar Mark
"Tapi aku memang anak papa aku...," balas Sea dengan polos, tidak menangkap sarkasme Mark.
Namun, walaupun Piploy masih bingung dengan perasaannya, tapi ada satu hal yang pasti. Earth beneran memotong rambut Sea sendiri, di hari Sabtu kemarin.
-
Dimana pada Sabtu sore, Earth sedang fokus di kamar mandi memotong rambut Mix.
"Pa! Edin turun kebawah." Seru Sea dari luar kamar mandi.
"Jangan deket - deket Edin, Sea! Tunggu ya, ini sebentar lagi Papa selesai." Balas Earth.
Tidak bisa dipungkiri, sejak Earth dan Mix awal pacaran sampai sekarang, satu - satunya hal yang bisa membuat mereka bonding adalah cintanya kepada kucing. Terlebih, Mix yang merupakan dokter hewan sangat menyayangi anak - anak bulunya. Namun sayangnya anak biologis mereka memiliki alergi bulu kucing. Oleh karena itu, kucing - kucing mempunyai ruangan khusus di rumah, agar Sea tidak terpampang terus menerus dengan sumber alerginya.
"Nanti aku aja yang naikin Edin, Mas." Ucap Mix yang masih duduk manis di bangku.
"Ok, makasih Mix. Maaf tadi mas lupa kunci kamar anabul." Balas Earth, yang masih fokus menggunting rambut Mix. Alhasil, tidak butuh waktu lebih dari 5 menit untuk Earth menyelesaikan rambut Mix.
"Sea, kesini yuk! Papi udah selesai!" Seru Earth memanggil Sea, pelanggan setia nomor dua.
Mix yang sudah selesai, langsung menghampiri Edin untuk dibawa naik ke kamar anabul mereka. Sedangkan Sea sekarang sudah duduk manis di kamar mandi, agar Earth bisa memotong rambutnya.
"Papa potong poni kamu dikit ya. Soalnya poni kamu udah sampe ke mata." Jelas Earth
"Eum!"
"Rambut bagian belakang mau dipotong juga ga?" Tanya Earth
"Kalau aku panjangin rambut belakang, boleh Pa?" Tanya balik Sea.
"Boleh dong. Lagipula masih pendek juga bagian belakang."
"Yey! Kalau gitu hari ini aku potong poni aja Pa!"
"Siap bos kecil! 5 ribu ya!"
"Eh? Aku bayar pake pelukan aja, please!"
"Pelukan 2 jem, deal?"
"Deal!"
2 menit terlewatkan dengan keheningan, dimana Earth masih fokus untuk menggunting poni anaknya. Sea yang terdiam, lama - lama mengantuk, hingga kepalanya bergerak, "Sea. Kepalanya jangan gerak yuk. Nanti papa potongnya miring." Ucap Earth
"Um."
"Sea ngantuk?" Tanya Earth, berasumsi.
"Iya, Pa." Jawab Sea, dengan jujur. Matanya sudah setengah terbuka.
"Tahan ya Sea, bentar lagi selesai." Balas Earth, berusaha mempercepat potongannya. Namun akhirnya Earth memutuskan satu cara untuk membuat Sea bisa tetap melek, "Gimana ulangan IPA kemarin Sea? Bisa?"
"Susah Pa. Padahal aku udah belajar sama Papi, tapi waktu ujian soalnya susah - susah! Mark sama Piploy juga bilang ujiannya susah!" Cerita Sea.
"Waduh, jangan - jangan Sea ketularan Papa ni."
"Papa dulu IPA-nya bagus?"
"Dulu IPA Papa paling jelek Sea! Hafalannya banyakk!"
"Iya kan! Susah semua buat dihafalin! Tapi kok Papi bisa selalu bagus?"
"Karena memang Papi berbakat di sana, Sea. Tapi Sea jangan sedih ya. Walau Sea kesulitan di IPA, tapi Sea paling hebat di olahraga. Papi malah kebalikannya, IPA Papi bagus, tapi olahraga Papi paling lemah. Setiap orang punya keahlian masing-masing, Sea. Tapi walaupun IPA bukan keahlian Sea, bukan berarti Sea boleh menyerah. Sea tetap harus berusaha, harus rajin. Siapa tahu, kalau rajin belajar, Sea bisa ngalahin Papa sama Papi! Sea kan sudah hebat di olahraga, bisa jadi pintar juga di IPA. Jadi, jangan putus asa ya?"
"Uhm. Papi juga bilang aku harus lebih rajin...
Pa, kalau nanti nilai ulangan IPA kali ini jelek gimana?""Gapapa Sea, masih ada kesempatan di ulangan selanjutnya kan?" Tanya Earth, yang dijawab dengan anggukan dari Sea. "Gini deh, Papa mau bikin janji sama kamu, biar kamu semangat."
"Janji apa Pa?"
"Kalau nanti di raport, nilai IPA Sea di atas KKM, papa bakal kasih hadiah!"
"Hadiah apa Pa?" Tanya Sea, yang matanya sekarang sudah full terbuka, tanpa ada tanda ngantuk sedikit pun!
"Sea suka doggy kan? Nanti Papa bakal kasih kamu doggy kalau nilai IPA kamu di atas KKM!"
"Eh?!? Beneran ya Pa! Janji ya! Sea mau doggy yang lucu kayak di cafe kemarin!"
"Iya, papa janji. Makanya Sea belajar yang rajin ya!"
"Pasti! Sea mau main bareng doggy tiap hari! Kayak papa papi main bareng Edin, Big Ben, Brighton, Sommaii, Somsr, Somkuanpor, sama Somponn!"
"Iyaa, nanti kalau berhasil, Sea boleh pilih satu doggy terus bisa kasih nama sendiri jugaa."
"Apa ni papi denger doggy?" Tanya Mix yang tiba - tiba datang karena mendengar kericuhan di toilet.
"Pi! Nanti malem ajarin Sea IPA ya! Sea mau nilai IPA Sea bagus!" Seru Sea dengan riang. Mix tentunya bingung, karena kalau Sea mendengar kata 'IPA', pasti sudah murung dan tidak bersemangat. Bahkan pernah sampai Sea menangis semalaman, belajar IPA bareng Mix. Sungguh bikin kepala pening! Namun, sekarang tiba - tiba malah Sea bersemangat belajar IPA...
"Mas janjiin Sea kalau nilai IPA-nya di rapot di atas KKM, bakal Mas beliin doggy." Jelas Earth
Mix masih mencerna semua ini, hanya bisa terdiam. Earth yang melihatnya berbisik ke Mix, "Biar Sea ada motivasi Mix! Emang harus ada iming- iming hadiah!"
Alhasil, terjadi kejadian yang paling langka dalam hidup Sea! Nilai IPA-nya di semester ini mencapai angka 80! Maka dari itu, Ziewor - doggy maltese kecil - berhasil menjadi teman setia Sea selama bertahun - tahun.
-
Bonus waktu ulangan IPA Sea selanjutnya adalah 95.
Mark: "Kok IPA kamu bisa tiba - tiba tinggi? Jujur sama aku, Sea. Kamu nyontek Film ya?"
Sea: "Engga! Aku beneran belajar sama Papi tiap malem!"
Film: "Tapi nilai Sea lebih bagus daripada Film..."
Piploy: "Emang pikiran kamu bejad, Mark!"
Mark: "Bu Godji! Piploy ngomong kasar ni!"
Piploy: "Sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Bumi di Laut Biru
Short StoryPenasaran bagaimana seorang ayah menghabiskan waktunya dengan anak semata wayangnya?