"Lo mau gak jadi pacar gua, lin?"
"hah?"
Elina Ardiansyah, perempuan SMA yang sekarang sedang di tembak pun melongo sesaat.tentu saja ia melongo! reno, sahabat nya sekarang sedang berlutut di hadapannya dengan menggenggam tangan kirinya.
"jadi apa jawaban Lo lin?"
"bentar bentar. apa Lo bilang tadi?"
"ck, gua bilang Lo mau gak jadi pacar gua?"
"yang bener aja ren, kita udah sahabatan 5 tahun loh."
"iya! kita emng udah sahabatan selama itu, tapi gua mau hubungan yang lebih Ama Lo lin!"
"maaf ren tapi.. gua lebih nyaman kita sahabatan aja"
lina berusaha menolak pengakuan dari Reno dengan halus, secara ia sudah bersahabat dengan reno sejak SMP. ia tidak mau menyakiti hati sahabat nya itu.
"kenapa lin? gue gak layak ya lin? perlakuan gue ke Lo buruk ya lin? maaf Lin kalo gitu tapi plis terima ya lin. gua suka Ama Lo lin."
Reno berusaha membuat Lina menerima pengakuan tapi ya itu tetap saja percuma, Lina tetap menolaknya dirinya.
"maaf ren, gua-
"apa? Lo tetep gak mau ama gua? iya?"
-bu bukan gitu ren.. tapi gua mau kita sahabatan aja, gua udah terlanjur nyaman Ama hubungan kita yang sekarang"
mendengar ucapan lina, Reno menatap Lina sendu. dia sedikit kecewa karena penolakan yang lina berikan padanya.
"ah, oke kalo itu yang Lo mau. maaf udah ganggu Lo lin. Lo lupain aja apa yang barusan gua ngomong"
setelah mengatakan hal itu Reno segera pergi dari hadapan Lina. ia tak tau mau kemana, yang penting sekarang ia harus pergi dari hadapan Lina. itu yang dipikirkan Reno sekarang.
"Tu-tunggu Ren! Ren! Reno!"
lina mencoba berlari mengejar Reno, tapi apalah daya staminanya tak sekuat Reno sehingga ia tak bisa mengejarnya.
_______________
"hufft, sial! jadi gini rasanya di tolak? ternyata agak sakit juga"
Reno terkekeh kecil.
Sekarang ia sedang berada di depan supermarket, duduk di tempat yang disediakan di luar supermarket itu.
"hah, dah lama gua gak ngerokok. mungkin kebiasaan lama gua bakal balik lagi."
ia berucap sembari menghirup nikotin yang ia pegang itu.
lama ia melamun menatap kosong pemandangan jalan raya yang padat, suara cadel membuyarkan lamunan nya itu.
"Abang, Abang Jan ngelamun telus. kata nenek ntal kesulupan."
Reno menoleh melihat siapa yang berbicara dengan suara cadel itu. dan apa itu? kenapa bisa ada anak kecil di sini? pikirnya.
Reno mengernyit, "Lo siapa?"
"aku, Abang? nama aku lean, Abang" ucap bocah kecil tersebut memperkenalkan dirinya dengan menunjukkan senyuman manisnya.
deg
apa ini?kenapa dia terlihat manis?!. sekarang sepertinya Reno sudah terjerat oleh pesona bocah kecil di depannya.
"Lo sendiri cil?"
"cil? nama ean itu lean Abang. ishh"
"haha, iya iya Abang minta maaf. kenalin nama Abang Reno"

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lean
AcakLean, bocah kecil yang hidup dengan ibunya. Jika kalian mengira bahwa ia di beri kasih sayang, maka kalian salah. Sejauh ini lean belum pernah merasakan yang namanya 'kasih sayang' . Ia hidup berdua dengan ibu nya, Rea. Rea selalu memperlakukan lean...