Selepas mandi dan memasukan baju kotornya ke dalam tas yang bundanya bawakan tadi, Junkyu segera turun kebawah untuk membantu Nyonya Park menyiapkan makan malam.
Tak lupa juga, ia menutup kembali kamar Jihoon dengan pelan dan menuruni tangga sambil bersenandung kecil. Saat di 2 anak tangga terakhir Junkyu sudah melihat dua orang lelaki dan satu perempuan tengah berdebat kecil di meja makan.
"Mabok bang? Sop campur yogurt mana enak. Mih liat mih!" Adu seorang pemuda dengan kulit tan dan matanya yang seperti serigala.
"Yang campur siapa kocak? Mi liat mi ngawur nih bocah."
"Duh, Jeongwoo sama Jihoon diem bisa ngga? Mami pusing nih!" Ucap perempuan yang diketahui Nyonya Park sambil memegangi kepalanya.
Sementara Jihoon yang mendengarnya hanya memelototi sang adik yang dengan berani sekarang memelototi dirinya lagi.
"Mami..?"
Sebenarnya hanya satu yang dipanggil, tetapi entah kenapa ketiga orang itu dengan reflek menghadapkan kepalanya ke arah Junkyu yang berdiri kaku di dekat tangga.
"Sini sayang!" Nyonya Park langsung tersenyum cerah sambil menyuruh Junkyu mendekati padanya yang tentunya langsung dituruti pemuda manis itu.
"Lah Kak? Tumben main kesini?"
Junkyu langsung menoleh kearah pemuda yang berstatus sebagai adik sahabatnya itu dengan senyum manis.
"Iya, bunda lagi pergi makannya aku ngungsi ke sini" Jawab Junkyu jujur.
"Yah.. kirain lo kangen gua kak" Jawab Jeongwoo lagi dengan nada menggoda tapi raut wajah yang tampak sedih.
PLAK!
"AHK! MIH BANG JIHOON NIH!" Jeongwoo reflek berteriak sakit sambil memegangi punggungnya yang terasa nyeri karena mendapat tamparan Jihoon.
Sulung Park itu mengerang marah, jika tak ingat ada Junkyu dan ibunya disini ia tak segan segan menganiaya adiknya itu.
PLAK!
Gini gantian Jihoon yang meringis akibat tamparan sayang dipundaknya dari sang ibu yang menatapnya dengan kesal seakan mengatakan "ngga usah macem macem!".
Sementara Junkyu yang melihat itu entah kenapa jadi tak enak hati, ia akhirnya diam sambil mengambil alih pisau buah dan memotong buah yang tadinya dilakukan oleh Nyonya Park.
"Loh? Sini sayang buahnya. Ngga usah banyak banyak" Nyonya Park segera mengambil alih lagi pekerjaan nya itu dan membawa pisau buah itu ke dapur sementara buahnya ia taruh di meja.
"Yuk makan! Papinya Jihoon masih keluar kota, jadi makan ber-empat aja" Nyonya Park mengoceh sambil menarik bangku untuk duduk dan segera membagi pringnya ke tiga orang lainnya itu.
"Sini kak, sebelah gua!" Jeongwoo menepuk kursi sebelahnya yang kosong bermaksud agar Junkyu duduk disampingnya. Namun baru saja ia ingin duduk disana, tapi Jihoon sudah lebih dulu menariknya duduk disebelahnya.
"Jangan mau sebelahan sama Jeongwoo" Ucap Jihoon pada Junkyu dengan memandang sinis sang adik yang memasang wajah kesal.
"Ck, udah makan. Jeongwoo juga makan, inget kan dimeja makan ngga boleh apa?" Nyonya Park tampak menggiatkan anak keduanya itu yang kini tampak merajuk.
( bad boy ; harukyu )
"Ekhm"
"Buset, ngapain kak?"
Junkyu hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Ngomong ngomong ia dan keluarga Park baru menyelesaikan makan malam mereka sekitar 30 menit yang lalu.
"Nih, mau kasih ini! Kata mami dari kemarin kamu ngerengek mau makan puding ya?" Jawab Junkyu sambil memberikan cup puding beserta sendok pada si bungsu Park.
Mata Jeongwoo tampak berbinar melihat cup puding coklat itu dan segera mengambilnya "Thanks kak."
Junkyu hanya tersenyum sebagai balasan ia melirik bangku disebelah jeongwoo. Ngomong ngomong mereka ada di halaman belakang rumah, tempat kesukaan Jeongwoo kata sang ibu.
"Aku boleh duduk ngga? Kamu juga kayanya demen banget disini, kan banyak nyamuk."
Jeongwoo yang sedang menikmati pudingnya menengok ke arah Junkyu ia mengangguk sebagai jawaban.
"Nyamuknya minder kak sama cowo kaya gua" balas Jeongwoo tiba tiba.
Mendengar itu Junkyu sontak tertawa ia juga langsung duduk di kursi disamping Jeongwoo. Sebelum duduk, Junkyu juga tak sengaja melihat sebuah kertas berisikan tulisan, ia mengambilnya dan membaca tulisan itu.
"Ini apa deh? Jangan bilang lirik lagu?" Tanya Junkyu bingung sementara Jeongwoo hanya melihatnya sekilas dan kembali menikmati pudingnya.
"Hm. Gua lagi galau makannya iseng buat lagu kak" Jawab Jeongwoo jujur yang dihadiahi tatapan kaget pria manis itu.
"Wow serius?" Tanya Junkyu yang dibalas anggukan pria itu.
"Dua rius kak, gua galau gara gara doi ngga peka peka" Jeongwoo tiba tiba memasang wajah kesal.
"Kok bisa gitu?"
Jeongwoo menghela nafasnya lelah. Ia menaruh bekas cup puding dengan sendok itu di atas meja ditengah tengah kursi dan lanjut berbicara.
"Ngga tau kak, gua sampe frustasi."
Junkyu hanya memandang bungsu Park itu prihatin, kemudian mengalihkan ke pemandangan halaman belakang.
"Ada ya orang kaya gitu..." Bingung Junkyu yang langsung mendapat tatapan Jeongwoo.
"Lu juga gitu kak" ucap Jeongwoo pelan tanpa sadar namun masih terdengar oleh Junkyu yang terkejut.
"Hah...?"
Sementara Jeongwoo memandang Junkyu dengan raut wajah serius tetapi dari matanya tampak seperti ada tatapan menggoda.
"Lu juga gitu tau kak" Jeongwoo tiba tiba tersenyum miring yang menurut Junkyu malah seperti wajah tengil "lo dari dulu ternyata belum ngeh kak?" Lanjutnya.
Junkyu hanya memandang Jeongwoo bingung sementara Jeongwoo tampak mengedarkan pandangannya ke sekitar memastikan bahwa hanya ada mereka berdua disana kemudian tersenyum tengil saat tau bahwa tidak ada orang.
"Sebenernya mulut gua gatel kak, cuma ditahan gara gara gua takut. Tapi kak, pernah ngga sih lo ngerasa bang Jihoon aneh?" Tanya Jeongwoo tiba tiba yang membuat Junkyu semakin bingung.
"Apaansih! Langsung inti dong!" Cecar Junkyu yang tampak penasaran.
Jeongwoo lagi lagi memasang senyum miringnya. Ia sebenarnya agak takut mengatakan ini, mengingat sebuah 'warning' dari seseorang jika ia berani melakukan itu. Tapi salahkan mulutnya yang gatal ingin mengatakan ini.
"Bang Jihoon, bang Jihoon pernah suka sama lo kak." Ucap Jeongwoo tiba tiba yang mendapat tatapan terkejut dari pemuda Kim itu.
TBC
dah ya, mau ilang lagi soalnya maloe banget...

KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy ; harukyu
Random✧. harukyu ‧₊˚ [ SLOW UPDATE ] "sekali-dua kali mungkin itu masih bisa dimaafin. tapi untuk seterusnya, itu namanya brengsek". ₊˚ warning : ຊ toxic relationship ຊ harshword ຊ bxb ຊ typo's