"Jihoon!"
Hari memang terhitung masih pagi untuk terjadinya keributan, namun sepertinya itu tak berlaku untuk pagi ini di keluarga Park.
"Ya Tuhan, mami aduin papi ya?" Nyonya Park berujar frustasi sambil berusaha memisahkan Jeongwoo dari Jihoon yang terlihat ingin mencekiknya —lagi.
"Huft, udah! Jangan berantem lagi" Nyonya Park akhirnya bernafas lega ketika berhasil menjauhkan Jeongwoo dari Jihoon dan berdiri di tengah tengah kedua anaknya.
"Mi—"
"Duduk Jihoon" Nyonya Park menyela dengan tekanan di katanya.
Mengalah, Jihoon memilih menurut ucapan sang ibu tapi sambil memandang kesal adiknya yang masih setia berlindung dibelakang sang ibu dan enggan menatapnya balik.
"Bocah, liat aja lo ntar" Batinnya kesal pada sang adik.
"Jeongwoo juga duduk."
"Mi ak—"
"Ngga, cepet duduk atau mami biarin kamu dihajar sama Jihoon?"
Jeongwoo yang mendengarmya sontak langsung pucat dan segera duduk di tempatnya yang soalnya ada berhadapan dengan si sulung.
"Mati gua ini fiks" Batin Jeongwoo.
Nyonya Park lagi lagi menghela nafasnya dan langsung duduk di tempatnya untuk sarapan.
"Makan dulu, ngehajar orang juga butuh energi" Sindir Nyonya Park tiba tiba.
Butuh waktu beberapa menit, hingga sarapan yang mereka makan habis dan dilanjut dengan kedua bersaudara Park itu berpamitan.
Sampai di depan pintu rumah, Nyonya Park memberikan kode untuk Jeongwoo pergi terlebih dahulu dengan diantar sang supir keluarga sedangkan Jihoon masih ditahan.
"Udah, sana jalan gih" Usir Nyonya Park kepada anak sulungnya setelah mobil yang membawa putra bungsunya itu sudah keluar dari halaman.
Sementara Jihoon hanya menghela nafasnya, berpamitan pada sang ibu lalu berlalu ke arah bagian bagasi untuk mengambil sesuatu.
"Helm buat siapa?"
"Junkyu" Jawab pemuda Park itu singkat yang membuat sang ibu mendengus.
"Makin hari mami makin kasian sama kamu. Ngga heran Jeongwoo godain kamu mulu" ucap Nyonya Park sambil menghampiri putranya itu.
Mendengarnya, Jihoon hanya diam saja dan memilih memakai helmnya dan langsung menyalakan motornya untuk segera pergi.
"Hati hati" ucap Nyonya Park.
"Hmm."
"Jangan ngebut loh ya!" Peringat Nyonya Park lagi yang dibalas anggukan anaknya itu.
"Mi..."
"Apa sih?"
"Kita cuma sahabatan."
Tak lama setelah mengucap itu, Jihoon langsung menjalankan motornya keluar dari halaman rumahnya meninggalkan sang ibu yang masih berdiam tampak mencerna. Hingga beberapa saat—
"Anak zaman sekarang kaya gini ya model jatuh cintanya?"
TBC
galau, haruskah ku ganti jadi jikyu saja? 😁😁😁
![](https://img.wattpad.com/cover/344087456-288-k635613.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy ; harukyu
Random✧. harukyu ‧₊˚ [ SLOW UPDATE ] "sekali-dua kali mungkin itu masih bisa dimaafin. tapi untuk seterusnya, itu namanya brengsek". ₊˚ warning : ຊ toxic relationship ຊ harshword ຊ bxb ຊ typo's