"Makasih ya, maaf ngerepotin kamu."
"Tsk, kaya sama siapa aja kamu!"
Nyonya Park tampak memukul kecil lengan Nyonya Kim yang hanya tersenyum.
"Yaudah, aku sama Junkyu balik ya." Nyonya Kim tampak merangkul pundak anak manisnya itu yang kini juga ikut tersenyum lucu dan mendudukkan kepalanya.
"Duh iyaa, lain kali Junkyu titipin disini lagi aja biar aku ada temen juga buat diajak gosip" Ceplos Nyonya Park yang dibalas tawa kecil dari Nyonya Kim.
"Iyaaa nanti dititipin lagi anakku. Lagian anakmu emang ngga mau diajak gosip?" Nyonya Kim bertanya jahil yang mendapat decakan oleh Nyonya Park.
"Mana mau mereka Soo. Mending sama anakmu aja, iyakan sayang?"
Junkyu mendegernya hanya menganggukkan kepalanya kecil yang justru mendapat usakan sayang dikepalanya dari sang bunda.
"Yaudah deh, aku balik dulu. Ayahnya nanti keburu nyamperin gara gara anaknya masih disini."
Rose —Nyonya Park— hanya mengangguk ia juga ikut mengusak rambut halus Junkyu.
"Iya, titip salam buat suami mu ya, makasih juga kue nya."
Jisoo —bunda Junkyu— mengangguk sebagai jawaban dan membalas "salam juga buat Jihoon, Jeongwoo sama suami kamu" katanya yang dibalas jempol oleh Nyonya Park lalu akhirnya sepasang ibu dan anak itu pulang.
( bad boy ; harukyu )
"Lama banget."
"Ya kan tadi bunda ngasih kue dulu, Yah."
Tuan Kim yang mendengarnya mendengus dan ia langsung menghampiri istri dan anaknya itu.
"Besok kalau ayah sama bunda pergi lagi, kamu ikut aja deh" Ucap tuan Kim tiba tiba yang hanya dibalas gelengan tak habis pikir dari istrinya.
"Ayah kamu nih Kyu. Dia yang ngajak pergi berdua tapi dia juga yang gelisah mulu ngga ada kamu" Ujar sang bunda.
Sementara Junkyu yang mendengarnya hanya tertawa. Ia menatap ayahnya yang selalu berwajah murung setiap kali ia pulang dari rumah keluarga Park.
"Lagian ayah kenapa sih? Kalau aku abis dari rumah Ji—"
"Ngga usah sebut sebut!" Tuan Kim tiba tiba menyela dengan mata melotot kecil.
"Tuhkan, ayah mulai ngga jelas nih!" Nyonya Kim buru buru menarik tangan suaminya "Ayah mending istirahat, Junkyu juga istirahat ya sayang? Udah malem juga. Jangan lupa cuci kaki, muka sama gosok gigi" Ujar sang bunda yang masih menarik tangan ayahnya untuk pergi ke kamar.
"Iyaa bundaaa"
"Bunda sama ayah duluan ya? Selamat malam anaknya bunda dan ayah."
Junkyu hanya tersenyum sambil melihat kedua orang tuanya yang berdebat kecil seperti masih anak anak dan menjawab "Malam juga bunda, ayah."
( bad boy ; harukyu)
"Ngomong apa aja lo, hm?"
"Nga—"
"Ngak ngak palalo gua genjreng?! NGOMONG APA LO?!"
Jeongwoo menepuk nepuk tangan yang melingkar di lehernya itu dengan sedikit kencang sebab merasa tercekik.
"Dek, abang— YA TUHAN JIHOON!"
Nyonya Park yang baru membuka pintu kamar langsung berlari menghampiri kedua anaknya. Ia juga dengan segera menjauhkan Jihoon dengan Jeongwoo yang langsung terbatuk batuk.
"JIHOON! APAAN APAAN SIH???" Nyonya Park berujar marah sembari menghampiri putra bungsunya yang langsung bersembunyi dibelakangnya dengan takut.
Sementara, Jihoon yang mendengarnya hanya mendesis marah dan langsung berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun.
"Jihoon! mami belum selesai ngomong!"
Tak digubris sebab putra sulungnya sudah keluar membuat nyonya Park menghela nafasnya sembari memegang kepalanya yang tiba tiba berdenyut nyeri.
"Mi..."
Jeongwoo berucap lirih dan menelan salivanya susah payah saat mendapat tatapan tajam dari sang ibu.
"Apa? Kamu apain lagi abangmu itu? Kan mami bilang jangan macem macem sama abangmu!" Nyonya Park berujar sambil berkacak pinggang dan menatap putra bungsunya tajam.
"Mi, Maaf..." Ucap Jeongwoo tiba tiba dengan matanya yang menatap memelas.
Lagi, Nyonya Park kembali menghela nafasnya dan memilih menepuk nepuk punggung anaknya itu.
"Biar mami yang ngomong dulu sama abang, kamu lain kali jangan gitu lagi. Udah tau abangmu itu kalo marah kaya gitu" Ucap Nyonya Park.
Sementara, Jeongwoo buru buru mengangguk dan menunjukan peace nya.
"Yaudah, istirahat sana. Mami keluar ya?"
"Iya."
Mendengarnya Nyonya Park langsung mengisak rambut anaknya itu sayang dan langsung berlalu keluar setelah menutup pintu kamar sang anak.
Pun, setelah nyonya Park keluar, Jeongwoo langsung berjalan ke kasurnya dan memegang lehernya sambil menelan salivanya takut.
"Seenggaknya leher gua ngga jadi copot" Batin Jeongwoo bersyukur dan langsung buru buru merebahkan tubuhnya ke kasur untuk tidur.
TBC
maluu, haruskah aku lanjut lagi? atau ngga?

KAMU SEDANG MEMBACA
bad boy ; harukyu
Random✧. harukyu ‧₊˚ [ SLOW UPDATE ] "sekali-dua kali mungkin itu masih bisa dimaafin. tapi untuk seterusnya, itu namanya brengsek". ₊˚ warning : ຊ toxic relationship ຊ harshword ຊ bxb ຊ typo's