Suara keributan dari arah kantin membuat heboh siswa-siswi yang berada disana, tidak terkecuali Aksara dan Cakra. Mereka yang tengah berjalan menuju kantin langsung mempercepat langkahnya untuk melihat keributan tersebut.
" Gue beneran gak sengaja, Kak! "
" Heh! Lo gak usah ngelak, ya. Jelas-jelas gue liat sendiri lo emang sengaja numpahin minuman lo ke baju Rachel! "
" Tapi Kak, gue emang gak sengaja. "
Hana mengepalkan tangannya mendengar ucapan dari siswi baru tersebut yang tak lain adalah Zaona. Dengan sekali hentakan Hana menjambak rambut Zaona dan membuat cewek itu meringis.
" Kak, lo apa-apaan sih! Kan udah gue bilang gue gak sengaja, kenapa gak percaya sih? Gue juga udah minta maaf sama Kak Rachel, " ucap Zaona tak terima.
" Cih, playing victim sekali anda. " ledek Hana sambil melipat kedua tangannya di dada.
Rachel mendengus kesal. Merasa muak dengan drama yang sedang terjadi di hadapannya ini.
" Udah lah Han, biarin aja. "
" Tapi, Chel. Orang kayak dia nih kalau dibiarin gitu aja jadi ngelunjak nantinya, " sahut Hana tak mau kalah. Ia masih menatap Zaona dengan sinis.
" Terserah, gue mau pergi. " ucap Rachel sambil berlalu menjauh dari kerumunan orang-orang itu.
" Eh, Rachel. Tungguin gue! " Hana menyusul Rachel dan kerumunan orang-orang itu pun mulai bubar.
" Yahh, gak seru banget..Gak ada adegan yang lebih ekstrem lagi gitu, " terdengar komentar dari salah satu siswa yang ikut menyaksikan keributan tadi.
Cakra mengernyitkan dahinya saat melihat wajah Zaona yang tak asing di matanya.
" Itu cewek aneh kemarin yang nyariin Aksara, kan? " batin Cakra.
Cakra mengedikkan bahunya tak peduli lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kantin.
Sesampainya disana mereka pun segera memesan makanan dan duduk di meja yang berdekatan dengan jendela.
" Pulang sekolah ini gue mau ketemu Arsel, " ucap Aksara sambil menatap ke arah luar.
" Ketemu doang, gak sekalian di bawa pulang? " tanya Cakra.
Aksara mengedikkan bahunya. " Gak tau, liat nanti. "
" Gue mau ikut dong, "
" Buat apa? "
" Gue kan udah lama gak ketemu sama dia. Kangen pipinya, mau gue toel-toel. " jawab Cakra sambil tersenyum membayangkan akan mencubit pipi chubby bocah itu.
Aksara terkekeh menanggapi ucapan Cakra. Tak lama kemudian dua mangkuk soto pesanan mereka tiba. Lalu menyusul dua gelas teh obeng. Mereka pun mulai menyantap makanannya masing-masing.
" Lo kalau mau balik ke kelas duluan aja, ya. Soalnya gue mau ke toilet dulu, " ujar Aksara sambil beranjak dari tempatnya. Ia sudah lebih dulu menghabiskan sotonya.
Cakra mengangguk, " Gue mau ke lapangan basket aja, tar lo nyusul. "
Aksara mengangguk lalu segera pergi. Ia berjalan menuju toilet laki-laki yang terletak agak jauh dari keramaian.
Setelah selesai dari toilet, ia melanjutkan langkahnya berniat menyusul Cakra yang sudah lebih dulu berada di lapangan basket.
Takk
Aksara terkejut saat merasakan kepalanya yang tiba-tiba di tampar dari belakang. Reflek ia menoleh ke belakang dan mendapati Gara yang tengah menatapnya bengis. Ia langsung memundurkan langkahnya untuk menjaga jarak dengan Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA'S TEARS [Revisi]
Teen FictionRaga Aksara, seorang laki-laki dengan segala kesakitan-nya. Terlahir sebagai laki-laki membuat ia harus hidup dengan segala penyiksaan yang dilakukan oleh Ayahnya. Bahkan ia menjadi objek bullying dari saudara kembarnya sendiri. Bagi Aksara, rumah b...