𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟒 (not updated yet)

133 6 0
                                    


" Kak Cakraaa! "

Cakra refleks menutup telinganya saat mendengar suara teriakan melengking yang memanggil namanya. Sudah di pastikan bahwa pelakunya adalah Zaona Mafar, adik kelasnya yang baru-baru ini dekat dengannya lewat Aksara.

" Kak Cakra! " panggil Zaona lagi, namun kali ini tidak dengan suara melengking seperti sebelumnya.

" Duh apaan sih? " balas Cakra ketus. Ia menoleh menatap Zaona yang menampilkan cengiran tak berdosanya.

" Lo kenapa sih kak, masih pagi udah marah aja. " celetuk Zaona sambil menyejajarkan langkah kecilnya dengan cowok itu.

" Bukan marah, tapi kesel. Habisnya lo ngapain pake teriak-teriak segala, padahal kalo lo manggil biasa juga pasti gue bakalan denger. " jelas Cakra sambil menyelipkan 𝘦𝘢𝘳𝘱𝘩𝘰𝘯𝘦 ke telinganya.

" Ya maap.. " ucapnya pelan.

" Gak dimaafin sih, " balas Cakra mulai jail.

" Gak butuh maaf lo juga sih, " Zaona tak mau kalah.

" Gak masalah si, tapi lo gak boleh ketemu Aksara lagi, wlee. " ancam Cakra dengan menggunakan nama Aksara. Membuat Zaona melotot lalu mencubit pinggang Cakra dengan kuat.

" Akh, " ringis Cakra lalu balas menyentil jidat Zaona.

" Apaan sih lo, kak! " kesal Zaona lalu mengusap jidatnya yang disentil oleh cowok itu.

" Gak usah ngedrama, lo duluan yang mulai. "

" Shit! " umpat Zaona dan langsung mendapatkan pelototan dari Cakra.

" Apa, kenapa? " tantang Zaona.

" Gak papa sih, "

Setelah itu mereka pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas masing-masing. Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada sepasang mata yang sedang memperhatikan interaksi di antara mereka berdua.

" 𝘎𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘢𝘳𝘪𝘯, 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘥𝘦𝘬𝘦𝘵 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘊𝘢𝘬𝘳𝘢 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘈𝘬𝘴𝘢𝘳𝘢. " batin orang tersebut lalu segera pergi dari tempat persembunyiannya.

*****

Sementara Aksara yang kini tengah berada di apartemennya, merasa bosan karena tidak melakukan apa-apa. Ia lalu membuka laci meja belajarnya dan mengambil kotak tipis yang sudah usang. Ia lalu mengusap debu yang memenuhi tutup kotak tersebut.

Aksara membuka penutup kotak tersebut, lalu tampaklah sebuah foto keluarga yang di cetak dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Aksara mengeluarkan foto tersebut dari dalam kotak, lalu membalik foto tersebut. Di belakang fotonya tertulis nama orang-orang yang berada di dalam foto itu beserta tanggal pengambilan foto.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSARA'S TEARS [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang