Kakak P*k*n
Adek b*c*t
Temen l*kn*t
♡ Everybody..
Cerita ini asli karangan, bukan bermaksud memprovokasi ataupun menyinggung pihak manapun.
Semoga yang baca suka ya..
~Fikri
Di perjalanan pulang, suasana terasa cukup tegang. Sabella hanya diam karena khawatir Fikri marah. Sedangkan Fikri fokus menyetir dalam keheningan. Setelah beberapa saat, Sabella tak sanggup menahan diri untuk terus diam, dia pun berkata, "Fik.. Maap.."
"Iya, santuy..," sahut Fikri yang terdengar monoton.
"Kok kedengerannya gak ikhlas gitu?!," tanya Sabella tidak puas.
"Hah? Gak ikhlas? Terus lu maunya gimana?!," tanya Fikri sedikit kesal.
"Ya, senyum gitu..,"
"Emang Lo liat kalo gue senyum?,"
"Gak juga sih..,"
"Ya Udah, terima aja!,"
Sabella yang hendak menyahuti Fikri pun tersentak, perhatiannya teralih pada salah satu rumah dari deretan rumah yang mereka lewati. Ia lalu menepuk-nepuk pundak Fikri sambil berkata, "lah! Fik.. itu rumah gue! Kok lu lewatin?!"
Tak ada tanggapan dari Fikri, dan motornya terus melaju menjauhi rumah Sabella. "Fik! Lu jangan-jangan lupa alamat rumah gue ya?!," tanya Sabella geram.
"Kagak!," jawab Fikri tegas.
"Terus?!,"
"Gue pengen Lo temenin gue ganti baju!,"
"HAH?! OGAH!! GUE GAK MINAT YANG BEGITUAN!! NANTI GUE DOSA!!," celoteh Sabella dengan suara melengking tinggi.
Fikri menarik napas pasrah, lalu berkata, "lu ngebayangin apa g*blok?! Maksud gue tuh lu nemenin gue ganti baju sambil nyuciin baju gue yang tadi kena sirsak elo!"
"Idih! Sama aja! OGAH! Jorok tau!!"
"Nih anak ngebayangin apa dah? Tibang naro baju gua di mesin cuci, naro deterjen, terus pencet-pencet.. bisa kan Lo?!"
"Kalo gitu mah Lo aja sendiri!!"
"Ini hukuman buat Lo!"
"Hukuman yang Laen kek! Masa nyuci (sambil liat elo ganti baju)?!"
"Oh.. nawar?!"
"Iya! (Jelas)"
"Turun!," perintah Fikri sambil menghentikan motornya.
Sabella menyapu pandangan, dan mendapati orang gila tengah nongkrong tepat di belakang mereka. Itu adalah orang gila yang biasanya suka mengejar-ngejar cewek komplek. Sabella pun bergidik ngeri, lalu berkata, "Oke! Oke! Gue cuciin baju Lo!!"
"Bagus..," kata Fikri bangga, lalu kembali melajukan motornya.
"Tapi baju doang loh ya!," tukas Sabella kesal.
"Iya, kemeja, kaos, sama jaket gue doang.."
"Itu namanya gak doang!!,"
"Itu doang Bel.. karena celana sama sempak gak termasuk.. tadi kena juga loh celana gue..,"
"S*nt*Ng Lo!"
"Emang iya.."
...
Dirumah Fikri, Sabella terduduk penat di sofa ruang tamu. Fikri yang baru selesai mandi pun mendekatinya sambil bertanya, "capek amat Lo?"
Fikri hanya tersenyum bangga pada dirinya sendiri, lalu duduk disebelah Sabella. Dengan santai, Sabella pun berkata, "gue gak nyangka, nyuci pake mesin cuci modelan begitu ribet banget! Berasa paling gaptek gue!"
"Keknya emang (gaptek) dah..," sahut Fikri santai.
"Sial Lo!"
"Enggak, gue beruntung.."
"Kenapa pula?"
"Ya, karena gue gak sial.."
"Aishhh! Fikri!!,"
Fikri tertawa puas, lalu mengambil remote TV di meja yang ada tepat di depan sofa yang mereka duduki. Dia sempat terdiam sejenak sambil menekan-nekan tombol di remote, lalu bertanya, "emang modelan mesin cuci kek apa yang Lo pake dirumah?"
"Yang dua tabung..," jawab Sabella kesal.
"Yah, pantes.. ketinggalan jaman Lo.."
"Ya mana gue tau? Suruh tuh nyokap gue ganti mesin!!"
"Elo aja.."
"Gue juga kagak berani.."
Tiba-tiba Mama muncul entah darimana sambil berkata, "wah! Calon mantu maen ke rumah!"
Fikri dan Sabella pun tersentak bersamaan. Fikri segera menepis perkataan Mamanya dengan berkata, "temen ma, bukan calon mantu.." sedangkan Sabella segera bangkit untuk menyalami Mama Sarah.
"Aih.. emang sopan banget ini gadis..," celetuk Mama senang dan tidak peduli sama sekali pada Fikri.
Fikri terus berusaha mengalihkan topik pembicaraan Mamanya, tapi Mamanya tetap tidak peduli. Mama justru semakin memperhatikan Sabella, melihat lengan kemeja Sabella yang dilinting dan rambut yang terikat, Mama bertanya, "calon mantu abis ngapain?"
"Itu tan, tadi nyuciin baju Fikri..," jawab Sabella apa adanya.
"Wah! The real calon mantu ini mah.."
Fikri pun menyela pembicaraan dengan berkata, "Ma, tadi dia Fikri suruh nyuciin baju Fikri gara-gara dia udah ngotorin baju Fikri.."
"Aihh.. mantu taat.."
"Hah?!," Fikri dan Sabella terkejut bersamaan.
Tiba-tiba pintu depan terbuka dan Amalia masuk sambil berlari. Tanpa melirik siapapun yang dia lewati, gadis itu langsung memasuki kamarnya. Fikri, Mama, dan Sabella pun terdiam heran, Mama yang khawatir pun berseru, "Dek! Kamu kenapa?!"
"Gak papa Ma!," balas Amalia dari kamarnya.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.