𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐝𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢, 𝟏𝟎𝟎% 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚.
𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚-♡!
•
•
•Di tengah hiruk-pikuk malam yang tak kenal waktu, sebuah ruangan dipenuhi oleh irama musik yang menggelegar dan cahaya lampu yang berkelap-kelip.
Sandra, dengan rambutnya yang tergerai, duduk termenung di sofa. Kepalanya berdenyut seirama dengan bass yang membumi, pandangannya perlahan memudar, seolah-olah dunia di sekitarnya mulai terdistorsi.
Handphone di tangannya terus berdering, layar menyala dengan nama-nama yang tak sempat ia kenali. Getaran demi getaran, seperti gelombang kecil yang tak henti-hentinya menghantam pantai kesadarannya.
Namun, sebelum ia sempat merespon, seorang laki-laki dengan langkah mantap mendekat, tangannya yang besar dengan lembut mengambil handphone dari genggaman Sandra yang lemah.
"Sayang..." ujarnya, suaranya tenggelam dalam lautan suara. Ia mematikan daya handphone itu, layar yang tadinya bercahaya kini hanya tinggal kegelapan.
Laki-laki itu duduk di samping Sandra, tidak memberikan ruang diantara Sandra dan dirinya.
Sandra menoleh, matanya mencoba fokus pada sosok yang kini duduk di sampingnya. "Kenapa dimatiin?" bisiknya, suaranya nyaris tak terdengar.
Laki-laki itu tersenyum, "Because tonight, you're mine baby, I want to come inside you!" bisiknya lalu mengangkat tubuh Sandra, menggendongnya ala pengantin. (Karena malam ini, kamu adalah milikku sayang, aku mau ....)
Dan di sana, di antara kebisingan yang tak terelakkan, Sandra terangkat lemas di tangan laki-laki kurang ajar itu.
Sandra mengedipkan matanya berkali-kali, berusaha menemukan kesadarannya, namun dia sudah terlalu banyak minum.
Laki-laki itu membuka pintu dari sebuah ruangan, sebuah kamar yang sudah dia pesan. Lalu laki-laki itu menidurkan Sandra ke kasur, dan tanpa ragu dia naik ke atas tubuh gadis malang itu.
Sandra tersadarkan, dia menjerit dan memukul-mukul dada laki-laki itu, "AAAAAAAAAAAAAAA STOPPPP! LU SIAPA! BRENGSEK! LU SIAPA! LEPASIN GUE!"
Tangan kanan laki-laki itu menutup mulut Sandra, dan tangan kirinya menjepit pergelangan tangan Sandra di atas kepalanya.
"Just enjoy it, baby!" bisik laki-laki itu.
Sandra menangis, batinnya terasa sakit, dan dia berusaha menjerit meski mulutnya dibekap.
"MMMHHHH LEPA-" teriakan Sandra terputus saat laki-laki itu menutup bibir Sandra dengan bibirnya. Sekarang Laki-laki itu dengan mudah melanjutkan kelakuan bejatnya terhadap Sandra.
****
Sandra terbangun dengan perasaan bingung yang mendalam. Matanya berkeliling di ruangan yang asing, ruangan yang hanya berisi kasur dan sofa.
Sandra menurunkan selimut dari tubuhnya, dan betapa terkejutnya dia saat dia sadar bahwa dia tidak memakai sehelai benang pun.
Dia menoleh ke samping kasur, dan matanya terfokus pada 20 lembar uang berwarna merah yang tergeletak tak beraturan, di sampingnya terdapat celana dalam berwarna hitam dengan tulisan 'Calvin Klein', tapi itu bukan milik Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day's with 365 Drama's
Roman pour Adolescents"Sebenarnya gue mau ceritain kisah cinta gue dengan Rendra, tapi setelah gue pikir-pikir emangnya hidup isinya cinta doang? Kalian harus tau cerita gue yang lain!" -Wirviola Hannah. Satu hari satu drama, berarti seratus hari seratus drama. "Okay! 3...