1. Main Ke Mansion Jay

633 61 0
                                    

menit telah berlalu dan detik demi detik telah berganti. Jay dan kelima sahabatnya juga sudah keluar dari kelas dan kini sedang melangkah menuju parkiran seperti biasanya.

"sayang, kamu mau aku antara atau pulang sendiri aja?" tanya Jay kepada Jungwon yang saat ini sedang berada di sampingnya.

Jungwon yang ditanyapun langsung menoleh kearah Jay dan menggelengkan kepalanya. "gak usah Jay, aku dijemput sama sopir aku. kasian kalau aku tinggal." jawab Jungwon sembari menunjuk kearah sopir yang memang sudah beberapa kali menjemput Jungwon.

"ah, yaudah kalau gitu. kalian ada yang mau bareng gak?" tanya Jay kepada sahabatnya yang lain.

"gak deh Jay, Gue mau bareng ama Jake aja." balas Sunoo yang mendapatkan anggukan dari Jake karena rumah mereka yang searah.

"gue mau ke Gramedia sama Ni-Ki, Jay. jadi gue bareng Ni-Ki." balas Sunghoon yang memang sudah memiliki janji dengan Ni-Ki.

"yaudah, gue duluan yak. nanti gue Sharelock."

"sipp deh, jangan lupa." balas Sunoo dengan setengah berteriak dan mendapat anggukan kepala oleh Jay.

******************************************

setelah sampai di mansionnya, Jay dengan cepat memasukkan mobilnya kedalam garasi dan langsung melangkah menuju pintu mansionnya.

Jay membuka pintu mansion itu dan menaiki tangga untuk menuju kekamarnya di lantai dua.

"ah, capek banget gue. mandi kali ya?" tanya Jay pada dirinya sendiri dan mengangguk kepalanya beberapa kali. ia meletakkan kunci mobil yang dia pakai tadi di atas meja nakas samping tempat tidur dan meletakkan ranselnya di atas sofa. Jay juga melepaskan sepatu dan jam tangannya.

Jay melangkahkan kakinya kearah pintu kamar mandi yang ada dikamarnya. namun, saat Jay melangkah ia merasakan hawa dingin yang ada di sekelilingnya.

"kok dingin banget ya?" gumamnya pada dirinya sendiri sembari memegangi belakang lehernya dan menggelengkan kepala beberapa kali untuk menghilangkan pemikiran itu.

Jay menutup pintu kamar mandi itu dan menguncinya dengan rapat dan mulai mengatur suhu air di dalam bath up nya.

"air dingin atau air hangat ya? kayanya air hangat aja deh" gumamnya lagi pada dirinya sendiri dan mengatur suhu air itu menjadi hangat. ia mulai melepaskan semua pakaiannya perlahan-lahan dari baju, kemudian celana hingga dalamannya.

Saat Jay hendak melangkah masuk kedalam Bath up yang sudah berisi air hangat itu, ia seperti melihat bayang-bayang di sudut ruangan.

Jay memperhatikan lekat-lekat sudut ruangan itu dengan satu alis yang terangkat, namun bayangan itu hilang.

"ini perasaan gue aja atau gimana ya? kok kek serem bener dah, apa jangan-jangan ada makhluk gaib ya disini?" tanyanya namun dengan cepat memukul mulutnya sendiri untuk menghentikan pikirannya yang tidak-tidak.

setelah hampir tiga puluh menit Jay di dalam kamar mandi, Ia pun keluar dari sana dengan handuk yang melilit pinggangnya.

"ah, gini kan enak." katanya dan langsung memilih pakaian santai yang tak lain adalah celana pendek sebatas paha dan kaos hitam yang pas di tubuhnya.

setelah memakai pakaiannya, ia mengeringkan rambutnya dan mengirimkan alamat mansionnya kepada sahabatnya.

setelah dua puluh menit pesan itu terkirim, semua sahabatnya sudah berada didepan mansionnya, tentunya dengan sikap rusuh dan tidak mau diam.

"gila, gede banget nih mansion." celetuk Jake yang tampak Takjub melihat mansion yang baru Jay beli.

"biasalah, bang. orkay mah bebas." balas Ni-Ki yang mendapatkan anggukan dari Jake.

"emang lo sendiri gak kaya? lo kan kaya juga sama kayak gue. pastinya mampulah beli mansion kaya gini." balas Jay menyuruh semua sahabatnya masuk.

"ya gue emang kaya, tapi gak sekaya lo." balasnya lagi dan langsung duduk di sofa yang ada disana.

Sunoo yang mendengar pembicaraan mereka hanya tertawa sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

mereka berenam kini duduk dengan banyak makanan dan minuman yang Jay suguhkan. "nih, habisin aja. gue masih banyak stok." kata Jay dan mulai menyalakan vidio game.

"tau aja gue laper." balas Sunghoon dan mengambil keripik pedas yang ada disana.

"lo mah habis makan juga tetep laper, hoon." kata Ni-Ki dengan nada mengejek yang membuat Sunghoon kesal.

"enak aja! kaya lo gak aja!" kaya Sunghoon dengan kesal.

"gak lah." balasnya singkat dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Sunghoon.

"gue becanda elah. serius amat hidup lo." kata Ni-Ki yang lebih memilih mencari aman ketika berdebat dengan Sunghoon.

"udah, kenapa jadi berantem?" kata jungwon yang kini menyandarkan kepalaku di pundak kekasihnya.

Jay hanya diam dan mengusap rambut Jungwon dengan lembut. "halus." kata Jay dan mengecup pucuk kepala Jungwon.

"panas gak?" tanya Sunghoon tiba-tiba.

"banget." jawab Jake.

"apa lo? sirik lo?" taya Jay dengan ketus yang mendapatkan cibiran dari Sunghoon dan Jake.

"ngapain juga sirik ama setan kek lo?" balas Sunghoon tak kalah ketus.

"heleh. mana ada sih setan seganteng dan sekaya gue. ada juga setan modelan kek lo." balas Jay yang langsung ditenangkan oleh jungwon yang takut akan menjadi masalah yang besar jika diteruskan.

Jay dan Sunghoon hanya memutar mata malas sebelum kembali fokus pada kegiatan masing-masing.

"eh, Jay. kok lo bisa sih dapet mansion mewah kek gini? harganya mahal ya?" tanya Sunoo dengan penasaran.

"gak sih, gue dapet harga murah."

"kok bisa?" kini ganti Sunghoon yang bertanya. "gue gak tau. intinya dapet murah ya gue beli."

"bukti bahwa orang kaya pun masih membutuhkan uang. buktinya mereka masih memilih barang yang murah dan terjangkau daripada yang mahal." celetuk Ni-Ki yang memang ada benarnya. "sama kek gue." lanjutnya sembari tertawa pelan.

"namanya juga manusia. hidup kadang waras kadang sengklek." balas Sunghoon dan merekapun tertawa bersama.

******************************************

kini jam sudah menunjukkan pukul 19.30 malam. sahabat Jay sudah pulang termasuk Jungwon meskipun Jungwon pulang paling terakhir diantar sahabatnya karena Jungwon dan Jay sempat melakukan sex tadinya.

setelah mengantar Jungwon pulang, Jay memutuskan untuk tertidur. namun, ia merasa seperti ada yang menatapnya dengan begitu intens yang membuatnya sedikit merinding.

"anjir, ini Kenapa gue tiba-tiba merinding yak? mata kek ada yang natap gue lagi." katanya pada dirinya sendiri sembari menatap kesetiap sudut ruangan.

tiba-tiba, Jay merasakan seperti ada yang meniup telinga dan dengan cepat Jay langsung membalikkan tubuhnya dan menatap kearah belakang, namun tidak ada siapa-siapa disana.

"siapa sih? jangan jahil bisa gak sih? gue merinding ini." ucapnya lagi sembari menutup kedua telinganya.

Jay langsung merebahkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut yang ada disana untuk tidur. tidak butuh waktu yang lama Jay sudah tertidur dalam tubuh yang tertutupi selimut.

namun di pojok ruangan, sesosok bayangan hitam berjalan mendekati ranjang tempat Jay tertidur. sosok itu mendekat dan kini berdiri di hadapan Jay. ia menatap lekat-lekat kearah Jay yang sedang terlelap.

"𝐥𝐮𝐜𝐮 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐧𝐢. 𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐛𝐮𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐮𝐭𝐮𝐩 𝐬𝐞𝐥𝐢𝐦𝐮𝐭 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐢𝐧𝐢? 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐚𝐤 𝐧𝐚𝐟𝐚𝐬?" ucap sosok bayangan yang ada dihadapannya. tangan kanan sosok itu terulur untuk menurunkan selimut yang menutupi wajah Jay dan mengecup pucuk kepala Jay sebelum menghilang entah kemana.

𝐓𝐁𝐂.. 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚

GHOST? HeeJay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang