warning ⚠ : pada chapter ini terdapat adegan dewasa dan dimohon untuk tidak menyangkut pautkan kehidupan nyata para tokoh yang ada disini. semua ini hanya sebuah karangan yang tidak nyata sama sekali.
.
.
setelah apa yang terjadi kepadanya tadi siang, Jay semakin kesal dan terus mengutuki sosok makhluk halus yang selama mengganggu Jay tanpa henti dan bahkan berani menciumnya.
Jay menatap layar ponselnya dan mendapati pesan dari kekasihnya, Jungwon bahwa dia ingin bertemu dengan Jay. tanpa basa basi Jay langsung datang ke apartemen Jungwon sembari membawakan snack untuk kekasihnya itu.
Jay mengetuk pintu mansion Apartemen Jungwon dan menunggu Jungwon membukanya.
"sebentar!" Teriak Jungwon dari dalam sana dan membukakan pintu apartemennya untuk kekasihnya itu. "cepat sekali kau datang, Jay." kata Jungwon sembari terkekeh pelan.
Jungwon membiarkan Jay masuk sebelum kembali menutup pintunya.
"kau ini kenapa, hm? sedang badmood?" tanya Jungwon sembari terkekeh pelan dan mendudukkan dirinya di samping Jay.
Jay hanya menganggukkan kepalanya dan memeluk Jungwon sembari meletakkan kepalanya di pundak Jungwon.
"badmood karena apa? kenapa tidak cerita saja?" Tanyanya lagi kepada kekasihnya itu.
"tidak, sayang. aku tidak bisa menceritakannya padamu. kau tidak akan mengerti."
"apa yang tidak aku mengerti?" tanya Jungwon dengan nada bercanda disertai kekehan pelan.
"jangan bercanda sekarang, Sayang." kata Jay dengan cemberut.
"kalau begitu ceritakan apa penyebab kekasihku ini mengalami mood yang buruk?"
"kau tau? Kurasa mansioku sedikit aneh."
"Aneh?" Jungwon mengerutkan dahinya dengan bingung.
"ya, Warga sekitar bilang mansion itu merupakan bekas pembunuhan berantai setahun yang lalu. Dan yang menjadi korbannya adalah mahasiswa di tempat kita kuliah. dan lagi, warga sekitar bilang mahasiswa itu merupakan senior kita, maksudku satu tingkat diatas kita." jelas Jay kepada Jungwon.
"lalu? Dimana letak hal yang membuatmu mengalami suasana hati yang buruk?"
"yang menjadi masalahnya adalah.. Arwah itu sering menggangguku. dan bahkan tadi siang dia menciumku." kata Jay yang membuat Jungwon tertawa terbahak-bahak.
"apa? arwah itu menciummu? oh, ayolah.. mungkin aku masih bisa percaya hal tentang mansion yang habis digunakan sebagai tempat pembunuhan berantai. tapi jika Arwah yang mencium mu tadi siang.. kurasa aku tidak bisa percaya. menurutmu apa yang membuatmu berpikir dia melakukan itu padamu? kau bahkan tidak melakukan apapun yang mengganggunya kan?" kata Jungwon pada kekasihnya.
"tapi sayang, arwah itu benar-benar ada. dia-"
"sudahlah, Jay. mungkin kau hanya berhalusinasi." Kata Jungwon sembari menatap lurus kearah Jay yang membuat Jay sedikit mengangguk karena memang itu hanya halusinasinya saja. tapi jika memang itu halusinasi bagaimana bisa Jay merasakannya dengan sangat jelas?
Jungwon terkekeh pelan sebelum berbisik ditelinga Jay. "mungkin juga itu karena kau tidak mendapatkan ciuman dariku hari ini." katanya sebelum dengan tiba-tiba naik ke atas pangkuan Jay dan membawanya kedalam ciuman penuh gairah.
Jay menarik diri dan melepaskan diri kekasihnya itu. "apa menurutmu kau bisa mendominasiku, Sayang?" tanya Jay sebelum dengan tiba-tiba mendorong Jungwon hingga Jungwon kini terbaring diatas sofa.
"mphh! Jay tunggu sebentar-" Ucapan Jungwon terputus ketika Jay sudah lebih dulu membungkamnya dengan ciuman panas dan dengan cepat Jay melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut Jungwon yang hangat.
"nghh.." Jungwon mengerang dan sedikit meringis ketika Jay menggigit bibir bawahnya.
ciuman itu berlangsung hingga beberapa menit sebelum Jay menarik diri karena Jungwon yang sudah kehabisan nafas.
Jay menatap kearah Jungwon yang terengah-tengah dan dengan rakus menghirup oksigen. "kita belum selesai, sayang." kata Jay dan langsung merobek kaos yang Jungwon pakai dengan lengannya yang berotot.
dia mulai mencium kembali bibir Jungwon dengan kasar, lalu turun ke leher, dada, dan pusarnya. "Anghh.." Jungwon mengerang ketika Jay meremas dan memainkan dadanya dengan tangan kirinya sementara Dada yang lainnya di hisap dan di gigit oleh Jay.
"Ahh!"
mendengar Jungwon mengerang tanpa henti, Jay semakin mempercepat hisapannya dan membuat banyak cupang di tubuh kekasihnya itu.
Jay terus sibuk dengan pekerjaannya itu hingga kini dirinya juga sudah bertelanjang bulat.
tanpa banyak bicara, Jay langsung memasukkan kejantanannya yang lebih panjang dan lebih besar dari milik Jungwon itu kedalam anal milik kekasihnya itu yang langsung mendapatkan jeritan penuh kenikmatan dari Jungwon karena titik manisnya tersentuh oleh milik Jay.
"Anghh~"
Jungwon menggigit pundak Jay ketika merasakan perasaan yang sangat luar biasa nikmat. walaupun sedikit sakit.. itu membuat Jungwon bahkan tidak bisa meminta Jay untuk berhenti.
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST? HeeJay
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang seorang laki-laki bernama Park Jongseong atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jay yang memiliki kesimpangan seksualitas. Dimana dia menyukai sesama jenisnya. karena itu, Jay dimasukkan kesekolah khusus laki-laki oleh kedua ora...