pagi harinya, sekitar jam 06.30 pagi, Jay terbangun dengan keadaan yang tampak sedikit bingung. ia tampak diam selama beberapa saat sebelum menatap kearah selimutnya.
"perasaan semalem gue taruh nih selimut ampe nutupin muka deh. kok sekarang juga sebatas dada? siapa yang turunin selimutnya?" tanya Jay sembari kembali menatap sekeliling ruangan ketika merasakan seseorang yang ada disana walaupun tampak tidak ada siapapun.
"mungkin perasaan gue aja nih." katanya pada dirinya sendiri dan melangkah ke kamar mandi untuk mandi. kebetulan Jay tidak ada jam kuliah hari ini.
Jay melangkah kedalam kamar mandi dan mengisi bath up dengan air dingin. Jay perlahan-lahan membuka pakaiannya satu-persatu dan membawa tubuhnya untuk masuk ke dalam bath up.
Jay mulai membasahi tubuhnya dengan air dingin yang ia isi di dalam bath up tadi. Jay tampak menikmati itu sembari tangannya menyentuh tubuhnya sendiri dengan sabun dan shampoo yang sudah ia pakai. setelah itu ia langsung membilasnya dan keluar dari dalam bath up. Jay mengarahkan tangannya untuk mengambil handuk yang ia letakkan di gantungan yang ada disana, namun anehnya Jay tidak menemukannya disana.
"lah? mana handuk gue? perasaan gue taruh di sini deh." gumamnya pada dirinya sendiri dengan dahi mengernyit bingung. saat Ia termenung dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba Jay mendengar bunyi pecahan kaca yang cukup keras yang datang dari arah kamarnya.
"suara apa itu?" tanyanya pada dirinya sendiri. Dengan cepat dia berlari kearah kamarnya untuk melihat apa yang terjadi dan melupakan fakta babelum memakai apapun belum menutupi area pribadinya.
Jay menatap kearah pecahan kaca yang berasal dari vas bunga yang ada disana yang kini sudah berserakan di lantai kamarnya. "kok bisa pecah sih? kan vas nya gak gue taruh di pinggir." gumamnya dengan heran dan membersihkan semua pecahan itu karena takut akan melukainya.
Setelah membuang vas bunga itu, Jay melangkah menuju lemari dan mengambil pakaian santai sebelum mengenakannya di tubuhnya. Jay sedikit bersenandung kecil sembari mengambil sebungkus rokok dan hendak menyamakannya.
"kok gak bisa sih?" tanya Jay dengan sangat kesal karena api yang keluar dari dalam korek api itu yang akan ia gunakan untuk menyalakan rokoknya malah mati seperti tertiup angin. Karena rasa kesal, Jay meletakkan korek apinya di atas meja dengan kasar karena tidak bisa menyalakan rokoknya.
Jay hendak berbalik, namun ia merasakan suara seseorang yang berbisik ditelinganya.
"𝐫𝐨𝐤𝐨𝐤 𝐠𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐮-𝐩𝐚𝐫𝐮 𝐥𝐨. 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐤𝐨𝐤." bisik seseorang ditelinga Jay yang membuatnya merinding dan sedikit was-was. Jay dengan cepat berbalik, namun tidak menemukan siapapun disana.
"𝐥𝐨 𝐜𝐚𝐫𝐢 𝐠𝐮𝐞, 𝐡𝐦?" bisik sosok itu lagi yang semakin membuat Jay merinding. Jay mendengar kekehan seseorang disana. "𝐥𝐨 𝐠𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐠𝐮𝐞. 𝐠𝐮𝐞 𝐠𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭." lanjut sosok itu.
"lo siapa?" tanya Jay sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. "keluar gak lo?! lo siapa anjing!"
Jay kembali mendengar kekehan seseorang dan hembusan nafas tepat di depan wajahnya yang terasa dingin. "𝐥𝐨 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭 𝐲𝐚? 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐠𝐩𝐩, 𝐠𝐮𝐞 𝐭𝐞𝐭𝐞𝐩 𝐬𝐮𝐤𝐚." kata sosok itu sembari mengecup bibir Jay sekilas.
"jawab gue, anjing! lo siapa?" tanya Jay yang sangat terkejut karena merasakan bibirnya yang dikecup dengan tiba-tiba oleh seseorang yang tidak bisa dia lihat sama sekali.
"𝐥𝐨 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐭𝐚𝐮 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢." balas sosok itu sembari mengusap surai Jay dengan lembut sebelum menghilang entah kemana.
"jawab gue! Ck! jangan pergi lo!!" kata Jay yang sudah tampak seperti orang gila.
"ARGGHHH!!" Jay berteriak dengan tiba-tiba sembari mendudukkan diri diatas kasurnya dengan kesal.
"bajingan! liat aja nanti." katanya dengan nada kesal dan memilih untuk menanyakan kepada orang sekitar tentang mansion ini karena memang ia sendiri juga sangat penasaran kenapa ada mansion semewah ini dengan harga yang murah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST? HeeJay
Teen FictionMenceritakan tentang seorang laki-laki bernama Park Jongseong atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jay yang memiliki kesimpangan seksualitas. Dimana dia menyukai sesama jenisnya. karena itu, Jay dimasukkan kesekolah khusus laki-laki oleh kedua ora...