Asap Makanan Yang Masuk Dalam Hidung

54 3 0
                                    

"Kak Eli lagi masak apa?" Tanya Zean menaruh tas nya di samping sofa.

"Gulai kesukaan kamu" Jawab Eli mengaduk santan perlahan, Zean mengangguk dan mengambil gelas dari lemari kaca.

Pintu depan membuka dan memperlihatkan Aldo yang baru saja pulang dari rumah Ashel.

"Beruntung lu bang pulang mendung mendung" Ucap Zean mendekati Spenser air.

"Iya, gila macet pol" Ucap Aldo menggantung kunci mobil.

Bau santan langsung menyerang masuk hidung Aldo sehingga ia masuk ke dapur dan melihat Eli yang sedang masak dan Gracia yang sedang membikin teh dan kopi.

"Jarang banget lu kak bikin gulai" Ucap Aldo sembari mengangkat gelas dari lemari kaca.

"Mamah suruh" Jawab Eli masih mengaduk santan, Aldo mengangkat kedua alis tebal nya.

"Aldo, mandi dulu.." Ucap Gracia mengambil mangkok berukuran cukup besar, Sean langsung membantu nya, Tian yang masih memutar kartun favorit nya pun melihat ke arah bau gulai.

Beberapa menit kemudian, Handphone Tian berdering, ia segera memasuki kamar nya dan mengangkat telfon nya.

"Halo?" Ucap Tian.

"Tian, ini yang kamu kirim ke aku tugas nya tugas kemarin!" Ucap Muthe kesal.

Kedua alis tebal Tian mengangkat dengan sendiri nya.

"Eh iya kah? Bentar aku cek tugas nya dulu" Ucap Tian.

"Ya" Jawab Muthe singkat, Tian kembali memeriksa beberapa tugas nya dan melihat lembaran kertas.

"Ini tah?" Ucap Tian sembari memfotokan lembaran kertas.

"Nah iya itu! Bang Tian ih!" Ucap Muthe.

"Ya maaf, mata ku gak jeli" Jawab Tian.

"Tian! Turun ke bawah! Makan!" Teriak Eli dari bawah, Tian melihat ke arah suara dan langsung memasang pandangan pada telfon nya.

"Iya bentar kak!" Jawab Tian.

"Muth, telfon aku nanti" Ucap Tian pada telfon nya.

Ia segera mematikan telefon nya dan langsung turun ke bawah untuk menikmati gulai.

"Tadi siapa yang telfon" Tanya Aldo sembari mengambil sendok dan garpu.

"Enggak, itu cuma Muthe" Jawab Tian menyendok nasi dan melahap nya dengan daging yang di taburi bumbu gulai.

Aldo terkekeh pelan sembari menyendok beberapa daging dan melihat ke Tian.

"Kapan lo ngasih kode ke Muthe?" Tanya Aldo masih terkekeh pelan dan melahap daging.

Eli, Aran dan Zean ikut tertawa.

"Kode apaan bang?" Tanya Tian balik.

"Jadian" Eli, Aran, Aldo dan Zean tertawa melihat Tian kebingungan.

"Dia paling gak punya perasaan ke gua" Jawab Tian melihat pada gulai nya.

"Tapi manggil nya aku kamu kan?" Tanya Zean terkekeh pelan, Tian mengangguk dan melihat ke Zean.

"Dah jadian aja sama Muthe, Chika nya buat gua" Ucap Aran melahap nasi dengan daging diatas nya.

"Serah gua" Ucap Tian.


***

"Tian" Panggil Muthe dari kejauhan.

"Muthe!" Panggil Tian balik, ia kemudian lari ke arah Muthe.

"Itu tugas nya benar kan yang aku kirim kemarin?" Tanya Tian berharap kalau tugas yang ia kirim benar.

"Benar kok!" Jawab Muthe bersemangat.

"Hari ini kamu ceria banget? Ada apa" Tanya Tian menatap mata Muthe.

"Gak ada kok" Jawab Muthe.

"Yaudah kalau gitu.. Mau aku traktir di kantin gak?" Tanya Tian menggenggam tangan kiri Muthe.

"Boleh!" Jawab Muthe ceria, dari balik pilar koridor terdapat Eli, Aran, Aldo dan Zean yang masih tertawa melihat Tian dan Muthe, rupa nya ini rencana mereka untuk membikin Tian dan Muthe jadian.

"Mau apa?" Tanya Tian menunjuk ke beberapa sachet minuman yang bergantung di kantin.

***

"Tian" Ucap Aldo pada Tian yang sedang membaca novel filosofi.

"Apa?" Tanya Tian mengalihkan pandangan pada Aldo.

"Libur SMK?" Tanya Tian melihat ke handphone Aldo.

"Enak ya lo libur bang" Ucap Tian.

"Dah gua bilang kan SMK enak" Ucap Aldo, "tapi bukan karena itu gua manggil lo" Jawab Aldo.

"Terus kenapa bang?" Tanya Tian sekali lagi.

"Lu suka sama Muthe kan?" Tanya Aldo tersenyum miring.

"Apa sih bang?" Ucap Tian.

"Ya gapapa abang kan cuma nanya" Jawab Aldo mencicipi kopi nya.


-To Be Continued-
JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW!

Father's Motorbike [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang