Saat itu, Aldo sudah di depan pintu untuk menjemput Zean dari rumah Justin, Zean langsung keluar dan memasuki mobil tanpa basa basi. Aldo dan Zean hanya diam dan melihat ke luar jendela.
"Perasaan ku gak enak yan" Ucap Aldo mengambil kopi yang baru saja ia beli di kafe.
"Maksud lu bang?" Tanya Zean mengerutkan kedua alis nya heran.
Beberapa motor besar berwarna hitam mengelilingi kiri kanan dan belakang mobil Aldo, Zean membuka jendela melihat satu pemotor yang mengenakan jaket leather berwarna hitam dengan helm yang tidak terbuka dan tidak melihatkan wajah nya. Pemotor itu mengeluarkan kertas dari saku nya dan mengasih ke Zean.
Liat ke belakang
Zean menoleh ke belakang dan terdapat beberapa pemotor dan ia melihat tulisan yang dipegang oleh 4 pemotor bertulis.
Arnawama Motor!
Zean menoleh ke Aldo dan kembali memasang pandangan pada tulisan yang sedang dipegang pemotor itu, deringan notifikasi dari handphone nya meledak, dengan cepat Zean melihat pesan pesan yang dikirim.. Justin?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zean melihat kembali beberapa orang yang sedang menaiki motor, beberapa orang sudah membuka helm nya, tanpa beberapa menit Zean langsung mengenal muka muka nya.
Zean hitung perlahan, Aldo memberhentikan mobil nya sejenak dan keluar dari mobil.
Zean yang melihat Aldo keluar juga mengikutinya keluar dari mobil, seluruh orang yang berada di atas motor kini berdiri di samping motor nya dan menyerang Zean dengan seribu pelukan. Aldo terkekeh pelan melihat Zean yang sedang dikerubungi beberapa teman. Satu orang yang masih memegang helm nya menarik perhatian Aldo, Aldo melihat nya dengan alis yang mengerut. Orang itu melepas kan helm nya perlahan, Aldo tidak menyangka bahwa itu.. Bang Aran!
"Bang? Lu ikut juga?" Tanya Zean melihat pada Aran yang baru saja menepuk bahu Aldo.
Aran mengangguk dan melihat pada motor motor hitam.
"Tiba tiba aja Justin merintah gua buat naik motor terus jalan di jalan sini" Ucap Aran menunjuk pada Justin.
"ARNAWAMA MOTOR!" Teriak Shafiq mengepalkan tangan nya diatas.
"JAYA JAYA!" Jawab semua.
Zean sungguh ternganga dengan keadaan ia tidak tau harus bersikap bagaimana.
***
"Seru banget pokok nya mah tadi malam!" Ucap Zean menyelesaikan cerita nya tadi malam.
"Ya syukurlah banyak yang minat direkrut ke geng motor mu" Jawab Gracia melipat beberapa baju.
"Iya ya mah, Zean juga gak nyangka bakal sebanyak itu yang minat" Ucap Zean menolong Gracia melipat baju.
Sean yang baru saja turun tangga langsung menuju dapur dengan gelas kosong di tangan kanan nya, Zean melihat nya dan menyapa.
"Pah! Dah bangun?" Tanya Zean melangkah ke Sean yang sedang mencuci beberapa piring dan gelas.
"Iya.." Jawab Sean lembut.
"Pah tau gak? Tadi malam Zean didatengin geng motor!" Ucap Zean bersemangat.
"Hati hati lah yan.. Geng motor jaman sekarang banyak yang niatan rampok" Nasihat Sean membuat Zean melongo.
"Enggak pah! Malah.. Geng motor itu nyambut Zean, beberapa turun dari motor sambil megang tulisan.. Arnawama Motor" Jelas Zean.
"Terus?" Tanya Sean berharap bahwa Zean akan melanjutkan cerita nya.
"Ternyata pas semua nya buka helm pah.. Temen ku!" Jawab Zean.
Alis tebal Sean naik.
"Ternyata itu temen Zean lagi buat rencana buat cita cita Zean bikin geng motor" Ucap Zean.
Aldo yang baru saja turun tangga melihat ke arah bau cucian piring. Aldo terkekeh pelan.
"Gua kira bakal jadi nafas terakhir pah ngira kalo itu rampok!" Ucap Aldo terkekeh-kekeh.