"Bang" Panggil Zean yang sedang duduk diatas sofa menikmati jajanan yang ia pegang.
"Hm" Deham Aldo yang sedang membuka bungkusan biji kopi yang baru saja ia beli.
"Abang pernah pikir masa depan kita gimana gak?" Tanya Zean melirik pada bungkusan biji kopi lalu menatap rambut Aldo.
"Pernah" Jawab Aldo melihat ke TV yang sedang Zean nyalakan.
"Aku pikir bang, geng motor ini.. Bakal nurun ke anak anak cucu cucu cicit cicit dan selanjutnya gak ya?" Tanya Zean menggaruk dagu nya.
Aldo terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaan Zean.
"Selama kita ceritain bakal nurun lah" Jawab Aldo melangkah ke sofa abu abu yang tengah diduduki Zean.
Aldo mengacak acak rambut Zean sebelum kembali mengobrol dengan nya dan menghisap kopi nya.
"Gua juga biasa nya.. Mikir gimana anak gua, cucu gua, cicit gua gimana fisik nya, mungkin kalo cowok ganteng nya nurun ke gua" Ucap Aldo menatap snack Zean.
"Dan.. Menurut gua itu hal yang normal, Kenapa lu nanya?" Tanya Aldo meminum kopi hangat nya.
"Gak papa bang" Jawab Zean membangkitkan diri nya dan membuang bungkusan snack yang sudah habis.
***
"Aldo Aldo! Adek udah dateng!" Ucap Aran memanggil Aldo yang sedang memainkan mainan truk nya.
"Adek?" Tanya Aldo masih memegang mainan nya, tiba tiba Eli melihat ke arah luar jendela.
"Iya!" Jawab Aran menunjuk ke Sean dan Gracia yang baru saja turun dari mobil dan membawa selimut berwarna biru muda.
Aldo meletakkan mainan nya dan langsung lari ke luar pintu.
"Ih, mamah.. Itu apa?" Tanya Aldo penasaran dengan selimut biru muda yang dibawa Gracia.
"Itu Zean" Jawab Sean dengan nada pelan.
"Zean? Zean siapa pah" Aldo kembali bertanya, Aran dan Eli segera keluar pintu dan langsung menyambut Gracia dan Sean.
"Adek mu" Jawab Sean melihat ke Eli, Aran, dan Aldo yang sudah tidak sabar melihat bayi itu.
"Adek? Aldo gak mau adek!" Ucap Aldo mengerutkan kedua alis nya, Sean terkekeh pelan sebelum menjawab.
Sean mengambil selimut biru muda beserta bayi yang sedang memakai baju tidur, Sean melihatkan kepada Eli, Aran, dan Aldo.
Eli kemudian menatap nya dan Aran langsung memegang pipi yang berbau bedak bayi.
Aldo menatap Zean dan mata nya membulat, selama ini Aldo tidak mau adek karena ia mau menjadi anak bungsu selama nya.
***
"Abang inget banget waktu kamu masih kecil" Ucap Aldo menyeritakan pengalaman nya saat pertama kali melihat Zean keluar dari rumah sakit.
"Waktu itu Abang gak pengen punya adek, kecuali kalo adek nya cewek" Ucap Aldo terkekeh kekeh, Zean menaikkan alis nya dan melihat ke Aldo.
"Jadi abang gak sayang Zean waktu kecil?" Tanya Zean masih heran.
"Sayang lah, adek sendiri" Jawab Aldo menatap kopi nya yang sudah mulai dingin.
***
20 tahun yang mendatang..
-Father's motorbike comes to an end-
![](https://img.wattpad.com/cover/370715716-288-k995884.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Father's Motorbike [END]
Humorstory ini mengisahkan keempat bujang Sean yang ingin membangun sebuah geng motor bersama siswa yang mengikuti ekskul yang berbeda-beda.