ji 02

245 22 44
                                    

ceklekk

"hahhhh...." nafas panjang Jisung yang baru saja pulang sekolah... sebentar lagi ujian kelulusan... dan Jisung masih belum mendapatkan pekerjaan baru.... terhitung sudah hampir sebulan ia menganggur, dan itu membuat Jisung selalu terkena siraman rohani dari ibu tirinya karena Jisung tak bisa memberi mereka uang.

hey!! bukankah keluarganya benar benar menyebalkan... tunggu hingga Jisung lulus sekolah dan ia berjanji akan meninggalkan rumah ini dan dua orang menyebalkan itu.

beruntung Jisung anak yang pintar hingga ia tak perlu memikirkan biaya sekolah karena memang ia anak beasiswa... namun tetap, keperluan yang lain juga kebutuhan hidupnya Jisung mencarinya sendiri, itu sebabnya Jisung harus bekerja, ditambah ibu dan kakak tirinya juga mengambil setengah dari gaji part timenya.... hingga Jisung harus pintar pintar mengurus keuangan, namun sekarang Jisung pusing sendiri karena terus didesak ibunya untuk bekerja....

"Han Jisung kemarilah"

langkah Jisung terhenti saat mendengar suara ibu tirinya... dengan langkah ragu kaki kecil itu menghampiri ibunya yang berada di ruang tamu.

"kau sudah mendapatkan pekerjaan?" tanya ibunya.

"belum" ucap Jisung menggeleng kecil.

"cik, kalau begitu sekarang kau siap siap... aku sudah mendapat pekerjaan untuk mu... sekarang ganti baju mu dan kita akan pergi ke sana" ucap wanita paruh baya itu angkuh... duduk diatas sofa sambil menyilangkan kakinya, pun ia duduk bersandar sambil menonton televisi.

"pekerjaan apa eomma?" tanya Jisung bingung... pasalnya ini sudah sore... lalu ibunya akan mengajaknya mencari kerja dimana?

"jangan banyak tanya... cepat ganti baju atau aku akan menyuruh bomin untuk menyeret mu" ucap sang ibu membuat Jisung berdecak kecil...

.
.
.
.
.
.

suara musik mengalun kencang, lampu gemerlap menerangi ruangan redup itu... banyak laki-laki dan wanita yang berlalu lalang dengan setelan mahal mereka...

Jisung hanya bisa mengekor ibunya dari belakang, matanya melihat kesana kemari menatap tempat asing yang baru pertama ia kunjungi ini... tempat yang sebenarnya anak kecil seperti Jisung tak boleh masuk ke sini...

"kau tunggu disini... aku akan kembali" ucap ibunya membuat Jisung tersentak, belum bibir mungil itu memprotes, wanita paruh baya itu sudah lebih dulu pergi meninggalkan Jisung dilorong sendirian.

Jisung terdiam kaku, kedua tangannya saling meremat gugup karena jujur ia tak suka tempat seperti ini, disini terlalu ramai dan berisik, pun Jisung tak tau harus berbuat apa....

"nah, ini dia anaknya oppa... dia yang akan bekerja disini" ucap ibu Jisung yang kembali dengan sosok lelaki tinggi dengan setelan jas.

jisung menoleh, menatap bergantian dua orang didepannya.

"ok, baiklah... kau bisa kerja sekarang" ucap lelaki itu setelah menimbang Beberapa saat... matanya memindai jisung dari atas kebawah.

"baiklah, kalau begitu aku serahkan anak ini padamu... aku pulang dulu oppa... cup" ucap sang ibu yang memberi satu kecupan pada pipi lelaki paruh baya itu.

"jangan membuat masalah dan kehilangan pekerjaan mu lagi atau aku akan menghukummu" ancam ibu tirinya menatap Jisung tajam.

"tunggu eomma... kau meninggalkanku disini sendiri?" tanya Jisung panik saat melihat ibunya akan pergi.

"diam disini dan bekerja lah... jangan mengacau dan membuat ku malu dasar anak tak berguna" ucap wanita paruh baya itu dan pergi begitu saja tanpa mengindahkan teriakan Jisung.

JITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang