7.

10 0 0
                                    

"Hey, bagaimana kabarmu?"

Aluna menoleh pada gadis cantik di sampingnya, saking cantiknya hingga membuat para Pemuda tak mampu mengalihkan pandangan. Charlotte Sviella, seorang anak tunggal dari Sviella.

"Cukup buruk."

"Huh, aku kecewa kau tidak memberitahuku jika kau menikah, ayolah, apa yang sulit aku sudah berangan ingin menjadi orang yang mengantarkanmu ke altar!"

"Maafkan aku Char, pernikahan itu bukan inginku," Aluna menghela nafas panjang.

"Apa tadi yang mengantar adalah suamimu?"

"Yah..."

"Kau tau harga mobil itu? astaga Aluna! harusnya kau berbahagia, ayolah kita ke Mall. Kemudian memanjakan diri di salon kecantikan, membeli banyak barang dari brand. Ahhh, hidup itu enak kenapa kau malah memikirkan pria yang kau nikahi tanpa cinta? Hey ayolah hidupmu membutuhkan uang!" Ucap Charlotte panjang lebar.

"Bagaimana dengan hatiku?"

"Sudah ku katakan, manjakan diri ke Mall, kau akan melupakan rasa sakit yang bisa di bayar dengan uang suamimu itu! Ayo ikut bersamaku!" Seru Charlotte penuh semangat.

Aluna terkekeh. "Charlotte, kau seperti gadis dari dunia lain, maksudku kau sepertinya dilahirkan tanpa di beri emosi kesedihan."

"Apa yang perlu aku tangiskan? Aku cantik, aku mandiri, aku banyak uang. Lalu pria? Aku tidak membutuhkan mereka, tapi merekalah yang membutuhkanku!" Balasnya dengan raut wajah begitu angkuh.

"Wow! You are a strong and independent woman!" Kagum Aluna.

"Women must be strong for themselves!"

"Aku harus sepertimu!"

"Tentu kau harus bekerja seperti aku, Aluna kau gadis yang cantik dan kuat, jangan menurunkan harga diri dengan tunduk pada suamimu yang kaya itu, ayo buat dia yang tunduk!"

Aluna tertawa hambar, entah ingin tertawa atau menangis. Membuat Matthew tunduk? atau gadis itu mengatakan tak secara langsung menyuruh dia menangkap serigala tanpa peralatan?

"Lupakan itu," Balas Aluna menghela nafas cukup panjang.

"Ayolah Aluna kau-"

"Aluna?"

"Diam kau ja*lang!" Bentak Charlotte dengan hitungan detik mengubah raut wajahnya menjadi begitu angkuh.

"Charlotte... Aku hanya menyapa kalian..." Balas Gadis itu dengan tubuh gemetar.

Charlotte menatap sinis pada Viona. "Cih, dasar busuk! apa kau mengira aku buta? Kau sangat busuk Viona! Bahkan aku lebih baik mencium bangkai daripada melihat wajahmu!" Kesal Charlotte.

"Sudahlah, Char, ayo ke kelas," Ucap Aluna mencoba menarik gadis cantik itu.

"Tidak! Tidak sebelum aku mencakar wajah jeleknya!" Bentak Charlotte sambil diseret oleh Aluna menuju kelas mereka.

"Kau hanya akan membuat kuku cantikmu rusak."

"Kuku tajam ini memang diciptakan untuk wajah jeleknya!"

"Ayolah jaga keanggunan."

"Tidak untuknya! Aluna lepaskan biarkan aku mencakar wajahnyaaaa!" Amuk Charlotte memberontak.

"Abaikan saja, Ayo!"

"Tidak setelah aku menginjak, ARGHHH! aku sangat kesal hanya karena melihat wajahnya, dasar ja*lang! Kau munafik Viona! Bangkai! Kau seperti ba*bi!"

Aluna memejamkan mata, Charlotte itu gadis yang sangat cantik, dia anggun di waktu tertentu namun jika mengalami atau melihat sesuatu yang merusak suasana hatinya maka akan berubah begitu jauh. Menjadi lebih ganas bahkan tidak memperdulikan lingkungan sekitar.

Matthew My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang