Bab 2

9 2 1
                                    

Hai hai bestiekuu~🫶🏻

Setelah 2 minggu aku berfikir soal visualisasi para karakter cerita ini,
Aku memutuskan untuk tetap gak memakai visualisasi😔🙏🏻

Jujur, emang dari awal cerita ini aku bikin untuk Win dan blio, tapi setelah diketawain 1 circle saat itu juga aku langsung bener-bener ubah plotnya dari awal🙂

1-3 chapter aku berusaha make EM tapi jujur aku gak bisa karena emang dari awal cerita ini untuk Win.

Makanya waktu aku mau publis Bab 1 aku udah bilang kalau aku gak bakalan ngasih visualisasi.

Sekali lagi aku minta maaf kalau aku gak bisa ngasih visualisasi karakter di cerita ini. Maaf ya😔
🙏🏻

Oh iya ini paling penting, dulunya genre cerita ini emang BXB tapi setelah aku ubah dari awal plotnya aku ganti genrenya jadi BXG.

Dan untuk nama Shaquille, aku gak akan ubah. Walaupun Shaquille itu karakternya cewek sekarang, tapi aku tetep make nama Shaquille. Karena aku emang suka banget nama Shaquille dari awal🥹🫶🏻

Udah panjang banget ini aku ngocehnya, semogaa kalian pada suka yah cerita ini. Walaupun genrenya beda dari cerita-ceritaku sebelumnya.

Ok, Let's start the storyyyy🥰

***

Kini Shaquille sudah berada di depan ruangan painting yang dijelaskan oleh seniornya 2 jam yang lalu. Bener kata salah satu seniornya saat perkenalan tadi, ruangan painting memang sesepi ini.

Tidak ada satu orang pun yang ia lihat disini. Sangat sunyi dan juga sepi, dan Shaquille sangat menyukainya.

Tanpa membuang waktu lagi, Shaquille membuka pintu kayu di depannya ini. Ia begitu takjub melihat isi ruangan painting ini.

Bau khas dari cat minyak masuk menyapa indera penciumannya. Shaquille tersenyum sebentar melihat banyaknya gambar abstrak yang ada di ruangan ini.

"sepertinya aku menemukan tempat buat istirahat nanti" gumamnya sambil tersenyum. "dan juga mungkin aku akan mengambil ekskul ini." Shaquille berjalan masuk dan tak lupa menutup kembali pintu kayu itu.

Matanya menelusuri setiap lukisan yang tergantung maupun yang tidak tergantung itu. Lagi-lagi senyum di bibirnya terpatri. Shaquille seperti ditarik ke masa lalunya.

"inimah surga dunia buat aku. Jadi rindu papa mama" masih dengan perasaan bahagia melihat satu persatu lukisan yang terpasang.

"oh! the starry night!" Shaquille berseru senang melihat satu lukisan yang begitu ia sukai.

Ia pun berjalan pada sisi ruangan ini. Lukisan The Starry Night sangat menarik perhatian Shaquille. Bagaimana tidak, dulu saat Papanya masih ada beliau selalu melukiskan ini untuknya.

Lukisan The Starry Night karya Vincent Van Gogh maknanya begitu dalam. Ia bercerita tentang kehidupan yang ia jalani terdapat banyak suka dan duka. Namun itulah yang membuat kehidupannya lebih indah. Melalui lukisannya The Starry Night, ia percaya bahwa jika ada harapan dan akan berusaha menerima realita yang ada.

Si Fueras MíaWhere stories live. Discover now