See?

399 11 1
                                        


If it's not too late
Can't we get back together?
IF YOU
IF YOU
If you're struggling like I am
Can't we make things a little easier?

Sekarang cuma lirik itu yang ada di kepalaku sekarang yang ada cuma penyesalan
kenapa kemaren aku selingkuh?
Kenapa kemaren aku minta putus?
Kenapa kemaren aku kaya orang gila?

Sekarang aku cuma bisa nangis di dalam kamar ini.

Flashback

"Ooh... jadi lo cewe yang kegatelan dekatin pacar gue, YA TUHAN lo cuma parasit di keluarga ini, lo tau PA-RA-SHIT lo tu lengket dan susah di buang. Sekarang lo deketin pacar gue. PUAS?? Lo bisa aja ambil mamah, papah, kak Dev dan ngebuat mereka simpati sama lo, tapi disini gue? Gue cuma punya Rey dan sekarang lo mau ngambil juga?"

PLAK!!!

terdengar bunyi tamparan, seketika Rey mendorong Stephany menjauh dari Fey sambil memeluk erat fey

"Fey lo ngga kenapa-napa? Maafin gue, gue ngga nyangka cewe itu bisa mukul lo" mata Rey menatap feya penuh simpati. Lalu berpaling menatap Stephany.

"Udah puas lo? Gue ngga nyangka ada orang kaya lo, yang tega ngecaci-maki adek lo sendiri dikantor gue. Pergi sana!! gue benci liat muka lo"

Stephany tediam mendengar perkataannya dia tidak menyangka lelaki yang dulu bilang tidak akan meninggalkannya tega mengusir dia. Hampir saja dia menitikkan air mata, tapi dia harus tegar dan menyelasaikan semua ini.

"Haha.. jadi ini ternyata mau lo? fey pantesan lo diam pas gue caci maki makasih fey sekarang di mata mereka semua gue yang jahat, haha.. makasih Fey"

Aku pun pergi keluar dari ruangan disambut dengan berpuluh- puluh mata dari para karyawan kantor reyhan.

"Mereka udah mau nikah" teriakku "hahahaha.. penghianat"

*flashback end*

Sekarang di tanganku terdapat sebuah undangan pertunangan,

Feyanti tenia Hartanto dan Reyhan Dwinando

Pasti banyak tamu besar disana, sudah jelas kedua anak dari dua perusahaa besar akan menikah. Seharusnya, nama aku yang ditulis di situ, Ngga adil.

Sudah cukup perjuangan aku selama 1 tahun lebih untuk menghancurkan hubungan mereka, dan sekarang mereka sudah mau tunangan. Ini salahku kenapa aku selingkuh dan ngebuat takdir berpihak kemereka.

"GUE MAU PERGI JAUUH!"

Teriakku memenuhi apartemen ini, tunggu dulu? ia aku harus pergi biar aku ngga makin gila tapi kemana?. Ia aku harus pergi jauh dari New York tapi dimana? Dimana???

Kulihat tayangan tv menyiarkan iklan wisata ke indonesia.

"hmm.. udah makin berkembang negara itu hmm.. perusahaan editorial mama masih ada ngga ya?"

Tunggu dulu, Indonesia? Kenapa ngga kesana? Ia indonesia jauh dari New York dan aku ngga bakal kumat atau ngeganggu mereka.

"Halo Sarah"

"ia nona"

"Segera urus kepindahan saya ke Indonesia"

"Apa indonesia?"

"IAA INDONESIA BUDEK!! Jangan bilang sama papah dan mamah ingat, kalau sampai kamu ngelapor kamu bakal tau apa akibatnya"

"Baik Nona"

"Saya mau secepatnya"

"Ia nona"

Tu.. tutuut...

"Indonesia ya?"

"Sekarang tunggal packing barang dan pindah hmm... aku masih fasih bicara bahasa indonesia nggak ya, ah bodo amat.

Indonesia? Kenapa aku mau kabur ke negara yang penuh kenangan pahit itu.

*berhubung si stephany di New York yaaa.. dialog dalam bahasa inggris udah di tanslet sama otak gue hahaha.. asal aja

Ya gitu deh kalian bayangin aja dia pake bahasa inggris sambil maki-maki tadi*

Bipolar Disorder in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang