Bagai mencari jarum di dalam tumpukan jerami

236 10 3
                                    

Haii... Boleh minta votmen nya dong biar aku tahu ceritanya layak atau ngga T..T

Bikin cerita kaya ginian tuh susah bangeeeet...... deh aku musti hati-hati, soalnya tokoh utamanya mengidap penyakit bipolar disorder (?) Dan kadang aku takut juga salah-salah nulis dan ngebuat hati pembaca ngga enak (sorry) jadi aku mesti minta wejangan sama mbah gugel nih biar ngga salah. Soalnya aku pengen banget selesaikan cerita ini dan menuntaskan tujuan aku tentang mengubah mindset cewe antagonis. Oke? Sip!

Harusnya sih aku nulis tentang kisah cinta segitiga Stephany, Rey dan Feya yah biar dapat feelnya?? Hahaha.. Pegel banget dong jempol aku, soalnya aku ngetik lewat Hp sih, ngga kebayang kan aku ngetik beribu-ribu karakter pake dua jempol aja.

* :") ketahuan banget ya hpnya sepi, sampe ngga ada yang gangguin nulis.*

Back to the topic, Kalau gitu anggap aja gue udah bikin cerita segitiga mereka kalian khayal aja deh :")) ya ya ya ya yah?

Kalau misalkan jempol-jempol aku ada Semangat buat nulis cerita, mungkin aku bisa nulis Kisah Segitiga mereka.

Semangaaat jempol-jempol kuu :*

-----------------------------------------

Dimobil kulihat Fransiska sibuk membaca buku si Dokter itu.

"Kamu indo ya sis?"

"Keliatan banget yah zel?"

Yaiyalah rambut lo blonde gitu, dikira gue buta apa.

"Keliatan banget lagi sis"

"Ooh ia yah rambut gue sih nampak banget. Dari papah zel gue dapat darah keturunan Belanda"

"Trus kenapa tinggal di indonesia?"

"Enak di Indonesia kali lebih panas, lebih bergairah zel hahaha..."

"Ia sih lebih hot"

Gue ngga nyangka bisa ngomong sesantai ini sama orang baru.

"Pelan-pelan zel Tempat prakteknya udah kelihatan nih"

"Ooh, yang kiri ini?"

"Ia, wah gede juga ya gue rasa ni cowo pasti otaknya kaya einstein deh masa umur semuda itu udah punya tempat praktek sebesar ini"

"Ah gara-gara lo bilang einstein gue jadi ngekhayal mukanya mirip einstein nih"

"Sama gue jadi ngayal rambutnya acak-acakan kaya einstein"

"Ntar gue tanya mbah google deh"

Kamipun berjalan menghampiri meja didepan. Terlihat seorang wanita berpakaian rapi menatap kami dengan wajah ramahnya.

"Permisi mba, dokter Rayhanung Sudibjonya ada?" Kata fransiska

Sejenak mba itu memperhatikan kami. Lalu bertanya

"Mba mau daftar buat chek up ya? Tapi Dokter Rayhan ngga praktek hari ini"

Entah apa yang ada dipikiran si mbak sampai bilang mau chek up, emang muka kita kaya orang gila apa.

"Ngga mbak kami dari perusahaan editorial Hartanto production ingin bertemu Dokter Rayhan Sudibjo. Mbak tau tempat dr. Rayhan praktek dimana selain disini?"

"Kayaknya dia ke RS sih mbak, biasanya dia sudah standbye di sana dari jam 13:00 tadi"

"Ooh oke, Boleh saya tau alamatnya dimana?"

"Bentar ya mba saya tulisin"

Kulihat wanita tersebut menulis alamat itu dibelakang kertas kecil, kayaknya kartun mana deh.

Bipolar Disorder in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang