Karina

113 63 45
                                    

Di pagi hari yang cerah dimana matahari baru saja memancarkan sinar, pada semua penduduk bumi. Dan di situlah Kansya Raesan, dan Jefriano mulai melaksanakan aktivitas nya masing-masing.

Jefriano pergi berangkat ke kantor, dengan dua ajudannya yang selalu mengikuti setiap jejak pria itu.

Sementara Kansya mulai berangkat ke sekolah di antar oleh Raesan, yang kebetulan tidak ada kegiatan apa apa untuk pagi ini. Tetapi tidak tau jika nanti siang.

Setelah dua menit dalam perjalanan tanpa ada suara apapun, yang di keluarkan dari dua insan berbeda kelamin. Raesan hanya fokus pada jalannya. sedang kan Kansya seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Bang" panggil Kansya memecahkan keheningan di antara keduanya.

Raesan melirik gadis itu lewat kaca spion "Apa?"

"Gue mau cerita sama lo boleh ga?" Tanya Kansya.

"Tinggal ngomong aja, banyak tanya lo" Balas Raesan. Membuat Kansya menghembuskan nafas kasar, abangnya ini memang sangat tidak bisa ya sehari saja tidak membuatnya kesal.

'sabar Sya ini udah biasa buat Lo jadi ga boleh emosi okey' ucap batin Kansya mencoba sabar.

"Jadi gini kan bang, gue kemarin ketemu sama cowok di halte--" ucapan Kansya terpotong.

"Terus lo suka sama cowok itu gitu" sambar Raesan sebelum Kansya melanjutkan ucapannya.

"GUE BELUM SELESAI NGOMONG RAESAN!!" Ucap Kansya di penuhi emosi, seharusnya dia tau dari awal, jika bercerita dengan manusia di depannya itu, adalah keputusan yang tidak tepat. Dan malah membuatnya kehilangan mood terbaik di pagi pagi seperti ini.

"Udah berani manggil nama gue lo" Raesan melirik senis ke arah kaca spion nya, dan itu sangat terlihat jelas oleh Kansya yang sedari tadi memperhatikan kaca itu.

"Ya karena lo Anj-- ehg" Kansya mengepal tangan nya kuat kuat, saat kata kata mutiara nya ingin keluar menyembur mahluk di depannya "Tau lah males gue cerita sama lo" lanjutnya dengan wajah yang di tekuk.

"Ga minta lo ceritain juga"

***

Setelah mengantar Kansya ke sekolah, Raesan melajukan kembali motor nya untuk pulang. Namun, sebelum pulang dirinya berniat untuk pergi ke suatu tempat.

Setelah berkendara selama lima belas menit, akhirnya Raesan memberhentikan motor nya di depan danau. Danau itu terlihat sangat indah dan sejuk karena banyaknya pepohonan di setiap sisi danau.

Raesan turun dari atas motor, dan berjalan lebih dekat ke depan danau, lalu dia mendudukan bokong di tanah yang telah tertanam rerumputan liar. Dia duduk dengan kedua kaki yang di lipat silang.

Raesan memejamkan matanya sejenak, menikmati semilir angin pagi yang menghembus lembut permukaan kulitnya.

"RAESAN!"

Teriak seseorang jauh dari belakang Raesan. Teriakan orang itu sangat keras hingga membuat Raesan spontan membuka matanya dan menoleh ke belakang.

Di sana terlihat seorang remaja seumuran yang memakai kemeja hitam dan celana jeans selutut. Remaja itu berlari kecil ke arah Raesan. Dan ikut duduk si samping nya.


Lo lagi ngapain di sini San?" Tanya remaja bernama Wilda yang merupakan temen Raesan saat SMP "Mana sendiri lagi" lanjutnya.

"Boring aja di rumah" balas Raesan sembari memalingkan pandangannya ke arah danau "Lo sendiri ngapain di sini?" Tanya nya.

"Gue tadi liat lo di sendiri makannya gue samperin" jelas Wildan.

Raesan & Kansya |BNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang