SMA

68 40 24
                                    

2 bulan kemudian

Setelah dua bulan menikmati libur kelulusan sekolah kini, Raesan akan memulai kembali pembelajaran namun di jenjang SMA.

Raesan memberhentikan motor nya di parkiran yang sudah di sediakan sekolah, dia berjalan dengan santai dengan satu tangan yang masuk ke dalam saku celana, dan satu lagi memegangi gendongan tas ransel yang berada di punggung nya.

Matanya menatap sekeliling menikmati keindahan sekolah impian nya. Halaman sekolah bagian luar tampak sangat bersih tidak ada sepotong sampah pun di halaman itu, pohon pohon dan tanaman tanaman di samping halaman itu pun tampak sangat terawat. Lapangan luas yang di kelilingi beberapa pohon Cemara di samping nya. Bangunan sekolah yang luas dan memiliki warna biru tua yang di taburi beberapa gambar bintang, bulan, dan lain nya.

Setelah melihat dan mengamati bagian dari lapangan sekolah barunya, Raesan terus melangkah kedalam sekolah untuk melihat mading yang berisi pembagian kelas anggkatan tahun ini. Ada lima Mading di koridor utama dan di setiap mading terlihat begitu banyak murid yang tengah sibuk mencari nama mereka.

"Permisi" Raesan sedikit membelah kerumunan itu dengan tangannya, hingga pada akhirnya dia berhasil berada di bagian depan Mading dan langsung mencari dimana letak kelasnya. "IPA 2" gumam Raesan setelah menemukan namanya di papan Mading itu, iya berbalik dan kembali membelah kerumunan untuk bisa keluar dari sana dan mencari kelas IPA 2.

Namun sebelum mencari kelas nya Raesan memutuskan untuk pergi dulu ke kantin, untuk mengisi perutnya yang sudah keroncong karena tadi pagi dia tidak sempat sarapan di rumah.

Raesan masuk ke area kantin dan menemui salah satu penjual roti di sana, Raesan membeli satu roti rasa coklat dan satu botol air putih.

"Jadi berapa Bu?" Tanya Raesan saat akan membayar.

"Jadi sepuluh ribu aja dek" balas ibu kantin itu.

Setelah membayar minuman dan makanan nya Raesan memutuskan untuk duduk dulu di salah satu bangku kantin sembari memakan roti nya.

Pandangan mata remaja laki-laki itu menatap takjub pada sekeliling kantin yang terlihat rapih dan bersih tidak ada satu sampah pun yang berserakan, setiap meja kantin pun terlihat sangat bersih dan berwarna putih kinclong.

***

Kansya berjalan santai dengan kepala menunduk fokus pada handphone yang berada di tangannya. Hingga saat dirinya sampai di pertigaan koridor seseorang sengaja menyegel kakinya, hingga Kansya terjatuh dan handphone nya terlempar jauh ke depan.

"Yah jatuh" gumam Karina yang merupakan sang pelaku. Kansya menatap tajam wajah Karina.

Kemudian dengan cepat dia berdiri walaupun kaki nya masih terasa ngilu, dia mengangkat dagunya tinggi "Maksud lo apa kek gitu hah? Mau bikin gue cedera lo?!"

Merasa di tantang dengan cara bicara Kansya, Karina pun memutuskan untuk berjalan lebih dekat dan tak kalah ikut meninggikan dagunya "kalo iya emang kenapa?" Tanyanya.

Wajah Kansya mulai memerah dengan dada yang kembang kempis di penuhi emosi. Kedua mata nya menatap tajam manik mata Karina, hingga tanpa Karina sadari, kaki perempuan di hadapan nya menyegel kaki belakang Karina hingga perempuan itu langsung terjatuh dengan posisi duduk.

"Yah jatuh" ejek Kansya meniru cara bicara Karina saat dirinya jatuh tadi. Sementara itu Karina hanya merengek karena sakit yang menjalar di area bokong nya.

Tanpa mempedulikan Karina, Kansya berjalan dan mengambil handphone nya yang sudah pecah layarnya karena terlempar "ma lampir sialan jadi pecah kan handphone mahal gue" gumam Kansya kesal.

Raesan & Kansya |BNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang