Sebelum mengantarkan Kansya pulang ke rumah Dhavian mengajak Kansya terlebih dahulu untuk ke taman yang tidak jauh dari sekolah nya.
"Kenapa turun di sini?" Tanya Kansya yang belum Dhavian kasih tau jika akan mampir dulu ke taman.
Dhavian membuka helm full face nya dan melirik Kansya lewat kaca spion nya "main dulu sebentar gapapa kan Queen, lagian masih jam sebelas juga ini" ucapnya
"Tapi sebentar aja ga usah lama lama gue banyak urusan di rumah" balas Kansya kemudian turun lebih dulu dari atas motor Dhavian.
"Iya" balas Dhavian dan ikut turun dari motornya.
Dhavian dan Kansya berjalan ke dalam taman, dan duduk di salah satu kursi yang berada di taman itu. Semilir angin sejuk berhembus lembut menyapu permukaan kulit keduanya.
Dhavian menatap binar wajah cantik Kansya yang sedikit tertutup rambutnya yang tertiup angin, dengan antusias Dhavian mengangkat tangan nya dan meminggirkan helaian rambut yang menutup pemandangan nya.
"Kamu cantik banget Queen" gumam Dhavian membuat Kansya langsung beralih menatap nya.
"Nama nya juga cewek ya pasti cantik lah oon" balas Kansya namun masih terselip nada yang judes dari.
Dhavian hanya menghembuskan nafas nya menanggapi nada bicara Kansya yang masih terdengar judes oleh telinga nya "kalo gue ganteng ga Queen?" Tanya Dhavian seraya tersenyum selebar mentari.
Kansya mencibir bibir nya menatap wajah Dhavian sebelum menjawabnya "engga sih menurut gue" balasnya yang langsung membuat senyum di bibir Dhavian langsung pudar begitu saja.
"Nyebelin banget sih Queen lama lama gue cium juga lo" ucap Dhavian sambil mengelap bibirnya mengunakan lidah seolah tengah menggoda Kansya.
Kansya membulat matanya melihat wajah lucu Dhavian yang kini berubah menjadi wajah om Burhan (om om genit).
PLAK!
Satu tamparan mendarat tepat di wajah Dhavian "Mesum lo anjing" umpat Kansya saat Dhavian menutup seluruh mukanya yang perih karena tamparan cewek itu.
"Anjir Queen muka ganteng gue!" Ucap Dhavian sedikit berteriak.
Kansya memutar bola matanya malas menatap wajah lelaki di samping nya. "Salah lo sendiri siapa suruh lo godaan gue kayak gitu".
"Ya kan berusaha Queen siapa tau kamu luluh dengan godaan ku" Dhavian merasa geli sendiri saat mengatakan hal seperti itu, jujur saja baru pertama kalinya dia mengatakan hal seperti itu.
Kansya hanya diam saja menikmati semilir angin yang berhembusan, juga menatap orang orang yang berlalu lalang di taman itu.
"Queen bentar ya" Dhavian bangkit dari duduknya nya pergi meninggalkan Kansya sendiri di tempat itu.
Kansya hanya menatap kepergian Dhavian tanpa ada niatan untuk mengucapkan sepatah kata pun dari mulutnya 'gue keterlaluan ga sih sama dia?" Tanya batin Kansya yang mulai merasa bersalah karena ulah nya barusan 'tapi bodo amat deh salah dia sendiri ngapain godain gue kayak gitu".
Selang beberapa menit akhirnya Dhavian kembali dengan dia eskrim di tangan nya.
Setelah sampai di hadapan Kansya Dhavian memberikan satu eskrim nya pada Kansya, dan memakannya bersamaan
Suasana di antara mereka kini hening karena dia insan itu hanya fokus pada eskrim nya masing masing. Dhavian sibuk menikmati eskrim dengan menatap wajah Kansya dari samping, sementara Kansya menatap ke arah depan.
"Queen" Dhavian memegang dagu Kansya untuk membuat perempuan itu menoleh dan bertatap dengan nya.
Kansya mengerutkan kening "apa mau gue tampol lagi lo?" Tanya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raesan & Kansya |BND
Cerita PendekRaesan Alvarendra Dan Kansya Arsyla, seorang kakak beradik yang selalu mendapat perlakuan berbeda. Jika sang ayah Jefriano selalu memberikan pengawasan dan pendidikan keras pada Raesan. Maka hal sebaliknya terjadi pada Kansya anak perempuan itu sela...