bab ( 8 )

505 26 4
                                    

--------------------------------

cerita ini hanyalah karangan penulis,
dimohon untuk berbijak lah saat membaca

(warning ⚠️ : karangan ini mengandung unsur kata kata kotor, bagi yang tidak suka boleh skip).

.
.
.
.
.
.
.
.

"HIKSS MAMIII!!, AYO PULANG MII, KITA SEMUA KANGEN MAMI DI RUMAH MIII HIKS..., APA LAGI PAPI MAMII... HIKSS..." *ucap echi sambil sesenggukan karna menangis.


"maaf ya echi..., mami belum bisa pulang kalau mami pulang yang ada papi kalian bakalan marah, kalian tau sendiri kan waktu itu papi marahnya kaya gimana??" *ucap Caine sambil mengelus rambut echi.

"

enggak mami hiks... papi enggak bakal marah Sama mamiii... hikss..., papi juga kangen sama mamiii... hikss..." *ucap Mia yang meyakinkan sang maminya tersebut.

"asal mami tau ya hikss... sebenarnya tuh papi kangen sama mami tau hikss..., papi tiap malem selalu liat foto-fotonya mami sambil menangis mami... hikss..." *ucap aenon yang memberi tau tentang Rion.

"iya mami hikss... kemarin dia juga sempet nangis sambil nyebut nama mami terus hiks..." -selia.

"mami kami mohon miii... pulang mami... kita semua kangen kehangatan mami..." *ucap key dengan mata yang berkaca kaca Karna ucapannya sendiri.

"a-aku... emm... bai-" *ucap Caine terputus Karna makomi yang telah kembali.

"Caine! ini minuman yang kamu pesen tadi, bay the way..., kalian siapa??" -makomi.

"ah! ma-makasih kak..., mereka?, ah mereka adalah anak anakku" -caine.

"oh... anak-anak mu ya??, perkenalkan saya adalah mamomi. calon suami Caine." *ucap makomi yang membuat anak-anak tnf dan Caine kaget.

"HAH??, SU-SUAMI?!" *ucap key yang kaget Karna ucapan makomi.

"HAH?!, CALON SUAMI LU BILANG?!, HALU PASTI LU YA?!, SUAMI MAMI TUH CUMAN PAPI KAMU SI RION KENZO FAHAM?! *bentak echi terhadap makomi.

"emm?? benarkah?? bukannya papi kalian sudah membuang mami kalian yah??, padahal mami kalian berbuat yang baik untuk kalian dan mencoba melindungi kalian dari bahasa loh??" *ucap sindiran makomi yang membuat anak anak tnf tersebut terdiam.

"Kak!!, udah jangan begitu sama anak-anak ku!, mereka tidak salah apa-apa!" *ucap Caine agar makomi tidak terus-terusan menyindir anak gadisnya yang sedang menangis tersebut.

"emm... maafkan aku Caine..." *ucap makomi yang ambil mensayukan kedua matanya.

"huftt..., baiklah aku akan memaafkan mu tapi kamu jangan pernah menyindir anak anak ku lagi faham?" *ucap Caine yang memperingati makomi agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"mami..., emang dia siapanya mami sih?? emang bener itu calon suami baru mami??" *ucap Mia yang menanyakan apakah makomi benar - banar akan menjadi calon suaminya sang berambut merah tersebut.

"kalau bener itu jadi calon suami baru mami enggak apa apa mami... aku ikhlas..,  aku kasian liat mami di sakiti Mulu sama papi..." *ucap Mia sambil meneteskan air matanya.

"i-tu makomi han-" ucap Caine terputus oleh Caine.

"bener tuh ucapan Mia mami..., aku gak mau liat mami di sakiti terus sama bapak, kalau makomi benar banar penggantinya bapak aku ikhlas" -key.

"SERIUS LU PADA?! LU SEMUA TAUKAN YANG LAIN PADA KANGEN SAMA MAMI?! APA LAGI SI PAPI IT?!, MASA IYA LU PADA NGE BIARIN MAMI SAMA ORANG LAIN YANG KITA ENGGAK KENAL?!" *bentak echi kepada saudara-saudaranya tersebut.

"Echi uda-" -caine.

"ECHI!!! MAU SAMPE KAPAN LU KAYA GINI CHI?!, GW TAU LU KANGEN SAMA MAMI!! GW JUGA KANGEN SAMA MAMI CHI!! HIKSS... BUKAN LU DOANG!! HIKSS... TAPI LU HARUS NGERTIIN SITUASI LAH TOLOL!! HIKS!... KALAU PAPI SAMA MAMI DEKAT LAGI YANG ADA MEREKA MALAH JADI BERANTEM LAGI COK HIKSS!!... APA LU KAGAK KASIAN APA SAMA SAMI APA HAH?!" *bentak aenon yang membuat echi terdiam.

"Shut!! diam!, sama saudara sendiri gak boleh berantem!, kan mami udah bilang ke kalian, jangan ada yang berantem cuman Karna mami?, apa kalian tidak ingat dengan ucapan mami??" *ucap Caine yang mengleraikan perkelahian echi dan aenon.

"udah ya cantik, kalian jangan berkelahi lagi okay??" -caine

"gak!, aku gak bakal maafin aenon kalau mami enggak balik!" *ketus echi.

Caine yang mendengarkan perkataan anak gadisnya tersebut hanya menghela nafas, makomi yang melihat Caine menghela nafas tersebut mengelus punggung Milik Caine.

"yang sabar ya sayang?..." *ucap makomi sambil mengelus punggung Caine.

"i-iya kak..." -caine.

"pak makomi, pak makomi!!" *ucap Mia yang yang sambil menghampiri makomi.

"emm?, iya kenapa?" *ucap makomi sambil melirik kee arah Mia.

"kalau pak makomi udah jadi suami mami aku boleh tidak manggil pak makomi papi? " -mia

"eh?!, EMM..., boleh kok" ucap makomi sambil tersenyum tipis ke arah Mia.

.
.
.
.
.
.

bersambung...

Sampai jumpa || Rioncaine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang