hewoo, makasii udah mau baca cerita aku
maap yaa kalo masih kurang nyambung
atau ada kata yang salah, typo dll
soalnya masih belajar juga.
Aku cuma mau menuangkan imajinasi ku
kedalam sebuah cerita jadi please jangan di
hujat ya hehe🩷
tapi kalau ada yang typo atau kurang nyambung mohon teguran nyaa and semoga betah yaawwHAPPY READING!
***
Pagi ini hari terasa cepat sekali mentari memuncul kan sinar nya, berat rasanya Allesya bangkit dari tidur nya. Dering alarm tidak menjadi penghalang tidur nyenyak nya.
Jam sudah menunjuk kan pukul 7.15. Saat terbangun, panik Allesya bangkit berlari ke kamar mandi. Sudah banyak sekali panggilan tak terjawab yang tertera di layar hp nya, Kiara dan Reno berkali kali berusaha menghubungi Allesya sejak tadi.
Biasanya mereka bertiga akan berangkat ke sekolah mengguna kan bus umum. Karena jarak yang di tempuh cukup jauh, mereka biasanya berangkat pukul 7.
"Ma, mama kok ngga bangunin Allesya sih."
"Loh kamu belum berangkat toh, mama pikir kamu udah berangkat dari tadi."
"Sarapan dulu." lanjut Elly
"Sarapan di sekolah aja ma, Allesya nanti ngga dapet bus lagi," dengan cepat Allesya berlalu tanpa menunggu sahutan ibu nya.
***
"Pak, pak bukain lah pak please. Baru juga telat 5 menit pak." Allesya tak henti membujuk satpam yang sudah menutup gerbang sekolah beberapa menit sebelum kedatangan dirinya.
"Sini ikut gue." suara familiar itu tiba-tiba terdengar dari arah belakang Allesya.
Allesya menoleh untuk memastikan siapa yang berbicara pada nya. Ya, sesuai dugaan nya, itu adalah laki-laki yang beberapa hari belakang ini mendekatinya.
Allesya tampak tidak menghiraukan sosok Alex yang menunggu jawaban dari nya.
"Pak, ayo lahh. Kali ini aja, saya janji ngga akan telat lagi pak." Allesya lanjut merengek meminta pengertian satpam.
Alex yang merasa frustasi tidak dianggap oleh Allesya dengan segara menarik nya menjauh dari gerbang.
"Lepas ngga? aku mau masuk kelas, aku ngga mau bolos." lagi-lagi brontak kan Allesya tampak percuma.
"Ngga ada yang ngajak lo bolos cil."
"Lah, terus kenapa narik aku."
"Lo mau masuk kan? gue tahu jalan lain masuk sekolah tanpa ngelewatin satpam nyebelin itu."
Mendengar itu Allesya berpikir sejenak dan memutuskan mengikuti arahan yang di berikan Alex.
Sesaat setelah itu Alex memimpin jalan.
Jalan itu tampak sedikit terbengkalai, rumput-rumput tumbuh memanjang hambir menyentuh lutut Allesya, tanah yang lembab dan nyamuk mengikuti di setiap langkah mereka berdua.Setelah beberapa saat berjalan, keduanya kini sampai di depan tembok sekolah.
"Lo nyuruh gue lompatin ni tembok pake rok gini?" Allesya menatap Alex tak habis pikir dengan jalan pikir nya.
"Ngomong nya udah pake lo, gue ya." bukannya menjawab pertanyaan dari Allesya, Alex malah menggoda cara bicara nya.
"Bisa ngga jawab pertanyaan gue dulu?" Allesya melipat kedua tangan di dada.
"Hahaha lucu banget sih kalau lagi marah gitu." Alex mencubit hidung Allesya gemas, membuat Allesya seketika membeku.
"Ngga mungkin dong gue biarin lo lompat pake rok, di sebelah situ ada bagian tembok yang roboh, kita lewat dari situ aja." jelas Alex.
"O-oo yaudah ayok." Allesya masih salah tingkah akibat ulah Alex barusan.
Setelah beberapa saat, mereka akhir nya berpisah dan menuju ke kelas masing-masing. Untung di kelas Allesya belum ada guru yang masuk jadi dia bisa langsung masuk.
"Lo dari mana aja sih? kita udah nelpon lo berkali-kali tahu ngga." ocehan Kiara langsung menyambut kedatangan Allesya.
"Ho'oh, dari jam 6.30 kita udah nunggu lo setan. Sampe berkarat kaki gue nunggu, di telpon ngga ngangkat." sambung Reno dari belakang tak kalah cerewet dari Kiara.
"Hehe maap, gue ke nyenyakan tidur nya." Allesya hanya bisa cengar-cengir menghadapi ocehan kedua sahabat nya itu.
"Bukannya gerbang udah di tutup ya? kok Lo bisa masuk." tanya Kiara.
"Iya tadi gue lihat udah di tutup tuh, and then kata orang-orang, satpam yang satu itu ngga akan ngebukain gerbang walau pun lo baru telat 1 menit, sedangkan lo udah telat beberapa menit." lanjut Reno penuh selidik.
"Oh oh oh gue tahuuu, jangan-jangan...." sebelum menyelesaikan kan kalimatnya, Kiara menatap ke arah Reno.
"Lo ada hubungan spesial sama satpam." seperti sudah mengerti, keduanya serentak berteriak ke arah Allesya tanpa memperdulikan orang-orang di kelas sudah menatap ke arah mereka.
Dengan sigap Allesya membekam mulut mereka berdua, dan menoleh ke seluruh siswa-siswi di kelas itu tersenyum canggung.
"Gila lo berdua, bisa pelan ngga ngomong nya? baru juga masuk, udah ada aja nanti rumor tersebar nih tentang gue kalau gini caranya."
"Gue tadi ketemu sama Alex di depan pas minta bukain gerbang sama satpam nya." mendengar nama Alex, kedua sejoli itu serentak tersenyum menggoda Allesya.
"Dengerin dulu anjir." Allesya sudah sangat frustasi menghadapi keduanya.
***
"Emmm, telat date nih ceritanya." setelah panjang lebar Allesya menceritakan kejadian tadi pagi, Kiara dan Reno kini kembali menggoda Allesya.
Allesya memilih untuk diam, ia sudah sangat kesal dengan kelakuan keduanya, ia tidak tahu dosa apa yang di perbuat nya sehingga mendapat teman yang sangat menguras kesabaran nya.
***
Allesya terbaring di kasurnya, dengan seragam yang masih menempel di tubuh nya.
Ia memikirkan perlakuan Alex tadi pagi, tanpa di sadari nya senyuman tipis terlukis di bibirnya mengingat saat Alex mencubit hidung nya.
'Plak' Allesya menepuk pipi nya berusaha menyadarkan kan diri dari lamunannya
"Sadar Sya sadar, lo ngga boleh baper. masa gitu aja baper sih? lemah banget ni hati."
***
Terimakasih sudah membaca
jangan lupa baca bab selanjutnya yaa
maaf kalau masih kurang nyambung atau banyak typolopyuuu guys 🩷🌷

KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Luka
RomansaPernah kah kau bertanya pada hati mu? sejauh apa kau membawa hati ku terbang ke angkasa namun dengan mudah nya kamu melepas genggaman mu membuat ku terjun lepas ke dasar lautan yang begitu dalam. Sedari awal aku menolak untuk kau ajak terbang, namun...