Seoul National University
08:45
Mercedes-Benz GLK-Class, mobil keluaran terbaru itu baru saja memasuki pelataran kampus. Chan Yeol mematikan mesin mobil miliknya sesaat setelah pria itu baru saja memakirkan mobil.
Ji Seul melepaskan sabuk pengaman yang sejak tadi ia gunakan. Membuka pintu mobil yang ada di sampingnya dan keluar dari dalam mobil.
Chan Yeol juga sudah turun dari mobilnya, berdiri tepat di samping Ji Seul sambil menyisir rambutnya asal dengan jari. Gadis itu tahu benar apa yang sedang dilakukan pria itu di sampingnya.
Beberapa gadis mulai terlihat mendekati mereka, melirik-lirik kecil ke arah Chan Yeol yang sibuk dengan kegiatannya. Kakak laki-lakinya itu suka sekali tebar pesona. Ji Seul bahkan tidak pernah berpikir, bagaiman seorang Park Chan Yeol bisa terlihat begitu menarik di mata mereka.
Gadis itu mendengus kecil, berlama-lama di samping Chan Yeol mungkin akan membuatnya pusing. Terlalu banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka kali ini, Ji Seul tidak menyukainya. Ia tidak pernah suka menjadi pusat perhatian.
Berbeda sekali dengan Park Chan Yeol.
Ia terbiasa atau mungkin menyukainya ketika ia menjadi pusat perhatian. Seolah dirinya adalah seorang aktor.
Ji Seul berniat pergi, memisahkan diri dari pria itu. Berlama-lama berdiri di sampingnya tidak terdengar bagus.
"Kau akan ke kelasmu?" Chan Yeol menghentikan langkah Ji Seul, gadis itu bahkan baru bergerak beberapa sentimeter dari tempat sebelumnya.
Ji Seul berbalik dan menatap Chan Yeol. "Tentu saja."
Pertanyaan yang seharusnya tidak perlu di lontarkan oleh pria itu. Terlihat jelas jika pria itu sudah tahu jawaban apa yang akan dijawab oleh Ji Seul. Lagi pula apa lagi yang akan gadis itu lakukan selain pergi ke kelas sekarang ini?
"Tidak biasa sekali kau datang dengan Ji Seul." Gadis itu menolehkan kepalanya.
Pria lain kini sedang berdiri di samping Chan Yeol, sedikit berkacak pinggang dan Ji Seul pikir mereka sama saja. Terlalu berlebihan, melempar senyum ke arah gadis lain seolah mereka adalah seorang akor papan atas yang sedang naik daun.
Tidak, Ji Seul bukannya merasa jika ia merasa sedih karena pria berkulit tan itu tidak melempar senyum ke arahnya. Ji Seul bahkan pernah mendapatkan sesuatu yang lebih, sebuah smirk dan kedipan mata yang secara langsung ia dapatkan.
"Paman Lee sedang sakit dan aku terpaksa harus pergi dengannya." Ji Seul menjawab dengan nada datar.
Tidak memperdulikan Chan Yeol yang sedikit kecewa mendengar kata 'terpaksa' dalam kalimat gadis itu kali ini.
"Huh? Tidakkah kau merasa senang jika Chan Yeol yang mengantarmu kali ini?"
Ji Seul memutarkan kedua bola matanya, membalikkan badan dan tidak berniat sama sekali menjawab pertanyaan laki-laki bernama Jong In itu.
Pria itu mungkin saja bisa melontarkan pertanyaan lain lagi jika Ji Seul menjawab yang satu itu. Jong In terlalu banyak tanya dan dia tidak suka itu. Well Ji Seul selalu menghindari orang-orang yang terlalu berisik seperti Jong In dan kakaknya.
"Terlalu banyak bergaul dengan Soo Yeon mungkin membuatnya seperti itu." Chan Yeol menghembuskan nafas kecil.
Mengambil tasnya yang sempat ia tinggal di dalam mobil dan meletakkannya di bahu kanan pria itu.
Jong In membalas ucapan pria itu dengan melirik aneh ke arahnya. Pria berkulit tan itu juga sudah tahu benar jika Ji Seul sering bergaul dengan gadis bernama Lee Soo Yeon. Gadis itu memang dikenal sebagai seorang yang pendiam dan ia bahkan terlalu dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart [ EXO FANFICTION ]
FanficJi Seul tidak pernah menyangka kalau laki-laki yang akhir-akhir ini sering ia perhatikan akan menjadi seorang yang begitu penting dalam hidupnya. Ia pikir semuanya akan menjadi baik-baik saja, seperti apa yang yang ia harapkan. Tapi tidak, nampaknya...