Pagi sudah berganti siang sejak beberapa jam yang lalu. Matahari masih menampakkan diri di atas langit bersama sekumpulan awan-awan.
Tetapi kali ini terik matahari tidak sepanas sebelumnya.
Jam menunjukan setengah tiga sore saat Dosen Kang meninggalkan kelas Ji Seul yang terletak di ujung lorong. Pelajaran yang benar-benar melelahkan bagi gadis itu.
Ia harus tahan dengan omongan panjang lebar dari guru dengan wajah yang terlihat selalu tertekuknya itu. Kacamata tebalnya juga menambah kesan tersendiri bagi Ji Seul.
"Guru Kang benar-benar gemar memberikan kita tugas tambahan." Ji Seul mengeluh, tentang tugas yang baru saja ia dapatkan sepuluh menit yang lalu.
Menjadi seorang mahasiwa memang terlihat cukup sulit.
Banyak tugas yang menanti dan harus segera dikumpulkan-jika Ji Seul ingin cepat-cepat lulus dan angkat kaki dari kampus dengan cara yang semestinya.
Tapi ia tidak mengerti terlalu banyak, disaat ia ingin segera menyelesaikan tugas miliknya dan hampir selesai, tugas lain kembali datang dan menyerbu waktu gadis itu.
Seperti Ji Seul harus mengerjakannya dengan segera dan kadang ia kekurangan waktu.
"Itu adalah hobinya." Soo Yeon menggumam, sembari memasukkan semua buku pelajarannya-yang cukup tebal ke dalam tas.
Bersiap untuk pergi dari kelas itu.
Ji Seul juga melakukan hal yang sama. Tidak ingin berlama-lama dan membuang waktunya yang berharga.
Buku-buku yang ada di atas meja itu harus segera dimasukkan. Anak-anak lain mungkin juga akan menggunakan kelas yang sekarang mereka tempati itu.
"Aku harus mengikuti pertemuan pukul berapa?" Ji Seul bertanya setelah mereka keluar dari kelas.
Soo Yeon menoleh setelah mendengar gadis itu berbicara, mereka sedang berjalan di lorong sekarang.
"Setengah empat Ji Seul." Soo Yeon menjawab.
Sebenarnya Ji Seul sudah menanyakan hal itu pada Soo Yeon sebelumnya-mungkin ini sudah yang ke-3 kalinya. Ji Seul terlihat rewel dan suka sekali bertanya hal yang tidak penting sekarang ini.
"Tinggal 45 menit lagi?" Ji Seul melirik arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangan kanan gadis itu.
Soo Yeon mengangguk, membenarkan. "Kira-kira begitu."
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Ia benar-benar tidak tahu, 45 menit bukanlah waktu yang cukup sebentar jika dipikir-pikir.
Sahabatnya mengangkat bahu, tanda kalau ia tidak tahu dan benar-benar tidak punya saran yang bagus untuk diberitahukan pada Ji Seul.
"Terserahmu Ji Seul," Soo Yeon berkata datar. "Aku harus pergi, yang lain mungkin sudah menungguku dan membutuhkan bantuan."
Ji Seul baru ingat, Soo Yeon adalah salah satu anggota tetap di klub. Bodohnya Ji Seul karena ia tidak mengikuti saran Soo Yeon setahun yang lalu untuk ikut bersamanya mendaftarkan diri di klub menyanyi.
Soo Yeon terlihat seperti seorang seniornya sekarang.
"Kau berencana meninggalkanku sendirian sekarang?" Ji Seul memasang wajah tak percayanya.
Walaupun sebenarnya gadis itu sudah tahu Soo Yeon tidak bisa melakukan apa-apa. Menemani Ji Seul sampai pertemuan dimulai? Mungkin Soo Yeonl-lah yang akan kena efeknya.
Terkena hukuman atau apapun karena tidak membantu saat persiapan.
"I have no choice, Ji Seul. I should go!" Soo Yeon menghembuskan nafas kecil dan berlari setelah melirik ke arah arlojinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart [ EXO FANFICTION ]
FanfictionJi Seul tidak pernah menyangka kalau laki-laki yang akhir-akhir ini sering ia perhatikan akan menjadi seorang yang begitu penting dalam hidupnya. Ia pikir semuanya akan menjadi baik-baik saja, seperti apa yang yang ia harapkan. Tapi tidak, nampaknya...