Pagi itu rasanya Ji Seul ingin segera melenyapkan diri saat itu juga. Ia bahkan tidak benar-benar mendapatkan tidur yang cukup semalam.
Ada yang mengusiknya.
Bukan sesuatu yang terdengar begitu menyeramkam. Hanya saja ia sulit tidur, ia terus memikirkan sesuatu. Itu membuatnya merasa tidak nyaman dalam tidurnya dan harus terjaga beberapa kali.
Semalam mungkin salah satu malam terburuknya.
Kemarin, ia turun ke lantai bawah menuju ruang makan untuk menyantap makan malamnya. Perutnya sudah terasa sangat lapar dan perlu diisi.
Seperti biasa, Ji Seul akan menemukan kedua orang tuanya duduk di atas kursi makan. Ayahnya yang sibuk membaca koran sembari menunggu Ji Seul sedangkan ibunya yang sesekali mengobrol kecil dengan ayahnya atau dengan para pelayan yang ada di ruang makan.
Makanan sedang disajikan di atas meja makan saat Ji Seul datang. Ia mungkin sedikit terlambat dari jam makan malam yang ditentukan.
Beruntung karena Chan Yeol juga baru tiba saat itu, lebih lama beberapa detik darinya. Ia tidak perlu mendengar nasehat yang akan memakan waktu begitu lama.
Ji Seul mengambil tempat di samping ibunya yang malam itu mengenakan gaun dengan warna cream selutut. Terlihat manis dan Ji Seul juga menyukai design-nya yang begitu simpel.
Ditambah dengan sebuah jepit rambut bermotif polos yang ia sematkan dirambutnya.
Makan malam berjalan dengan tenang, dan lagi dengan menu yang membuat Ji Seul semakin senang saat memakannya. Sepiring Classic Kung Pao Chicken ada di atas meja, salah satu makanan favorit Ji Seul.
Ji Seul sangat menyukai makanan khas China itu yang dibuatkan oleh koki. Rasanya Ji Seul ingin terus makan sampai perutnya terasa kenyang.
"Ji Seul," Mr. Park memanggil nama gadis itu setelah ia selesai mengelap bibirnya dengan tisu. Piringnya sudah kosong.
Gadis itu mengangkat kepalanya, ia baru saja selesai meneguk segelas air putih. "Ne?" jawabnya pelan.
"Lain kali, lebih perhatikan sikapmu." Ia tertegun.
Perkataan Mr. Park memang tidak terdengar begitu menakutkan, sebenarnya.
Mungkin Ji Seul hanya terlalu kaget.
Mr. Park pasti sudah mendengar semuanya. Insiden kecil di kantin siang tadi tidak mungkin bisa ditutupi, Mr. Park tahu segala hal.
"Ne appa." Ji Seul menunduk kecil.
Ayahnya mungkin terlihat marah. Tapi tidak, ia hanya memberi Ji Seul suatu nasehat yang perlu didengar oleh gadis itu. Berharap bahwa Ji Seul tidak akan melakukan hal-hal bodoh yang tidak seharusnya gadis itu lakukan.
Tuan dan Nyonya Park kemudian pergi setelah perkataan kecil itu. Meninggalkan Chan Yeol yang masih mengunyah makan malam yang masih ada di dalan mulutnya.
Gadis itu baru saja hendak pergi jika saja Chan Yeol tidak bangkit secara tiba-tiba dari bangkunya dan menghentikan langkah Ji Seul.
Ia menarik tangannya pelan.
"Kau tidak apa-apa 'kan?"
Ji Seul diam. Chanyeol terlihat baik-baik saja beberapa menit yang lalu-ia terlihat mencoba mencerna makanan dengan gigi-gigi putih dan besarnya itu.
Ji Seul tidak mengerti kenapa ia bisa bertindak begitu tiba-tiba dan kemudian menannyakan keadaan Ji Seul.
Tuhan, dia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Heart [ EXO FANFICTION ]
ФанфикJi Seul tidak pernah menyangka kalau laki-laki yang akhir-akhir ini sering ia perhatikan akan menjadi seorang yang begitu penting dalam hidupnya. Ia pikir semuanya akan menjadi baik-baik saja, seperti apa yang yang ia harapkan. Tapi tidak, nampaknya...