🥀01. Iblis Berdarah Dingin

2.6K 431 51
                                    

• Withered Flowers And Lonely Wolves •

;

Wilayah perbatasan utara tak pernah sekalipun menemui musim semi, di sana hanya ada satu musim yang membungkus seluruh wilayah dengan salju yang dingin. Lantaran kesulitan untuk menemukan cara bertahan hidup serta menghasilkan uang, banyak dari sebagian penduduk desa memilih untuk pindah. Namun bagi mereka yang tak punya cukup uang dan hidup serba keterbatasan, memilih untuk tetap tinggal sekalipun dinginnya tempat itu menyiksa fisik dan jiwa.

Tak hanya dingin, bahkan monster dan hewan buas kerap menyerang pemukiman warga, menjadi teror yang setiap hari menghantui tidur. Tak jarang banyak penduduk desa yang terluka, bahkan harus kehilangan nyawa lantaran tak dapat meloloskan diri dari serangan monster.

Kalau sudah seperti itu, apakah warga tidak pernah mengeluh pada sang penguasa wilayah? Perbatasan wilayah utara terletak sangat jauh dari pusat kota dan desa manapun, tempat ini lebih mirip seperti tempat pembuangan bagi orang-orang yang tidak berguna dan telah di buang oleh keluarganya, bahkan sang pemilik wilayah telah menelantarkan tempat ini sejak lama karena tidak ada sumber daya yang dapat di manfaatkan untuk dijual dan dijadikan uang.

Namun, keadaan yang terasa begitu sulit perlahan berubah sejak datangnya seorang lelaki muda sepuluh tahun yang lalu. Orang-orang di wilayah utara menyebutnya sebagai Iblis berdarah dingin lantaran kepiawaiannya dalam ilmu bela diri dan pedang, ia membasmi seluruh monster dan hewan buas yang menjadi teror warga selama ini tanpa ragu. Tidak hanya itu, ia juga menemukan sebuah tambang batu bara yang kini menjadi sumber daya guna menghasilkan uang demi untuk menghidupi wilayah ini.

Tentu saja semua tidak semudah yang orang pikirkan, ada banyak sekali kegagalan pada setiap usaha yang coba si Iblis berdarah dingin lakukan. Selain itu, jumlah monster yang terus bertambah membuatnya tak memiliki waktu bersantai, entah muncul dari mana, monster dan hewan buas itu selalu saja datang menyerang pemukiman penduduk desa.

Tumpukan salju berwarna putih telah berubah menjadi lautan darah para monster yang berhasil di taklukkan. Saat salju mulai menebal, di saat itu para monster mulai menujukkan eksistensi dan dengan pengalaman yang telah orang-orang di wilayah ini alami, mereka secara aktif membantu pembasmian monster yang di pimpin oleh si Iblis berdarah dingin.

"Sialan! Jumlah monster kali ini pun sangat banyak.. Seolah mereka tidak pernah mati dan berkembang biak di suatu tempat." keluh salah seorang lelaki dengan postur tubuh tinggi sekitar 177 cm, rambutnya hitam sedikit ikal dengan kulit sedikit lebih gelap di banding teman-temannya yang lain.

"Jangan banyak mengeluh, Sunwoo! Kau bahkan baru membunuh tiga ekor!" Tukas seorang lagi yang berdiri sekitar sepuluh langkah di depan pemuda yang dipanggil Sunwoo.

Di tengah perdebatan kecil yang terjadi, Sunwoo tidak sadar akan bahaya yang tengah mengintai. Karena kurangnya kewaspadaan, Sunwoo nyaris saja di terkam oleh monster besar yang bersembunyi di balik semak belukar, menunggu waktu yang tepat guna menyerang.

"Sunwoo! Awas!" Teriak si pemuda yang ada di depan Sunwoo, ia berusaha menolong namun gerakannya terlalu lambat.

Namun keberuntungan masih berpihak pada Sunwoo, tubuh monster itu di tebas oleh seseorang sebelum berhasil menerkam Sunwoo. Cipratan darah monster itu menyebur ke mana-mana, bahkan mengenai wajah sesosok lelaki yang sebelumnya telah menolong Sunwoo.

Sunwoo merasa ngeri saat melihat sorot mata dingin nan tajam yang ditujukan ke arahnya. Dia hampir tidak bisa bernafas setiap kali berhadapan dengan pemuda yang dikenal sebagai Iblis berdarah dingin. Pemuda tersebut, dengan ekspresi tak terbaca, mengusap darah yang mengotori pipinya dengan punggung tangan.

Withered Flowers and Lonely WolvesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang