Cp 07

0 0 0
                                    

"Busett, udah bang udah" ucap Agas sembari berjalan mendekati Gavin dan Naxia

"Kalian?!" Naxia segera melepas pelukannya

"Sejak kapan kalian di sini?" tanya Naxia lagi

"Santai aja kali Na, lihat noh muka si Gavin udan asem banget" ucap Aluna dan disambut gelak tawa dari yang lainnya

Gavin yang ditertawakan seperti itupun membuang muka kesamping dengan tangan yang ia lipat di depan dadanya.

"Ngapain sih kalian ke sini" tanya Gavin tak santai

"HEH, kita-kita tuh khawatir sama kalian. Apalagi sama Naxia my hunny bunny sweetie" ucap Marry sambil memeluk Naxia tapi ujung matanya mengintip kearah Gavin, dan benar saja Gavin sedang menatap tajam kearah dirinya.

Marry yang diperhatikan seperti itupun melepaskan pelukannya dan langsung berjalan kearah Weena yang sedari tadi hanya diam didekat pintu.

"Wen lihat Gavin" ujar Marry dengan mengerucutkan bibirnya, mata Marry yang awalnya tampak biasa saja kini sudah berkaca-kaca.

Gavin yang merasa tak terima pun ingin protes namun niatnya ia urungkan karena melihat tatapan membunuh yang Weena berikan padanya, Gavin yang terus-menerus ditatap dengan tatapan tak mengenakan dari Weena hanya bisa menyengir sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Teman-temannya termasuk Aca hanya terkikik geli melihat tingkah mereka, apalagi Marry yang terus saja mengejek Gavin hingga membuat pria itu kesal.

"Udah Wen damai kita" ucap Gavin

Weena tak menjawab, ia hanya mengalihkan pandangannya secara perlahan lalu menutup matanya. Tubuhnya yang sedari tadi ia sandarkan pada pintu mampu menopang dengan sempurna, bisa dibilang saat ini Weena tidur dengan keadaan berdiri.

"Keturunan Albata emang ga ada tanding" gumam Aca sembari menggelengkan kepalanya kagum

"Maksudnya Ca?" tanya Naxia

"Hah? Gapapa kok" jawab Aca

"Taman yuk" ajak Aluna

"Yuk gasken" ucap Agas

Aluna menatap sinis kearah Agas dan dibalas senyuman manis serta kedipan mata dari Agas. Naxia hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman-temannya ini.

"Yuk Ca" ajak Naxia kepada Aca

"Eh? Gapapa gue ikut?" tanya Aca memastikan

"Gapapa dong Acaaa" ucap Marry dan diangguki yang lainnya kecuali Weena yang masih tertidur

"Yaudah yuk" Naxia menarik tangan Aca pelan

"Ehh" Aca hanya mengikuti saat ditarik oleh Naxia, ia juga tidak ingin menolak karena selama ini Aca tidak memiliki teman, jadi ini adalah kesempatan bagus untuk Aca mencari teman.

"Wenaa ayo ke taman" ucap Marry yang ingin membangunkan Weena, ia juga mengguncang tubuh Weena dengan pelan.

Weena yang memang tidak sulit untuk bangun dari tidurnya pun terbangun, ia menatap kearah Marry yang juga menatapnya dengan senyuman manis khas Marry.

"Pada kemana?" tanya Weena

"Taman, yuk kita susul mereka" ucap Marry dan Weena hanya mengiyakan

Mereka berdua berjalan menuju taman belakang menyusul teman-temannya yang lain. Suasananya sudah tidak semenyeramkan tadi, tapi tetap saja terasa ada yang aneh.

Marry berjalan sambil menggandeng tangan Weena, walaupun suasananya perlahan kembali seperti biasanya, tapi tetap saja itu menyeramkan untuk Marry.

"Perasaan kita ga selama itu deh, kok ketinggalannya jauh banget ya" ujar Marry merasa aneh

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ABRATAWhere stories live. Discover now