EP 9

12 4 2
                                    

Dan sesudah mereka bersalaman tadi, mereka terdiam sejenak.

Disaat itu juga ada bus yang berhenti di halte dekat sekolah, bus itu nantinya berhenti di dekat rumah Ghea.
Lalu Ghea menepuk pundak Alana dan ia memberi tahu menggunakan tangan bahasa isyaratnya. Yaitu mengartikan..

"Ehm..Alana aku ingin pulang, itu bus nya sudah berhenti di halte (sambil menunjuk arah bus), aku harus cepat menaikkinya sebelum bus itu pergi"

Alana juga membalasnya dengan bahasa isyaratnya

"ohh..Iyaa kamu harus cepat kesana, dan hati-hati, aku juga harus pulang"
Membalas dengan senyuman

Ghea juga membalas dengan senyuman.
Disaat yang bersamaan Ghea langsung berjalan sedikit cepat agar segera menaikki bus tersebut.

Ketika Ghea sudah menaikkinya, Alana dengan cepat menepuk, jok motor milik Dewa sambil mengatakan

"Heii...Dewa ayoo cepat pulang"

Dewa membalas

"ohh ayoo dah"

Ketika Alana sudah menaikki motor milik Dewa sambil memakai helm, Dewa tiba-tiba menanyakan..

"ehh..Alana, itu tadi temen kamu?"

Alana membalas

"iyaa kenapa?, Oiyaa namanya Ghea. Dia sudah tidak bisa mendengar sejak lahir, aku terkadang kasian sama dia"

"ehmm...ngga apa-apa, kamu harus selalu temenin dia yaa, kasian dia"
Balasan dari Dewa.

"iyaa...pasti..pasti aku selalu ada buat dia"
Kata Alana.

"ehmm....yaudah yok pulang aja nanti kelamaan ngobrol keburu kemaleman"
Lanjut Alana.

Dewa disaat itu juga langsung menghidupkan mesin motornya

Dewa disaat itu juga langsung menghidupkan mesin motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu adalah tampilan dari motor milik Dewa

Itu adalah tampilan dari motor milik Dewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini gambar helm milik Dewa ^

Dan ini helm yang dibawakan Dewa untuk dipakai Alana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan ini helm yang dibawakan Dewa untuk dipakai Alana.

Dan Dewa pun mulai mengemudikan motornya..

_

_

_

Ketika bus Ghea sudah sampai didekat rumahnya, Ghea turun disana.

Ketika Ghea sudah berjalan mau masuk kerumahnya, ia melihat seorang nenek-nenek yang kesulitan membawa barang-barangnya, nenek itu membawa sebuah koper besar dan ada beberapa plastik, Ghea menghampiri nenek itu  ketika sudah ada dihadapan nenek itu, Ghea langsung tersenyum sambil menunjuk beberapa plastik yang nenek itu bawa.

Ketika Ghea sudah berjalan mau masuk kerumahnya, ia melihat seorang nenek-nenek yang kesulitan membawa barang-barangnya, nenek itu membawa sebuah koper besar dan ada beberapa plastik, Ghea menghampiri nenek itu  ketika sudah ada dihadapan nenek it...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(apakah boleh aku membawakanmu itu (?))

Dan nenek itu langsung mengerti, dan
langsung tersenyum

(ternyata cucu dari nenek itu juga mengalami gangguan pendengaran, jadi nenek itu mengerti apa yang dimaksud Ghea)

Seketika itu Ghea membantu nenek itu menuju kerumahnya, ketika sudah dibantu ke dalam rumahnya, ruang tamu.

Tiba-tiba nenek itu menggerakkan tangannya yang seolah-olah itu adalah bahasa isyarat.

Tiba-tiba nenek itu menggerakkan tangannya yang seolah-olah itu adalah bahasa isyarat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu tadi adalah tanda berterima kasih)

Nenek itu menggerakan tangannya persis seperti gambar di atas, sambil  tersenyum dan menangis.

Ghea seketika kaget melihat nenek itu bisa berbahasa isyarat tangan.

Ghea perlahan mulai mengeluarkan air matanya.

Nenek itu mulai memegang tangan Ghea sambil menangis,
Tiba-tiba nenek itu mulai berbahasa isyarat yang mengartikan

"nak...kamu mengingatkanku pada cucuku yang tunarungu, yang telah meninggal tahun lalu. Dia sama persis seperti kamu, mempunyai mata yang cantik, dan wajah yang sangat...amat persis cantik seperti kamu..."

Ucap nenek itu sambil menangis

Ghea juga mengangguk sambil menangis...

Ketika sudah beberapa menit menangis, Ghea ingin keluar dari rumah nenek tersebut dengan keadaan mata yang masih berair.

Nenek itu mengiyakan, lalu melambaikan tangannya kepada Ghea sambil tersenyum lebar...

_

Ghea keluar dari rumah nenek tersebut..

Kemudian Ghea berjalan menuju kerumahnya, ketika Ghea sudah masuk kerumah ia kemudian menutup kembali pintunya. Ketika ia membalik badan, ia melihat ayah tirinya beserta teman kantornya sedang berkumpul di ruang tamu.

Seketika ia kaget, ditambah orang-orang disana juga melihat Ghea.

Ghea seketika terdiam, disaat itu juga ayah tiri Ghea berjalan menghampiri Ghea

Memegang pundak Ghea sambil berbicara pelan seperti berbisik

"kenapa kok kamu udah pulang, harusnya ga usah pake pulang kesini, ahh...kamu mengganggu sajaa"
Dengan nada bicara yang lembut, padahal itu adalah kata kasar tapi yang diucapkan dengan nada lembut..

Ghea terdiam melihat ayah tirinya itu karena ia juga tidak tahu apa-apa..

                           (Flashback)
  'Ketika Ghea belum pulang ke rumah itu'

"wahh....putrimu sangat cantik, apakah dia ratu? Ahahaaa...dia sangat cantik, sepertinya cocok dengan anak laki-laki ku ahaha"
Kata salah satu teman kantor ayah Ghea sambil melihat salah satu foto keluarga besar yang di pajang di tembok.

Ayah Ghea melihatnya sambil tersenyum.

"wahh...kau beruntung sekali punya anak secantik dia.., dia pasti sangat populer di sekolahnya..."
Kata teman kantor ayah tiri Ghea yang lain

Dan teman kantor nya yang lain hanya tersenyum melihatnya

"Ahh...kau bisa saja, tapi memang benar bahwa putriku sangat cantik"
Sambung ayah tiri Ghea sambil sedikit tertawa

                        


Lanjut besok yaa, jangan lupa vote !!

GHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang