17

825 122 85
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
..
...

Sean menggerakkan punggungnya lelah, kemudian dia meraih ponselnya. Melihat jam, ternyata itu sudah hampir pukul dua malam.

Yah, pekerjaannya tak bisa menunggu. Harus segera di selesaikan atau akan tambah menumpuk banyak.

Sean menekan we-chat miliknya, beberapa pesan masuk padanya, tapi sean hanya membuka pesan dari wang yibo saja, yg lain dia abaikan.

Pria wang itu mengatakan bahwa dia akan sibuk dalam beberapa hari ke depan, dan akan longgar di hari ke empat dari hari ini.

Sean menghendikkan bahu, yah tak terkejut karena memang pasangannya super sibuk sebagai aktor.

Sean hanya membalas, bahwa wang yibo harus menjaga pola makan dan tak melupakan vitamin dan nutrisi yg di butuhkan tubuhnya.

Sean tidak hanya bertindak sebagai pacar yg perhatian pada wang yibo, tapi juga bertindak sebagai kakak yg baik untuknya. Sean pernah berada di usia muda, dimana dia memforsir tenaganya begitu banyak hingga dia tahu bagaimana tenaga harus terus di jaga dengan nutrisi yg cukup. Yah meskipun sekang masih sama saja, sean adalah pekerja keras. Uang yg dia dapatkan bukan semata karena warisan orang tuanya saja, tapi juga hasil keringat dan kerja kerasnya di industri hiburan dan beberapa bisnis lain.

.
..
...

Singkatnya, hari perjamuan makan malam telah tiba.

Hall mewah yg cukup untuk menampung ratusan undangan itu di hias dengan cukup elegan dan simple. Cukup untuk menggambarkan betapa kayanya konglo yg sedang merayakan acara kelahirannya.

Ratusan undangan yg hadir hampir memenuhi hall yg begitu luas. Malam ini sekiranya cukup penting bagi sang tuan rumah. Selain merayakan acara ulang tahun putranya, acara malam ini juga sebagai pengumuman pengalihan penting presiden perusahaan yg baru.

Beberapa artis dan aktor papan atas terlihat menghadiri acara malam ini dengan undangan di tangan mereka. Pesta ini sudah jelas bahwa bukan acara biasa-biasa saja.

Di pintu masuk, ratusan kado menumpuk memenuhi hampir separuh jalan masuk, meskipun itu tidaklah penting bagi sang tuan rumah, mereka tentu segan untuk membawa beberapa buah tangan sekedar di berikan sebagai bentuk kecil basa-basi.

Dalam balutan jas merah maron sean berdiri angkuh dengan segelas wine merah mahal di tangannya.

Sebagai orang yg juga di segani dalam industri bisnis dan hiburan, tentu saja sean harus berdiri tegak dengan kewibawaan tubuhnya untuk menyapa beberapa orang yg dia kenal.

Sean mendecak saat hampir separuh undangan yg hadir menyapanya satu persatu, seolah dia lah tuan rumah di sana. Padahal dia juga tamu di sana. Entahlah, apa minat mereka menyapanya dan banyak mengatakan basa-basi yg tak perlu dan membuat sean muak dan bosan.

Meletakkan gelas wine kedua yg telah di sesapnya selama hampir setengah acara, sean merasa lelah. Dia mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi dekat buffet.

My Beloved, Actor WangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang