⛧
Suasana pagi ini terasa sedikit berbeda, seperti ada gejolak aneh yang menggerogoti dada bidang beta itu. Kicauan burung kenari yang saling bersahutan terdengar samar-samar ditelinganya. Sinar mentari berhasil memasuki celah kecil dari kamar sang beta dan menyentuh pelupuk matanya.
Natan mengernyitkan dahi dengan mata yang sedikit terbuka, lalu mengerjapkan matanya sebanyak tiga kali dengan ekspresi linglung. Menatap langit-langit kamar yang terlihat familiar, lalu terperanjat kaget.
Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, melihat benda-benda yang belum pernah Ia lihat sebelumnya seraya berpikir sejenak. Setelah itu Natan menghela napasnya dengan lega. Sepertinya sang beta lupa, Ia sedang berada di kediaman sang Duke.
Satu set baju baru yang berada disamping ranjangnya menjadi hal yang Ia sadari pertama kali. Natan meletakkannya disisi kiri lalu melirik kearah kertas kecil yang menempel diatasnya. Itu hanya sekedar pesan kecil dengan tulisan tangan yang rapi.
'Kau tidur dengan baik. Setelah kau bangun pakailah seragammu.'
Tertanda,
Cecilion.Setelah membaca catatan yang entah kapan Cecilion letakkan disana, Natan pun segera beranjak dari posisi nya dan berniat untuk mandi.
Natan menyikat dan membasuh tiap inci ditubuhnya tanpa terlewatkan sedikitpun. Memanfaatkan sabun dengan bau bunga yang menenangkan dan fasilitas yang belum pernah Ia dapatkan sebelumnya semaksimal mungkin. Tentu saja, Natan harus tampil maksimal dihari pertamanya bekerja, kan?
Setelah selesai dengan aktivitasnya dikamar mandi, Natan pun bergegas untuk mengganti pakaian. Jika diperhatikan lebih seksama lagi, seragam ini terlihat mirip dengan yang dikenakan oleh Cecilion. Ah entahlah, mempunyai baju untuk dikenakan saja sudah cukup baginya.
Saat Natan tengah mengganti pakaiannya tiba-tiba saja suara ketukan pintu terdengar dari luar. Untung saja Ia sudah hampir selesai, hanya tinggal menempelkan beberapa aksesoris yang memang sudah disediakan disana.
Pintu kamarnya terbuka sedikit setelah Natan memberikan kode untuk masuk. Disana Miya datang dengan lima pelayan wanita yang masing masing membawa senampan makanan. Kerutan terlihat begitu jelas di kening sang beta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] DUKE
Short StoryNatan mengerti. Mengerti akan batasannya sebagai rakyat biasa. Dia pun tau, tau dimana tempatnya bagi para beta berdiri. Namun keserakahan hati menjerumuskannya kedalam jurang yang sama. Kesalahan dimasa lalu kini terulang kembali kepada orang yang...