Natan mengerti. Mengerti akan batasannya sebagai rakyat biasa. Dia pun tau, tau dimana tempatnya bagi para beta berdiri.
Namun keserakahan hati menjerumuskannya kedalam jurang yang sama. Kesalahan dimasa lalu kini terulang kembali kepada orang yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Area sekitar Aberleen saat ini masih terlihat gelap dan berkabut. Tak lupa pula cuaca dini hari yang menyerang tubuh lemah pria itu dengan udara yang lambat-laun semakin mendingin.
Matanya menyipit tak nyaman. Natan mengeratkan genggamannya pada baju sederhana yang tengah melilit tubuhnya guna memberikan secercah kehangatan saat dirasa telapak tangannya mulai membeku.
Mengapa pula Natan repot-repot pergi kala tau tubuhnya lemah menghadapi cuaca dingin.
"Insomnia sialan." rutuknya gemas.
Natan sudah cukup berdiam sejak pukul sepuluh yang lalu. Namun kantuk yang dinantikan tak kunjung datang membuatnya terlelap. Kini sudah pukul dua dini hari dan matanya masih belum bisa terpejam nyaman menyusul ke alam mimpi.
Kalaupun dirinya tetap berbaring tanpa melakukan aktivitas apapun, Ia tidak yakin dapat tertidur lelap. Justru sebaliknya, mungkin Natan akan merasa bosan hingga pada skenario terburuknya tidak dapat mengistirahatkan diri sampai matahari terbit di langit timur.
Adapun berjalan-jalan bukanlah hal yang buruk untuk dijadikan opsi pelampiasan, aktivitas ringan ini juga memberikan dampak yang bagus bagi kesehatan nya. Tidak perlu terlalu jauh, cukup dengan menyusuri lorong remang-remang yang ada di depannya saja.
Jikalau dirinya memang sedang beruntung, kantuk mungkin saja datang setelah tubuhnya digerakkan dan mulai merasa sedikit lelah. Tidur tiga jam saja sudah menjadi anugerah baginya, setidaknya ada waktu dimana otaknya yang sudah terkuras bisa diregresi.
Sejujurnya tanpa perlu berjalan-jalan pun tubuh pria itu sudah terasa akan patah karena terlalu banyak bergerak. Sudah diperingatkan sebelumnya, tulang tua nya tidak akan cocok bergaul dengan seorang remaja yang baru saja berumur 18 tahun.
Metabolisme anak seumuran Gusion memang sedang dalam masa puncaknya. Tak heran jika Ia sangat energik, dihukum untuk berlarian mengelilingi kastil pun rasanya seperti permintaan kecil dibandingkan hukuman baginya.
Dalam pandangan Natan, Aberleen adalah tempat yang sangat luas dan megah. Terasa tidak adil bila Ia sudah mengeluh kesemutan setelah 10 menit berjalan-jalan sedangkan anak nakal itu dengan bebasnya berlari kesana kemari tanpa mengeluh sedikitpun.
Natan tidak setua artefak kuno. Bahkan umurnya baru saja akan menginjak angka ke-24 di tahun ini. Namun stamina tubuhnya dapat disandingkan dengan orang tua bongkok yang tak berdaya, sangat lemah dan kerap mengeluh sakit pinggang.
Itu adalah salah satu efek bermalas-malasan dalam jangka waktu yang panjang. Salahnya karena jarang bergerak dan berolahraga hingga jauh lebih rapuh dibandingkan pemuda seumurannya.
Ini karena dirinya lebih suka melakukan pekerjaan yang mengandalkan kemampuan intelektual. Guru privat adalah salah satu bidang pekerjaan yang mudah untuk dijadikan contoh. Tidak perlu banyak bergerak, cukup duduk dan biarkan otaknya bergerak menyelesaikan segalanya.