Suatu hari.
Saat hatimu tak lagi kumiliki
Sanggahan bahumu pun tak pernah tegap lagi
Dan berkat dekapmu takkan cukup buatku pulihBarangkali.
Suratan itu telah tertulis sebelumnya
Meski bias, sungguh pun aku menerima
Bahwa garis takdir tak berpihak pada kitaKita akan mulai menjauhi riuh
Untuk lebih menghargai sepi yang angkuh Membiarkan detakmu tak lagi seirama denganku Sebuah usaha untuk melupakanmu, kasihku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Bengkel Sastra Diksatrasia
PoetryKarya Sastra Puisi Anggota Bengkel Sastra Diksatrasia Universitas Siliwangi ✍️