"Apa ini?" Bingung Zera saat melihat botol kecil berwarna hijau yang membuatnya penasaran tadi
'Racun? Siapa yang meletakkannya disini?' Bingung Zera
Lalu saat memeriksanya lebih jauh, racun tersebut adalah jenis racun yang sangat berbahaya untuk manusia
"Ini kalau sekalinya kena bisa mengakibatkan kematian hanya dalam 4 menit.." Kata Zera sambil penuh selidik
Disaat dirinya sedang menyelidiki botol racun tersebut
"Zera! Apa yang sedang kau lakukan dipojok sana?" Tanya Viera yang telah kembali
Zera pun segera menyembunyikan racun tersebut menggunakan sihir ruangnya
"Ahh tadi aku tersedak saat minum teh" jawab Zera
"Benarkah?" Viera pun mencoba teh tersebut dan benar saja
"Ahh tehnya..aku lupa jika kau tak suka minuman yang pait" ucap Viera yang merasa bersalah
"Tidak masalah kok Vie, omong omong makasih ya cemilannya" ucap Zera yang melihat cemilan di hadapannya
"Sama sama!" Senang Viera
"Oh iya tentang Akademi, kau ikut kan Vie?" Tanya Zera sambil mengambil cookies di hadapan nya
"Tentu saja aku ikut! Ku tebak kau ikut juga"
Zera pun mengangguk kepalanya sebagai jawaban iya
"Tapi aku sedikit malas saja jika membahas pelajaran pada umumnya di sana" ucap Zera yang kembali melihat tehnya
"Emm sama membahas pelajaran sangat membosankan, tapi itu tidak akan terjadi sih Zera" jelas Viera
"Karena bedanya di Akademi yang akan dibuka saat ini akan lebih mengadakan praktek sihir dan juga akan lebih seru dari biasanya" cerita Viera
'Lebih seru?' Batin Zera
"Tapi yang membuatku lebih tertarik adalah murid yang hadir atau keterima di situ!"
"Emm begitu..."
"Tapi akan membosankan jika kita hanya membahas itu saja" kata Zera yang tidak ingin lebih memikirkannya
"Membahas soal pertama kali kita bertemu?" Tanya Viera
"Boleh saja kok" jawab Zera
"Baiklah kalau begitu"
Flashbacks
Di sebuah taman kecil tepatnya saat malam Natal, terlihat Viera yang masih kecil disana
Kerajaan Albeni belum menjadi Kerajaan yang sangat jaya seperti saat ini
Viera memiliki warna rambut putih yang sama seperti kakak laki lakinya, tidak seperti ayah nya dan ibunya yang berwarna hitam dan cokelat tua
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In An Antagonist's Body?
AventuraSenja menyapa jendela kamar, menyorot lembaran-lembaran buku yang terbuka di pangkuan seorang gadis Matanya, yang biasanya berbinar ceria, kini redup, terbenam dalam kesedihan Kisah yang baru saja ia selesaikan, meninggalkan luka yang dalam di hati...