prolog

34 4 0
                                    

                  ❤Happy Reading❤
                                 ❣️
                                 ❣️

"Kalian ke kiri, yang lain ke kanan!"

"Pencar-pencar, jangan biarkan lolos!"

"Hadangg!!"

Komando demi komando lantang terdengar. Siang hari ditemani matahari yang seakan membakar menjadi saksi bagaimana sepuluh pasukan polisi menghadang seorang perampokan bank.

Para polisi itu kini berada di tengah-tengah jalan raya. Berdiri membentuk lingkaran mengelilingi sang tersangka. Kendaraan yang tadinya berlalu lalang terpaksa harus berhenti. Namun ada juga yang tetap melanjutkan jalannya.

Seseorang bertopeng, berjaket, dan bercelana hitam kini tampak panik karena kesepuluh pasukan polisi itu menghadangnya secara bersamaan. Tangannya yang menggenggam tas hitam berisi uang curiannya mengepal kuat, berusaha mencari kekuatan disana.

Hingga ketika selangkah lagi ia akan tertangkap, tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan, diantara orang-orang yang memilih berhenti atau memperlambat laju kendaraan, seorang laki-laki berseragam SMA malah dengan santai melajukan motornya cepat tanpa beban.

"Berhenti woii!!!"

" Awasss!!"

"Aaaaaaa!!!!"

Teriakan orang-orang tidak ia respon sama sekali. Jangan heran, pasalnya mata laki-laki itu tengah terpejam dalam, seraya menikmati alunan merdu dari headset yang menyumpal telinganya. Ia bahkan tak mengenakan helem.

Detik berikutnya, barulah ia membuka matanya, bertepatan ketika semua pasukan polisi bubar menyelamatkan diri, meninggalkan seseorang berpakaian serba hitam yang masih diam ditempatkan.

Ciiitttttt!!!

Hening!

Semuanya mengira tabrakan akan terjadi. Namun nyatanya sang pemilik motor berhasil menarik rem tepat pada waktunya. Hingga jarak yang tersisa antara motor dan seseorang itu hanyalah beberapa senti saja.

Laki-laki itu menatap khawatir pada seseorang yang hampir di tabrak nya. Jelas ia melihat seseorang itu malah menyunggingkan senyum di balik topeng yang ia kenakan. Setelah itu........

Brumm..... Brumm.....!!

" Tolongggg!!"

Dalam waktu sepersekian detik, motor yang tadinya ada ditangan laki-laki itu kini telah beralih ke tangan pencuri itu. Tanpa pikir panjang pencuri itu langsung melesat begitu cepat. Parahnya lagi si pemilik motor ikut dibawanya.

"Argggg!!" Erang salah satu polisi. "Siapkan pasukan, kejar dia sampai dapat!"

"Berhenti!! Turunin guee!!" Teriak laki-laki itu lantang.

Bagaimana tidak? Melesat cepat secara gila-gilaan bukanlah hal yang menyenangkan. Ini sama saja meminta nyawa dicabut. Siapa pun juga pasti panik, terlebih karena yang berkendara adalah seorang pencuri.

"Woi budek ya lo? Gue bilang turunin gue!"

Bagai bicara dengan tembok, sang pencuri sama sekali tidak merespon.

"Turunin gue cepat. Gue tau gue ganteng, tapi ga buat lo culik juga. Kalau mau kenalan bisa baik-baik ga usah kayak gini. Turunin gue!!"

Pencuri itu masih diam tak membalas. Namun bola matanya berputar malas. Tampaknya ia mulai jengah.

"Astaga lo beneran tuli ya? Turunin gue, kalau mau mati sendiri aja ga usah ngajak orang. Turunin goblok!! "

"Ck" Decakan terdengar dari mulut pencuri itu, namun ia masih enggan membalas.

"Turninnnnn!!!!"

Ciiitttttt!!!

Kesal, membuat pencuri itu melakukan rem mendadak. Spontan saja laki-laki itu menabrak kuat punggung manusia didepannya

"Hati-hati dong, gue tau lo mau peluk ga usah modus." Semprotnya seraya turun dari motor. Kini, kakinya sudah berpijak sempurna di atas aspal.

"Turun! Motor gue."

Pencuri itu melirik tajam, setelah itu kembali menarik gas, melesat cepat bagai angin meninggalkan laki-laki itu sendiri di tengah jalan.

"Weh! Jangan kabur, berhenti! Woi lo mas, eh bukan. Mbak, nggak bukan. Gue gatau siapa pun lo balikin tu motor!!"

"Berhentiiiii!!!!"

"Balikin anjing! Motor bapak gue itu!"

"Balikinnnnn!!!!"

                             *****

Terimakasih buat yang mau baca. Mohon vote nya ya, sekali lagi makasih.

Police and thiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang