Seriuskan hidupmu.

14 0 0
                                    

                 ❤Happy Reading❤
                                ❣️
                                ❣️

"Anak bodoh!" Umpat Zeno menyidang seorang junior di ruang kerjanya.

"Kenapa kamu tadi tabrak saya? Kamu tau ga gara-gara kamu tersangkanya hampir lolos? Untung aja ga lolos, kalau sampai lolos, kamu pasti sudah saya diskualifikasi." Omelnya sungguh lelah menghadapi manusia di depannya ini. Sementara yang diomeli tampak santai-santai dengan muka tanpa rasa bersalah.

" Emang enak kejedot? Rasain biar tau rasa. Besok-besok gue tabrak lo sampai pingsan."

" Kalau ditanya tu dijawab, kenapa kamu tadi tabrak saya?" Zeno meninggikan suaranya karena geram.

"Ga sengaja senior, tadi rencananya saya mau nabrak begalnya, eh yang ketabrak malah set___maksudnya senior," Jelas Atharfa apa adanya.

"Ga sengaja kamu bilang? Berapa kali saya harus bilang, buser itu harus tepat sasaran, ga boleh lengah, ga boleh ceroboh. Ngerti ga sih kamu? Udah capek saya ngejelasin ini," Suara Zeno masih terdengar tinggi.

" Marah aja terus. Asal lo tau aja, lo makin mirip ama setan. Tinggal gue jedotin lagi jidat lo yang kanan, jadi deh, setan bertanduk."

"Ini untung saya cuma benjol, kalau saya langsung pulang ke ilahi gimana?" Kali ini suara zeno mulai turun.

"Aminnn, kabulkan ya rabbi."

Zeno bangkit dari posisinya yang duduk di atas kursi, melangkah mendekati Atharfa dan menatapnya serius.

"Arfa, dengerin saya. Jangan lihat saya sebagai senior kamu, tapi liat saya sebagai om kamu, sebagaimana mestinya," Ujar Zeno serius.

Parkataan laki-laki itu, berhasil membuat Atharfa menatapnya serius.

"Asal Arfa tau aja, om eno sayang banget sama kamu. Ya, walaupun Arfa pasti mikir om ga sayang sama Arfa, karena om suka marah-marah."

Atharfa hanya bungkam, dan menatap adik dari ayahnya serius untuk pertama kalinya.

"Om eno marahin Arfa bukan tanpa alasan, om eno marah dan bentak- bentak Arfa karena om pengen Arfa berubah. Om eno pengen kamu bisa lebih serius dalam hidup Arfa, ga becanda terus. Om pengen kamu terlatih jadi buser paling handal dan hebat dimasa depan." Suara yang biasanya terdengar tegas dan kasar, hari ini terdengar begitu lembut dan menyentuh.

Zeno melangkah selangkah lagi agar bisa lebih dekat dengan Atharfa. Lanjut ia memegang kedua pundak Keponakannya itu dan tersenyum sebelum berucap, " Arfa, seriuskan hidupmu."

Zeno bergerak meninggal kan Atharfa yang tertegun di tempat.
Ada perasaan tersentuh yang pelan- pelan menjalar di hatinya.

Zeno alzenkara. Nama lengkap dari seorang pria dewasa berumur dua puluh tujuh tahun. Ia merupakan ketua dari tim buser polisi yang diberi nama Garuda sigap. Zeno juga salah satu orang yang bertugas menilai para peserta pelatihan buser. Pria yang sering disapa senior itu memang terkenal kasar dan asal bicara tanpa mengingat perasaan orang lain. Namun, hari ini Atharfa melihat sisi lain dari dirinya. Sisi seorang Om yang menyayangi keponakannya.

" Gue baru tau, ternyata dia orangnya peduli sama orang."

                         ~~~*****~~~

"Hello mam and dad, my name is Atharfa, pulang." Seru Atharfa begitu ia tiba dirumah besarnya. Namun sapaan nya tak dibalas siapapun, rumah mewahnya itu tampak sepi penghuni.

"Ma, pa, Arfa pulang." Serunya lagi. Barulah setelah itu seorang pria paruh baya terun dari lantai atas dan menghampirinya.

"Udah pulang rupanya?" Renzi merangkul putranya, "gimana hari ini? Lancar kan? Ga bikin rusuh?"

Police and thiefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang