BAB PERTAMA : Pulang

57 22 142
                                    

.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..

Happy Reading










Bunga itu telah layu, Ratna memandang keluar jendela. Hari ini cerah, hingga langit berwarna biru. Seperti warna kesukaannya, dia tersenyum. Berdiri mendorong jendela agar terbuka, menghirup udara segar pagi itu.

Apakah hari ini?

Tanggal berapa sekarang?

A... Hari ulang tahunnya, hari dia lahir didunia. Pikiran liar melintasi kepala, Ratna tersenyum lega. Walau matanya sendu, Ratna memantapkan diri.

Wanita itu berjalan ke depan pintu, ada sebuah lubang kecil dimana biasanya dia bisa memanggil si wanita berpakaian biru.

"Aku mau minum obat." Katanya agak keras, membuat si penjaga yang kebetulan lewat menghampiri dirinya.

"Benarkah? Ratna ingin minum obat?" Tanya si penjaga.

"Tentu, minum obat agar tidak sakit."

Si penjaga tersenyum mendengarnya, dan segera pergi menemui wanita berpakaian biru.

Ratna tersenyum senang, dia berlari kecil ke ranjangnya. Dibawah tempat tidurnya, ada benda kecil. Yang dia simpan, bukan lebih tepatnya Ratna sembunyikan.

Untuk hari ini,

Ratna akhirnya bisa mewujudkan mimpi,

Ratna berbalik saat mendengar pintu kamarnya dibuka. Wanita berpakaian biru datang sambil tersenyum. Membawa baki berisi obat dan segelas air putih.

"Aku dengar, bahwa kau mau minum obat ya Ratna?"

"Iya, aku ingin minum obat."

"Wah... Bagus sekali, ini obatmu ya."

Wanita berpakaian biru menyerahkan 3 butir obat dengan berbagai ukuran dan warna pada Ratna. Dan tentu, diterima dengan senang hati oleh Ratna.

Sekarang waktunya, setelah minum obat pikiran Ratna menjadi terbuka. Wanita berpakaian biru sudah pergi dari kamarnya. Ratna sekarang sendirian, seperti biasa.

Pagi ini cerah.

Ratna bisa mendengar gelak tawa dari luar, tersenyum.

Ratna mengambil benda yang disimpan nya.

Lalu membaringkan diri di tempat tidurnya, memunggungi kamera yang memang terpasang disudut kamarnya. Dulu Ratna sering bertanya, mengapa ada kamera diatas sana.

Lalu dijawab untuk menjaganya.

Ratna termenung sesaat,

Menjaganya dari apa?

Apa ada sesuatu yang berbahaya, hingga harus ada kamera?

Lalu jawaban lain diterima olehnya, walau sampai detik ini Ratna tidak tau.

Tidak mengerti untuk apa?

Kembali di kesadaran nya yang terbuka,

Ratna tersenyum getir kala mengingat sesuatu.

Dia pandangi lagi benda ditangan kanannya, kecil dan tajam.

Ratna tertawa pelan, akhirnya dia mampu beristirahat dengan damai.

Tangan kirinya kebas, helaan nafas terdengar. Setetes air mata keluar, dengan senyum yang masih merekah. Ratna terisak, beginilah hidup. Kepingan memori hadir, membuat Ratna susah bernafas.

Oh Tuhan....

Tolong kali ini biarkanlah apa yang Ratna inginkan terkabul.

Oh Tuhan....

Kali ini Ratna mohon dengan sangat untuk menjemputnya.

Terima kasih.

Dan sampai jumpa disana.

Ratna tau bahwa apa yang dia lakukan itu tidaklah benar.

Namun egonya besar.

Dia lelah dengan keadaan.

Hingga sudah berjuang pun rasanya sia-sia.

Tidak ada yang berubah dari hidupnya.

Jadi biarkan kali ini dia pergi.

Istirahat yang panjang.

Dan saat itulah Ratna tau usahanya benar-benar berhasil.

















































Ratna berpulang.









































































Ayah

Ibu

Terima kasih

Dan maaf

Atas semua kesalahan ku, atas semua kelakuan ku selama ini.

Mohon doa nya,

Ratna mau pulang.

Ratna mau tidur,

Ratna lelah ayah ibu.

Sungguh lelah.











































































































Udah tamat.
Begitu aja selesai. 🙂




















Eh belum, kalau mau dilanjutkan silakan, kalau tidak ya sudah gpp.

RATNA SEBUAH CERITA UNTUK KITA 🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang