.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..Happy Reading
Hidup kadang kala tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Kadang semua hal yang telah direncanakan, tidak bisa diwujudkan. Ratna paham, bahwa usahanya selama ini tidak pernah diapresiasi. Dulu saat dia sekolah, guru menyuruh membuat sebuah gambar. Dimana mereka harus menggambar untuk mendeskripsikan diri.
Ratna kala itu merasa bingung, bagaimana dia bisa mendeskripsikan diri dengan menggambar. Lalu sepintas ada ide yang terlintas, Ratna mengambil sebuah cat air berwarna hitam.
Diapun mulai menggambar....
Saat guru menunjuknya kedepan kelas, untuk memperlihatkan gambarnya. Ratna sedikit ragu, namun atas dorongan beberapa temannya. Ratna akhirnya berjalan kedepan kelas.
Hingga keheningan menyapa, kala Ratna menunjukkan gambarnya.
Hitam.
Hanya warna hitam, tidak ada warna lain atau gambar lain dikertas itu.
"Ratna, apa yang sebenarnya kau gambar?" Pertanyaan itu keluar dari sang guru kala keheningan itu melanda.
Sebelum menjawab Ratna terdiam sebentar, dan mulai menatap satu persatu teman-temannya.
"Ini aku... Bu guru menyuruh untuk mendeskripsikan diri bukan?" Ratna balik bertanya, membuat kening sang guru mengernyit.
"Iya... Memang, lalu apakah gambar ini mendeskripsikan dirimu?"
Ratna menganggukkan kepala, dan kembali menjelaskan.
"Iya, ini diriku. Yang masih bingung mendeskripsikan nya bagaimana? Ini aku hitam, banyak yang mengatakan tidak tau mengenai diriku. Ini aku yang kadang suka sendirian, namun kesepian. Ini aku yang masih mencoba untuk bertahan, ini aku ibu guru."
Setelah menjelaskan itu, guru tidak lagi menanyakan apapun. Tidak ada tepuk tangan, dan lagi-lagi keheningan. Ratna disuruh kembali ke tempat duduknya.
Kecewa?
Jelas.
Ratna ingin diapresiasi, walau hanya kalimat sederhana, "Iya Ratna bagus, kau melakukannya dengan baik."
Ternyata, angan-angan nya untuk diapresiasi tidak terwujud. Ternyata tidak mudah hidup didunia yang penuh dengan tanda tanya.
Ratna termenung ditempatnya, hingga suara yang dikenali nya 1 tahun ini menyapa.
"Siang Ratna, hari ini kau harus minum obatmu."
Ratna tidak suka.
Kenapa minum obat?
Dia baik-baik saja.
Banyak pikiran yang berkeliaran di kepala nya, merengut Ratna membalikkan badan tidak ingin melihat seseorang itu. Seorang wanita dengan pakaian biru laut.
Warna yang Ratna sukai,
Warna seperti langit dan laut.
Kapan terakhir kali Ratna menghirup udara segar diluar sana. Ratna tidak ingat, karena yang dia ingat. Hanya saat beberapa orang menyeretnya dari rumah, meninggalkan kedua orang tua dan seorang adik laki-laki.
Kenapa?
Ada apa?
Mengapa hidup seperti ini.
Sulit.
Sangat sulit, hingga rasanya Ratna ingin berteriak. Mengatakan pada orang-orang, bahwa dia hanya butuh didengar. Tanpa harus mengomentari apa yang dia katakan. Hanya perlu seorang pendengar, yang mampu mendengar seluruh ceritanya.
Tentang mereka yang memaki,
Tentang mereka yang mengomentari dirinya,
Tentang mereka yang terus menerus menyalahkan nya.
Kenapa?
Hidup didunia sulit sekali.
Ratna lelah,
Ratna ingin tidur,
Ratna ingin damai,
Apa memang butuh dorongan,
Suara dikepala berisik,
Aku ingin tidur,
Biarkan aku tidur,
Jangan ganggu aku,
Aku benar-benar lelah,
Capek.
Mau tidur,
Jangan ganggu ya.
Benar-benar singkat, mohon maklum hanya kalimat iseng.
KAMU SEDANG MEMBACA
RATNA SEBUAH CERITA UNTUK KITA 🍀
Historia CortaBanyak kisah yang bisa dijadikan sebuah pembelajaran hidup. Kadang tidak selamanya semua mudah dilalui, ada makna disetiap cerita. Bahagia dan sedih akan selalu berdampingan setiap harinya. Merelakan memang tidak semudah yang dikata, bukan berarti...