2.

117 25 11
                                    

" Hei sampah! Lihat! Bukankah bajuku terlihat luar biasa??" suara anak kecil yang terdengar angkuh menarik atensi dari tubuh rapuh anak yang masih duduk di lantai karena baru saja menyelesaikan pekerjaannya


Tubuh kecil, kurus dan lusuhnya terlihat begitu memprihatinkan. Namun tak ada satupun orang di rumah besar ini yang bersimpati pada tubuh rapuh anak kecil tersebut.

Para pelayan bahkan ikut mengacuhkan anak sekecil itu.


" Hei!! Beraninya kau tak mendengarkanku, Dasar anak sial!" amukan dari seorang anak kecil dengan pakaian mewahnya menendang ember yang berisi air kotor, membuat air tersebut menggenang di tengah aula besar yang sudah susah payah anak kecil lainnya bersihkan

" P-Pakin.." cicit anak kecil dengan tangan gemetar melihat usahanya kembali sia-sia karena dirinya pasti akan kembali membersihkan kekacauan yang dibuat sepupunya




Ada kesenjangan yang begitu besar dari kedua anak kecil yang hanya selisih satu tahun tersebut.

Yang satu memiliki penampilan layaknya seorang putra bangsawan. Rambut cokelat gandum yang halus terawat di setiap helainya. Pakaian yang selalu mencerminkan kabahagiaan menjadi satu-satunya pewaris sebuah kediaman keluarga Viscount.

Sedang lainnya, rambut hijau toska menyala namun seolah redup karena penampilannya yang nampak lusuh. Kain yang tak jauh beda dengan kain lap dengan beberapa tambalan disana sini, tubuh yang terlalu kecil juga kurus untuk ukuran seorang anak berusia empat tahun. Juga tak ada alas kaki yang melekat di kaki mungil mengkerut tersebut.


" Apa yang terjadi disini?" tubuh kecil kurus itu tersentak mendengar suara bentakan yang masuk ke dalam aula

" Pa-Paman.."

" Apa yang kau lakukan? Dasar anak bodoh! Pergi ke kamarmu, tak ada jatah makan malammu hari ini!"


Seringai muncul dari anak kecil dengan pakaian mewahnya yang melihat sepupu lusuhnya berjalan lirih sedikit terhuyung kembali ke loteng tempat kamar anak menyedihkan itu tinggal selama ini.








*******************************








Suasana riuh pesta di kediaman Viscount nampak meriah. Karena hari ini merupakan pesta ulang tahun ke enam putra semata wayangnya.

Aula yang dihias dengan penuh pernak pernik juga banyaknya hidangan yang terlihat lezat, sebanding dengan para tamu undangan yang telah hadir memenuhi ruang perjamuan.

Bintang utama hari ini nampak mempesona dengan setelan yang melekat di tubuh mungilnya. Pakaian designer ternama yang hanya bisa dipesan oleh orang-orang penting di kekaisaran, bahkan untuk para bangsawan dibutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya hanya untuk melakukan reservasi di butik tersebut.

Dan tak bisa dipungkiri kalau pakaian yang saat ini dikenakan putra Viscount membuat anak tersebut lebih bersinar dan menonjol di banding anak lainnya. Semua orang berpikir, mungkinkah karena Viscount masihlah saudara jauh dari Grand Duke hingga putra Viscount tersebut bisa membeli pakaian mahal dari butik ternama yang menjadi idaman semua orang di kekaisaran.



Pakin begitu tampan dengan pakaiannya,


Jauh dari semua kemewahan yang terlihat hari ini, seorang anak kecil lusuh dan mengenaskan justru berdiri masih mengenakan pakaian miliknya satu-satunya yang sama sekali kontras dengan pesta malam ini.


" Hei bodoh! Cepat kemari!" Pakin kecil berteriak pada sepupunya yang hanya diam di salah satu sudut ruangan



Kasian sekali kau,

PRINCE NORTH BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang