4.

122 23 2
                                    

Grand Duke beserta dua tuan muda dan seluruh pelayan juga kesatria utara saat ini berkumpul di aula mansion.

Atas perintah pemilik wilayah utara, semua pengikut setia harus menyambut kedatangan kembali sang tuan muda kecil yang harus hidup terpisah karena sesuatu yang ditakutkan akan mengganggu tumbuh kembang si kecil dulu.

Pandangan semua orang tertuju pada sosok kecil dalam gendongan salah satu pelayan, anak kecil yang tadi terlihat lusuh sekarang sudah lebih baik.

Rambut hijau pirus terang menyala juga mata seperti kilauan permata, terlihat jelas kontras dengan anggota keluarga Grand Duke.

Anak itu bahkan tak melihat kemiripan antara dirinya dengan Grand Duke ataupun para tuan muda lainnya.

Memang benar apa yang diucapkan Viscount Chai kalau dirinya merupakan anak haram dari papanya bersama pria lain.

Bagaimana kalau setelah ini dirinya harus menerima hukuman karena terlahir dari darah pria lain, meskipun itu bukan kesalahannya karena terlahir ke dunia ini.


Haahh... Memang sepertinya aku harus bertemu ajal kembali,

Pelayan sudah berada di hadapan Grand Duke dan tuan muda lainnya. Bocah kecil itu memberi isyarat agar pelayan yang menggendongnya segera menurunkannya.

Semua terkejut dengan apa yang dilakukan anak kecil berambut hijau pirus itu, karena tiba-tiba saja berlutut.

" Apa yang kau lakukan?" tanya suara bariton yang sekarang dikenali sang anak berambut pirus itu sebagai suara Grand Duke

" Saya mohon kalau anda memang ingin memberikan saya hukuman mati, bisakah saya memilih sendiri metodenya?"

!!!

" Siapa yang bilang akan membunuhmu?"

Aura hitam kembali mengelilingi istana utara. Sama seperti orang lain, para pelayan juga kesatria tak mampu menanggung kekuatan magi yang dimiliki sang Grand Duke. Hanya para tuan muda yang mampu tetap berdiri tenang.

" Kalau begitu, ijinkan saya tinggal diantara penduduk desa saja. Tak perlu memberikan saya tempat yang bagus, saya bisa tinggal dimana saja asal anda memberi saya pekerjaan."

" Siapa yang bilang kau akan tinggal di luar istana??"

" Kalau begitu saya akan tinggal seperti tikus mati di loteng, saya bisa mencuci, membersihkan kaca jendela, saya juga bisa mencangkul tanah, saya juga pandai mengepel lantai, apapun bisa saya kerjakan asal anda memberi saya roti."

" Siapa..."

" Oh, roti terlalu bagus?? Kalau begitu makanan sisa saja tak apa. Saya tak pemilih,"

!!!!


Semua orang bergidik ngeri mendengar anak sekecil itu mengatakan hal-hal yang begitu menakutkan untuk usianya.

Terlebih anak kecil itu merupakan bagian dari pemilik wilayah utara.

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah Viscount hingga anak itu berpikir dengan otak kecilnya kalau dirinya wajar mendapatkan semua hal seperti sampah tersebut.

Tak ada jawaban. Mata anak kecil berambut pirus tersebut menatap ke atas, wajah tampan bak pangeran negeri dongeng yang terlihat menakutkan.


Apa aku melakukan kesalahan lagi??

Apa makanan sisa terlalu banyak?


" Kau akan tinggal disini sebagai seorang tuan muda. Bukan sebagai budak ataupun pelayan. Mana bisa kau memakan makanan sisa?" suara itu masih dingin namun entah kenapa juga terasa hangat

PRINCE NORTH BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang