3.

130 27 4
                                    

" Apa anda tak bisa membawaku? Aku tak akan meminta makan banyak, Aku bisa bekerja. Cukup berikan aku roti saja, dan aku akan diam seperti orang mati."



Aura hitam pekat menyebar ke sekililing ruangan aula membuat semua orang gemetar ketakutan.

Inilah kekuatan yang sesungguhnya dari Grand Duke. Penjaga gerbang utara, dimana para monster akan muncul lebih dulu dari wilayah utara.

Tempat yang selalu tertutup oleh tumpukan salju putih,

Tempat yang tersembunyi dari balik bukit yang terjal dan curam,

Tempat dimana semua terasa dingin,

Tempat dimana jika seseorang berniat buruk maka akan menemui ajalnya lebih cepat,

Namun dibalik semua itu, tempat tersebut merupakan tempat yang paling makmur diantara wilayah lain di kekaisaran ini.

Meskipun hanya berisi tumpukan salju, namun banyak tambang permata dan berlian yang berada di wilayah utara.

Karena itu, meskipun hawa dingin selalu menyertai utara namun semua penduduk hidup dalam kesejahteraan yang akan sangat sulit dilihat di bagian wilayah kekaisaran lain.

Dan untuk masuk wilayah utara, sangat diperlukan ijin dari Grand Duke sendiri. Bahkan jika itu Kaisar sendiri.



Kenapa dia hanya diam saja??

Apa benar kau mengharapkanku hidup menderita bersama para sampah yang menyiksa anak kecil sepertiku??



Tangan bocah lusuh itu jatuh, tak lagi berpegangan pada jubah hitam yang lebih halus dari kain manapun.

Dirinya sudah menyadari kalau memang akhir hidupnya hanyalah penuh dengan kata penderitaan. Salahkan saja dirinya yang dengan bodoh menyetujui begitu saja tawaran konyol dewa gila yang membuatnya harus kembali mengulang kehidupan pahit ini.

Tubuh kecil rapuh itu menyingkir, berjalan terseok kembali ke sudut ruangan. Aura hitam yang masih mengelilingi ruangan aula bahkan tak membuatnya merasa ketakutan, hawa dingin juga gelap itu terasa menenangkan.

Seperti malam yang akan membuatnya istirahat.



" Kau tak jadi ikut?" suara bariton itu membuat bocah lusuh yang sudah kembali berada di tempatnya, harus mendongak menatap pria tampan yang begitu menyilaukan mata

" Tidak. Saya sudah mengerti. Maafkan saya yang sudah mengganggu waktu anda." bocah lusuh itu sudah sadar dan membungkuk karena sudah menghambat waktu berharga seorang Grand Duke



Aura hitam itu sama sekali tak berkurang. Mata tajam itu menyipit melihat tubuh seorang anak kecil yang masih sedikit gemetar membungkuk di depannya.

Baru beberapa menit yang lalu anak itu memohon untuk ikut, namun detik berikutnya permintaan itu berubah.


" Aku tak ada waktu," hanya kalimat itu


Tanpa menunggu jawaban dari anak dengan pakaian yang lebih mirip budak tersebut, Grand Duke mengangkat tubuh rapuh seringan kapas itu dalam satu rengkuhan lengannya.

Matanya kembali berkilat penuh amarah, mengingat bagaimana anak berumur empat tahun ini sama sekali tak memiliki beban berat tubuhnya.

Apa yang selama ini terjadi pada anak ini hingga nyaris berat tubuhnya tak terasa.


" Aku akan membuat perhitungan denganmu nanti!" ancaman yang keluar bersamaan dengan kekacauan yang terjadi



Semua dekorasi pernak pernik mewah berhamburan juga hidangan yang lezat nampak berjatuhan dari atas meja.


PRINCE NORTH BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang