Setelah aku melewati portal itu, tubuhku terasa seperti terlempar ke suatu tempat. Pemandangan dalam portal hanya berwarna ungu violet dengan desiran angin yang lembut menerpa wajah.Tubuh ku melayang di portal dengan tangan menggenggam Book Of Spirit's. Tangan ku bergerak kemana mana untuk menjaga keseimbangan.
Diujung sana terdapat titik cahaya putih yang semakin dekat semakin luas cahaya tersebut.
Beberapa detik lagi aku sampai di titik cahaya yang semakin membesar itu.
1 2 3 4 5
HOP!
Tubuhku terlempar keluar portal yang muncul di hutan gelap. Aku mengaduh, karena tubuh ku menghantam tanah dengan rerumputan setinggi mata kaki. Syukurlah buku ini tidak lepas dari genggaman ku, kacau sudah jika lepas dari cengkraman.
Aku melihat sekitar, seperti tidak asing dengan hutan ini. Oh ya! Ini adalah hutan seperti di mimpi ku. Bedanya saat aku menatap langit gelap disana banyak sekali bintang-bintang dengan berbagai warna.
Kemana Bibi Audrey? Seperti nya aku masih lumayan ingat jalan menuju gubuk itu, tidak salah lagi itu adalah tempat tinggal Bibi. Pasti mimpi ku saat itu adalah pesan yang disampaikan oleh nya.
Aku tidak tahu mata angin di tempat ini, karena ini bukan Uni Gaia yang mata angin nya bisa aku rasakan lewat angin. Jadi aku mengikuti naluri ku, yaitu tempat yang aku merasa familiar saat aku mendapatkan mimpi terjebak di hutan ini.
Aku berjalan lurus menuju gubuk rumah itu. Udara terasa ganjil, seperti perpaduan antara hangat dan dingin. Beberapa pohon aku kenali lewat mimpi yang pernah aku dapatkan sebelumnya, aku terus berjalan menuju gubuk itu.
Pohon disini sangat lah tinggi dengan batang pohong yang lebar dengan motif kulit kayu menyamping. Sebagian besar memiliki daun yang menjari menyerupai tangan manusia dan ada beberapa yang melengkung seperti sirip ikan.
Untuk mempercepat perjalanan aku memutuskan berlari saja. Aku berlari secepat mungkin, melompati akar-akar pohon yang ada di permukaan tanah dan menghindari rerumputan yang tinggi.
Lihat! ada sebuah gubuk persis yang ada di mimpi ku sebelumnya. Aku berlari menuju gubuk tersebut.
Saat sudah sampai gubuk tiba-tiba ada cahaya didalamnya, sepertinya ada seseorang yang sudah memasang pencahayaan.
Aku mengetuk pintu gubuk tersebut dan langsung dibukakan oleh orang yang aku kenal. Bibi Audrey, orang yang baru saja dipekerjakan Mama untuk membantu pekerjaan rumah dengan baju daster mawar ungu yang sama saat dirumah tadi.
"Ayo masuk kita akan bercerita-cerita di dalam," ucap Bibi lembut dengan senyum di wajahnya.
Aku mengangguk polos, dan masuk ke gubuk setelah dipersilahkan Bibi Audrey.
Gubuk ini sederhana dan cukup luas untuk 5 orang. Berbentuk balok, walau fondasi bangunan berbahan bambu dan atap dari daun-daun kering, gubuk ini nyaman untuk ditinggali, Juga lantainya yang berbahan kayu potong halus dengan lukisan bunga mawar ungu.
"Maaf ya nak jika gubuk ini tidak nyaman untuk mu," ucap bibi dengan nada bersalah.
"Aduh tidak bibi justru ini adalah gubuk ternyaman yang pernah aku tempati," balasku sopan.
Bibi tertawa kecil dan mengantarku menuju meja makan berbahan kayu dengan kursi bulat tanpa senderan terbuat dari kayu juga. Aku duduk di kursi kayu itu untuk bersantai.
"Akan kusiapkan minuman untuk mu, di Uni Psyche rata-rata minuman nya memiliki rasa manis bahkan air putih yang memiliki rasa netral di Uni Gaia, memiliki rasa manis secara alami," jelas Bibi Audrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERS
FantasyHai Aku Writer semoga kalian suka Cerita ku yaa.. Maaf jika ada kata yang kurang pas baru pemula hehe. Genre: Fantasy, Horor, Action __DONT FORGET TO VOTE!________________________________ Alkisah seorang Lelaki bernama Alam, remaja yang berp...