Aku berkonsentrasi, menempelkan telapak tangan satu sama lain. Aura merah tua mulai memancar di tubuhku. Lantai batu yang ku injak mulai bergetar.Satu persatu puluhan roh putih tanpa kaki tanpa tangan yang memancarkan cahaya merah muncul dari lantai batu. Melayang-layang dengan ekor dibawahnya.
Roh-roh itu terbang menyebar di seluruh ruangan. Jebakan di ruangan ini terungkap satu per satu.
SLASH! BUK! BRAK! CRACK!
Astaga! Banyak sekali jebakan di ruangan ini, jaring perangkap, perangkap besi, panah yang tajam, dan lainnya. Roh hina itu terlihat panik, seperti nya roh ini hanya bermodal jebakan, tidak memiliki kekuatan apapun. Orang jahil seperti nya memang begitu, suka menganggu orang akan tetapi tidak Terima jika dibalas.
Baiklah, kugunakan kesempatan ini. Kuberlari cepat maju menuju roh hina itu. Rou-roh yang kuciptakan masih bertebangan kesana kemari untuk mengungkap jebakan.
Roh itu menyadarinya, ia langsung terbang menjauh. Tapi tidak secepat itu. Aku mengirim peluru kejut seperti peluru merah tepat mengenai tubuh roh tersebut.
Roh itu terbanting jatuh berdebam ke lantai batu. Sekali lagi aku menembakkan peluru kejut ke tubuhnya. Peluru ku telak mengenai tubuh roh Kejahilan yang ada didepan, terpental menghantam tembok.
Roh itu merintis, wajahnya panik. Aku mendekat. "Sudah selesai? Saat nya aku mengurung mu hehe," ejek ku sambil mengeluarkan buku dengan pena di kantong jubahku.
"Hehe, tidak semudah itu anak muda," kata roh itu meringis seram.
Apa? Ada sesuatu yang di sembunyikannya?
Tiba-tiba ruangan bergetar hebat. Aku cepat-cepat menjaga keseimbanganku. Dan mengamankan buku dengan pena di kantong jubahku.
Roh berdiri tertawa puas. Tawanya nyaring hingga memekak kan telinga. Roh-roh putih yang aku ciptakan hilang satu persatu.
JREENGGGGG!
Puncaknya, ruangan sebelumnya hanya sebuah tempat kecil yang terbuat dari batu, berubah menjadi ruangan kekosongan yang serba hitam.
Astaga? Dimana ini aduh. Aku tidak terjatuh, lantai yang berubah hitam masih bisa ku pijak. Tiba-tiba cahaya hijau tua menyala membentuk sebuah lorong dengan ujung cahaya putih.
Aku bimbang. Ini dimensi apa? Astaga ada-ada saja. Aku melangkah maju menuju cahaya putih disana. Tap Tap Tap.
RORRRRR!
ASTAGA! Tiba-tiba saja roh kejahilan itu terbang menyambar wajahku. Dan aku berteriak kaget histeris. Tiba-tiba roh dengan wajah seram bermata dan mulutnya yang merah menganga menghilang begitu saja.
Aku terjatuh karena saking kagetnya, tak terduga sekali, jantung ku ingin jatuh seketika. Eh? Saat roh itu lewat tempat ini berubah lagi menjadi lorong berdinding kayu jati mewah. Nafasku membara karena kaget yang luar biasa.
Terdapat meja-meja dengan hiasan vas bunga di atasnya, dan juga pilar cokelat menempel di tembok. Dengan lampu bercahaya kuning menggantung di langit-langit terbuat dari kayu juga. Suasana disini sunyi sekali.
Didepan sana ada pertigaan dengan lukisan yang menempel di dinding, berjarak sekitar 16 langkah dariku. Aku melangkah maju menuju pertigaan. Lukisan itu menunjukan gambar sebuah istana megah di atas gunung, sedikit gelap dengan lampu-lampu kuning terpancar dari jendela.
Kiri, kanan terdapat lorong yang sama. Meja kayu jati tertata rapi. Aku memutuskan belok ke kanan. Entah kenapa memang hati ku ingin ke kanan.
Aku berjalan lurus menyusuri lorong dengan desain yang sama. Tak ada tanda-tanda apapun. Badanku diselimuti kengerian, astaga aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. Benar-benar sunyi disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERS
FantasyHai Aku Writer semoga kalian suka Cerita ku yaa.. Maaf jika ada kata yang kurang pas baru pemula hehe. Genre: Fantasy, Horor, Action __DONT FORGET TO VOTE!________________________________ Alkisah seorang Lelaki bernama Alam, remaja yang berp...