4. Buku, Pena, dan Misteri

95 41 2
                                    


Cahaya matahari menerpa wajah ku. Aku sudah bangun dari tidur ku yang nyenyak. Waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi.

Hari ini adalah hari Zab'tu.

Hari dimana aku menghabiskan waktu dirumah untuk bersantai dan bermain.

Seperti biasa saat bangun tidur tubuh ku loading sejenak. Aku merasa haus, setelah loading nya selesai aku turun keluar kamar menuju ruang tamu untuk mengambil segelas air putih.

Terlihat Bibi Audrey yang sedang menyapu diruang tamu.

"Pagi nak," sapa pagi Bibi Audrey dengan senyum.

"Pagi bi," aku balas tersenyum.

Aku menuju tempat alat makan untuk mengambil gelas, Lalu mengisi nya dengan air putih di dispenser.

Aku mulai menegak segelas air putih. Ah, lega sekali rasanya. Tubuh kita mengalami dehidrasi ringan selama fase tidur 8 sampai 9 jam kerena sama sekali tidak minum.

Setelah minum aku pergi ke kamar mandi untuk cuci muka agar terasa lebih segar.

Hari ini Mama kerja, dikarenakan hari libur Mama hanya hari Sen'ing. Mama masih berangkat jam 7 nanti.

Aku memutuskan untuk olahraga kecil di perumahan seperti jalan-jalan menghirup udara segar dan refleksi tubuh.

Terkadang aku olahraga melatih tubuh ku tapi rasa malas menguasai ku menjadi tidak konsisten.

Aku keluar dari kamar mandi, lalu menuju keluar rumah dan memakai sandal ku.

Aku menghirup nafas panjang. Di pagi hari udara selalu segar, apalagi di alam liar lebih segar lagi. Aku mengikuti ekstra pecinta alam di sekolah ku. Banyak teman-teman baik ku disana saling supportif dan bekerja sama.

Aku mulai berjalan keliling perumahan ku. Perumahan ku lumayan besar dan ramai. Jika ditotal ada 24 rumah disini dengan anggota keluarga yang cukup banyak.

Di perumahan juga banyak anak seumuran ku, terkadang aku bermain dengan mereka.

Ada tetangga samping rumah ku yang sedang menyirami tanaman nya diluar, namanya Bu Riri. Beliau adalah tetangga yang baik terkadang memberi makanan ringan kepada Mama ku. Bu Riri berumur 49 tahun yang tinggal bersama anak-anak nya

"Pagi dek mau kemana," Bu Riri menoleh menyapa ku sambil menyiram tanaman nya.

"Jalan-jalan bu mengisi waktu libur hehe," balas ku tersenyum sopan.

"Oh, iya dek nikmati liburan nya ya," semangat Bu Riri kepada ku. Aku mengiyakan dengan sopan.

Oh, terlintas dipikiran ku untuk mengajak bermain PlayStation milik teman ku satu perumahan.

Aku berjalan menuju rumah teman ku tersebut, tidak jauh hanyak 30 langkah lagi dari rumah ku. Saat ku berjalan mendekati rumah nya, kebetulan temanku sedang diluar. Sepertinya anak itu sedang disuruh Ibu nya menyapu halaman.

Victor namanya, berperawakan lumayan berisi dan tinggi nya lebih pendek dari aku. Memiliki kulit sawo matang dan wajah oval.

"Pagi Victor! pintar banget kamu, sapu-sapu depan halaman," aku memuji nya betulan memuji lo ya!

"Hehe iya aku disuruh ibuku habis ini main PlayStation bosen banget gak ngapa ngapain di hari libur," ajak nya semangat.

Biasanya memang kami sering bermain game di PlayStation milik nya bersama.

Oh iya, sebelum itu aku izin ke Mama ku terlebih dahulu. Tadi saat Bibi menyapu ruang tamu aku lupa memberi tau.

"Oh, Tor aku izin Mama ku dahulu ya tadi lupa bilang," ucapku kepadanya.

UNIVERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang