mencoba untk terbiasa

563 47 6
                                    

"Hidup gak akan selalu senang,akan ada kalanya dimana kita terpuruk dan ada kalanya kita untk bangkit"—gilbert de reaper

****

Saat itu sinar mentari berhasil menyinari kamar echi,sinar di pagi hari ini terasa berbeda,dingin.itulah rasanya.
Perlahan echi mulai membuka matanya,terlihat manik mata berwarna ungu muda milik sang gadis berhasil terbuka dengan sempurna,echi perlahan mulai bangun dari tidurnya,dirinya terduduk di tepi ranjang yg berada dikamar besar miliknya itu.

Kemudian echi memakai sendal berbulu dengan warna putih,warna putih sendal tersebut seputih bulu angsa,echi berjalan keluar menuju balkon yg berada tepat dikamarnya.
Echi terus memandangi fajar yang berhasil membuatnya terbangun saat ini.
Lalu Gadis itu mengalihkan pandangannya kebawah,terlihat exu dan gilbert yang sedang asik bermain air dibawah sana dengan krow,jaki dan juga garin yang sedang santai memakan cemilan.

Gilbert tak sengaja melihat echi,pria itu tersenyum kemudian melambaikan tangannya seakan akan mengisyaratkan echi untk turun ikut bermain air bersama mereka berdua dibawah sana,echi tersenyum tipis kemudian menggelengkan kepalanya,gadis itu hanya bisa menolak lembut ajakan gilbert.
Gilbert yang paham akan keadaan gadis itupun hanya mengangguk paham.

Exu terus saja memperhatikan gilbert,saat itu exu langsung melihat keatas tepat dimna echi berada,exu tersenyum kemudian berkata.

"Echii ayo sini ikut exu sama gilbert main air," ajaknya kepada echi.

"Gak dulu ya xu,kepala echi masih sakit," tolak lembut echi dengan sedikit senyuman tipis yang berhasil terukir,cantik,gadis itu terlihat cantik.

"Yahh,yaudah deh lain kali aja kalo echi udah sembuh," murung exu ketika mendengar bahwa echi masih sakit.

Pasalnya saat pemakaman mako echi ikut mengantarkan sang kaka ke rumah barunya,tepat saat itu hujan besar berhasil mengguyur seluruh kota,echi hanya terduduk diam, bahkan saat diberikan payung oleh rion dirinya malah memberikan payung itu ke makam mako dan juga mia,ketika rion bertanya 'kenapa gak dipake?' Gadis itu hanya menjawab dengan lugu 'kasian adek sama kaka kehujanan',dan pada akhirnya gadis itu benar benar jatuh sakit,tubuhnya sangat panas,sekitar 4 hari echi mengalami demam tinggi dan ini adalah hari kelima,untng saja panas gadis itu sudah mulai menurun jika tidak mungkin echi akan di bawa ke rumah sakit.

Pintu kamar echi perlahan mulai terbuka,terlihat dari balik pintu seorang pria berambut merah mulai masuk kekamar besar miliknya,pria itu sedikit bingung dengan keberadaan echi yang tidak ada ditempat tidurnya,kemudian pria itu berjalan dengan membawa nampan yang berisi semangkuk bubur,teh hangat,dan juga beberapa buah buahan yang sudah dipotong,pria itu meletakan makanan yang dirinya bawa di atas meja yang tepat berada disamping kasur milik echi.

Caine memperhatikan echi yang tertawa lepas akibat tingkah laku exu dan juga gilbert dibawah sana,caine tersenyum tipis,senang rasanya ketika dirinya bisa melihat putrinya kembali tertawa lepas.

Caine memutuskan untk mendatangi echi,perlahan caine memegang pundak sang gadis secara perlahan.echi sedikit tersentak akibat caine yang tiba tiba memegang pundaknya.

"Makan dulu ya,abis makan kamu minum obat baru kamu boleh main lagi," ujar caine dengan senyuman.

"Heh mampus lahh ada mami cok," panik exu ketika melihat caine dari bawah. "Gil,gimana in-i," ketika exu kembali melihat kesampingnya gilbert sudah berlari menuju kedalam rumah dan meninggalkan dia sendirian disana.

TNF(kami butuh rumah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang